[Flashfiction #6]

768 81 3
                                    

Hermione meletakkan keranjang biskuit di atas nakas. Tepat di samping sosok pria berkepala pirang, Draco Malfoy, terbaring lemah. Ia menyumpahi Draco yang semalam terpaksa dilarikan ke St Mungo karena terlalu bodoh. Atau begitu yang ia kira.

Namun, sekeras apapun ia mengutuk, sekeras itu pula Hermione berusaha menghalau air mata yang mendesak keluar.

Draco: *membuka mata perlahan*

Hermione: Merlin, Malfoy ... *membantu Draco untuk duduk* You jerk! Haruskah kau terbaring di sini sementara aku menyelesaikan kekacauan yang kau buat?!

Draco: Aku tidak mengacau!

Hermione: Kau! Kau mengacaukan dirimu sendiri!

Draco: *memerhatikan Hermione yang membuka bungkus biskuit*

Hermione: *menyuapi Draco menggunakan sekeping besar biskuit, memaksa pria itu mengunyahnya*

Draco: *mengernyit* Biskuit? Kau menyuapiku biskuit? Maksudku, ini lezat, tapi tidak selezat itu, Granger. Dan, aku bukan bocah 7 tahun yang luluh karena biskuit!

Hermione: Tidak. Aku menyuapimu dengan penawar. Kau punya tiga hari sampai ramuan yang kau minum membunuhmu.

Draco: *membuang biskuit di tangan Hermione, berusaha memuntahkan yang tertelan*

Hermione: What on earth are you doing!

Draco: Aku tidak boleh menyia-nyiakan ramuan yang kuminum.

Hermione: Apa kau begitu ingin mati, Malfoy?

Draco: *berbaring setelah tidak berhasil memuntahkan biskuit yang tertelan* Ya ....

Hermione: Kenapa, Malfoy? Semua sudah berakhir.

Draco: Aku sudah berakhir, Granger. Ayahku, Ibuku, hidupku. Apa yang kuharapkan selain mati?

Hermione: *mengusap kasar air mata yang mulai mengalir* Lalu, bagaimana denganku?

#end

DRAMIONE ONESHOT #BOOK1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang