29.

77 10 3
                                    

-Flashback On-

"Bang Harun?" panggil Reka.

"Ya?" Harun yang dipanggil pun menoleh kearah Reka.

"Maksudnya apa? Bang Harun nyuruh temen sekelasku siapa tuh namanya, Ken Ken itu pokoknya. Buat dia bertemen denganku?" ketus Reka.

"Eh tunggu bentar. Baru pulang, udah marah-marah gitu"
"Duduk dulu bentar" Harun pun menuntun Reka untuk duduk disofa ruang tengah dan berhadapan dengannya.

Reka hanya menurut.

"Coba ngomong dengan perlahan" perintah Harun.

Reka menghela nafas sebentar."Abang temenan sama yang namanya Ken itu?"

"Dibilang temen juga enggak sih. Tapi dia kan satu ekskul denganku"

"Abang udah nyuruh dia apa?"

"Nyuruh gimana nih maksudnya?"

"Dia tadi tumbenan banget ngajak aku ngobrol dan ngajak makan dikantin"
"Padahal juga dikelas, dia gak pernah negor aku"

"Ya bagus dong"

"Bagus apanya?!"

"Ya kau jadi punya temen"

"Tapi itu bikin aku risih, tau gak?!"

"Kenapa sih?"
"Niatku juga baik, cuma nyuruh dia biar deket denganmu"
"Maksudnya, biar dia bisa bertemen denganmu juga"
"Biar kau bisa berbaur dengan yang lain, gak sama buku mulu"

"Ya tapi gak gitu caranya"

"Terus kau maunya gimana?"
"Kau ini harusnya berterimakasih padaku. Karena sudah memberikan temen padamu"

Reka hanya menghela nafasnya."Terserah Abang aja deh" Reka pun beranjak pergi kekamarnya.

"Yak! Kau ini gak ada sopan santunnya ngomong sama Abangnya sendiri" teriak Harun.

Brak!

Reka menutup pintu kamarnya dengan kasar. Membuat Harun tersentak melihatnya.

"Aish dasar anak ini aneh banget"
"Masih syukur ada yang mau bertemen dengannya" gerutu Harun.

-Flashback Off-
_____

11:00 dirumah Rara dan Arya.

Rara dengan berat hati, akhirnya mau menemui Ken.

Rara juga sudah mengganti pakaiannya.

Tok. Tok..

Pintu kamar Rara diketuk.

"Ra, lagi ngapain?"
"Abang boleh masuk gak?" tanya Arya dari balik pintu.

Rara pun membuka pintu kamarnya tanpa merespon pertanyaan Arya tadi.

"Kenapa?" tanya Rara saat pintunya sudah terbuka.

"Dih, masih aja ngambek"
"Udah dandan cantik gitu, masa masih ngambek sih?"
"Nanti luntur make-upnya" goda Arya sambil mencubit pipinya Rara.

"Ih apaan sih"
"Sakit tau" Rara mempoutkan bibirnya.

Arya hanya terkekeh melihat tingkah Adiknya itu.

"Oh iya, kau mau Abang anter gak?" Arya hampir lupa dengan tujuannya, yaitu menanyakan hal itu.

"Gak usah. Aku nanti naik taksi aja"

"Sok banget naik taksi"
"Mending ongkosnya buat nanti jajan pas kepantai"

"Biarin aja sih. Aku ini yang mau"

My Love [Jung Eunbi] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang