32

18 4 0
                                    

13:50

"Sekarang jam berapa?" tanya Harun menoleh kearah Reka dan tetap dalam posisi mengemudi.

"10 menit lagi mau jam 2" jawab Reka sambil melihat jam dilayar hpnya.

"Rara bilang, penerbangan Ken jam berapa?"

"Jam 14:30"

"Oke. Kemungkinan kita bisa kok, sampe tepat waktu disana"
"Itupun kalau gak ada hambatan"
"Semoga aja"

Reka hanya mengangguk setuju.

"Sebenernya ada apa sih?" Fitria yang daritadi hanya menyimak, akhirnya bersuara. Dan memajukan sedikit badannya kearah kursi depan, tempat Reka dan Harun duduk.

"Rara bilang,kalau Ken bakal pergi" jawab Harun.

"Terus kita kesana ngapain?"
"Pergi kemana dia?"

"Ke Yogyakarta"
"Kita harus cegah atau seenggaknya ketemu untuk terakhir kalinya"

"Maksud?"

"Nanti kau akan tau sendiri"

"Aish, Abang dan Adek sama-sama bikin bingung" Fitria memundurkan badannya dan bersandar pada kursinya sambil melipat tangannya didada.

"Yaudah kalau bingung, pegangan" imbuh Ghifari.

"Gak lucu" kesal Fitria.

"Siapa juga yang lagi ngelucu?"

"Tau ah" Fitria memalingkan wajahnya kearah kaca mobil.
_______

14:05 di Bandara.

Mobil Paman Ken sudah memasuki pekarangan Bandara dan memberhentikan mobilnya tak jauh dari lobby utama.

Ken keluar duluan dari mobilnya dan disusul Pamannya.

Paman mulai membuka bagasi mobil untuk mengeluarkan koper Ken.

Ken hanya membawa 2 tas, 1 tas ranselnya yang sedang dia geblok dan 1 tas kopernya.

"Yuk" ajak Paman sambil merangkul Ken untuk masuk kedalam dan Ken menggeret kopernya.

"Hey brandal!" panggil seseorang yang membuat Ken juga Paman memberhentikan langkahnya dan menoleh kearahnya.

Orang tersebut menghampirinya.

"Assalamualaikum Om" salam Dion seraya sungkeman dan diikuti Gaga.

"Waalaikumsalam" jawab Paman.

"Maaf ya Om, Gaga mah suka gitu" ucap Dion.

Yaps, orang yang tadi memanggilnya adalah Gaga.

"Yak! Kenapa lu pergi gak pamit atau bilang dulu sama kita?!" protes Gaga.

"Sepertinya kalian butuh waktu ngobrol dulu"
"Kalau gitu, biar Paman aja yang tuker fisik tiketnya diloket" saran Paman yang paham situasi.

"Oke. Aku sama temen-temen kekedai sana ya, biar gak jauh juga dari pintu masuk" tunjuk Ken pada salah satu tempat nongkrong atau kedai.

Paman mengangguk paham dan bergegas pergi kearah loket. Sedangkan Ken dan kedua sahabatnya itu menuju tempat yang telah ditunjuk tadi.

Setelah masuk, mereka duduk disalah satu kursi dekat kaca yang bisa menampilkan pemandangan lobby utama.

"Lu belum jawab pertanyaan gua yang tadi" ucap Gaga seperti menagih.

"Apaan sih. Lebay amet"
"Emangnya harus banget ya, gua kemana-mana itu izin dulu kekalian?"

"Aish anak ini! Kenapa jadi menyebalkan sekali?!"

"Iya Ken, kenapa lu gak bilang dulu gitu kekita?"
"Kita kan khawatir sama lu" imbuh Dion.

My Love [Jung Eunbi] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang