Anak kandung bukan sih?

12 5 4
                                    

Rumah adalah tempat untuk kembali,mengistirahatkan hati dan pikiran bukan tempat untuk menambah lelah hati dan pikiran.
_Capricorn girl_

Bel pulang sekolah menggema,  semua murid bersorak ria dan mulai membereskan alat alat belajarnya.

"Password pulang guys" seru ara.

"Pulang = Konser" jawab siswa mipa 2 serempak.

"Mari pulang,mari lah pulang" seru ara lagi.

"Pulang lah kita bersama sama" seru siswa lainnya dengan serempak.

"Ada yang gak bawa mobil gak hari ini?" Tanya ara,  ara memang sering mengantar teman sekelasnya jika sedang tidak membawa mobil meskipun arah rumah mereka berlawanan.

"Dina gak bawa mobil ra,  tapi rumahnya searah dengan devi" Ujar salah satu siswa mipa 2

"Dev, bisa kan dina numpang di lo, searah juga kan?" Tanya ara, ya memang jika ada yang searah maka akan di carikan tumpangan dulu tp tak memungkiri juga mereka sekelas mengantarnya.

"Atau kita semua anter dulu dina sampek rumah,  trus kita mencara lagi, biar kek pawai gitu" Tanya ara yang mendapat anggukan dari semua murid.

"Let's gooo" Seru ara.
Mereka pun mengantar dina ke rumah bersama sama, deretan mobil sport melaju membelah jalanan bak pawai,  perlu di ingat anak XI mipa 2 kebanyakan anak pengusaha, semua punya mobil dari mobil sederhana hingga mobil sport.  Setelah sampai di rumah dina mereka pun mencar menuju rumah masing masing.
Kini ara sudah memarkirkan mobil sportnya di garasai mobil keluarga.

"Ara pulangg" Seru ara dari pintu utama.

"Gausah teriak teriak, kek orang hutan" Sarkas lidya sang mama.

"Maaf ma, ara ke kamar dulu" Jawab ara lalu beranjak menaiki anak tangga.

Tak berselang lama diandra pun pulang sekolah.

"Ma,pa andra pulangg" Seru andra di pintu utama.

"Anak ganteng mama udah pulang, ganti baju sana trus makan ya" Ujar lidya penuh kasih sayang.

Ara yang melihat itu pun merasakan sesak yang luar biasa.

"Gue ada di sini, lalu kenapa hanya dia?" Ara membatin,sedetik kemudian  ara memasuki kamarnya menaruh ransel hitamnya,mengambil handuk lalu beranjak menuju kamar mandi, ara ingin merefresh otaknya.
Setelah 15 menit me refresh otak,ara keluar dengan handuk yang melilit tubuh mungilnya. Kemudian ara mengambil baju kaos hitam serta celana kain pendek berwarna putih.
Setelah selesai memakai pakaiannya,  ara menyisir rambutnya lalu merebahkan tubuhnya ke kasur miliknya. Ketika rebahan, terlintas di pikiran ara

"Apa gue bukan anak mama dan papa ya,  makannnya mereka menganggap gue gak ada?" Batin ara bertanya tanya.  Tanpa sadar ia terlelap.

Drrttt Drrtt, telpon milik ara bergetar menandakan ad panggilan masuk, dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya ara menggeser tombol hijau.

"Halo" Ujar ara masih dengan mata terpejam.

"Baca grup wa njing" Jawab dito yang hanya di balas deheman oleh ara.

"Dari ciri cirinya sih tidur nih anak,  WEE KEBO BANGUN LOO" Teriak dito memekik di telepon sontak ara menjauhkan hp nya, suara dito membuat dengungan di telinga ara.

"Ga usah teriak lah njing,  sakit ini kuping gue" Jawab ara kesal.

"Ya makannya bukak gc wa goblok." Jawab ditu

"Iye, iye bacot amat punya ketua" Jawab ara malas.

Tutt tutt tuttt
Panggilan di putuskan sepihak oleh dito yang sudah mengerti kalau debat dengan ara tak akan ada habisnya.


Babayyy 👋
Jangan lupa vote&commentnya✨

All About AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang