[Flashfiction #12]

704 86 5
                                    

Draco Malfoy tahu kematiannya hampir tiba.

Karena itu ia melangkah ke tempat ini. Mencoba bersembunyi dari segala hal yang membuat semua orang di depan sana tersadar. Bahwa sosok yang dikenal lari sebagai pengecut di hari kematian Voldemort, hadir. Menjadi satu dari sekian banyak tamu. Yang, tentu saja, tanpa undangan.

Draco Malfoy tidak memerlukan undangan untuk datang ke pernikahan paling dinantikan tahun ini. Pernikahan Hermione Granger dan Harry Potter. Dua pahlawan sihir. Yang Terpilih dan Penyihir Paling Pintar di Masanya.

Dan, rival abadi Draco Malfoy.

Ya, Draco Malfoy yang kini bersiap dengan tongkat di pelipis. Berdiri mematung dari balik pohon seukuran Hagrid. Menatap dengan nanar ketika Harry memasang cincin di jari manis Hermione. Dua orang yang menebar senyum bahagia di sepanjang acara.

"Hermione, jika ada hari yang paling kusesali, maka itu adalah hari ketika aku mengucapkan 'Obliviate' kepadamu," ucap Draco.

Draco menutup mata. Menyambut kematian untuk seluruh cinta dan kenangannya akan Hermione Granger. Dari mulutnya terapal mantra serupa yang ia bisikkan kepada Hermione di tahun ketika ia mengambil tanda kegelapan ... Obliviate.

#end

DRAMIONE ONESHOT #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang