"Ish. Gue mau sekolah, Regan!" Caca yang sudah siap menggunakan seragam sekolahnya dibuat mencak-mencak karena Regan melarangnya untuk sekolah, dan tersangkanya malah melanjutkan tidurnya.
Masalahnya adalah, kunci kamarnya diumpetin Regan, kalau saja tidak maka ia akan kabur dan berangkat sekolah sendiri. Baiklah, Caca berusaha mencari ide agar bisa berangkat sekolah. Ia kemudian mengambil ponselnya, dan...
Cekrek
Caca tertawa dan memandangi foto dilayar ponselnya, "Kalo lo gak bangun, gue bakal post foto ini di ig. Pasti fans lo di sekolah bakal heboh deh, bisa cuci mata pagi-pagi."
Tanpa membuka mata Regan menjawab dengan suara serak khas bangun tidur, "Ya silahkan, post aja kalo lo rela gue diliatin cewek lain."
"Ish. Gak relaaaaaaaaaaaaa." Caca malah tambah kesal membayangkan hal itu, mungkin bisa disebut senjata makan tuan.
Caca terus berusaha memikirkan cara agar ia bisa meluluhkan si tuan kulkas, ia mendekat dan duduk disamping Regan, "Regan, anak lo maunya sekolah. Lo gak kasian apa? Nanti kalo dia lahir terus ileran gmana?" Caca sudah membuat suara semanis mungkin.
"Gapapa ileran. Anak gue ini, bukan anak orang," sontak membuat Caca merubah raut mukanya menjadi datar. Sepersekian detik ia memberikan tatapan membunuh, tapi apa funsinya kalo yang ditatap masih setia menutup mata. Caca menarik satu tangan lelaki itu dengan terus merengek.
Dengan satu tarikan membuat Caca terjatuh diatas kasur dan memekik seperti sedang kesakitan, lelaki itu panik dan langsung terbangun.
Tau kah kalian apa yang dilihat Regan? Terlihat Caca yang tersenyum lebar penuh kemenangan, membuat lelaki itu mendengus malas lalu berjalan ke kamar mandi.
"Ck. Kok lo gak pake seragam sih." Caca menggerutu sambil membereskan kamar lelaki itu.
"Kata siapa mau sekolah. Cepet ganti baju, gue ajak jalan-jalan terus gue anter ketempat Bunda." Terdengar helaan napas panjang dari gadis itu, lelaki itu mendekat dan duduk disamping gadis itu, "Everything will be okay, Ca. Percaya sama gue." Ia berucap dengan membelai sayang surai rambut gadis itu.
Caca langsung memeluk lelaki didepannya itu. Menyalurkan semua ketakutan dalam dirinya, yah benar sekali tidak butuh waktu lama gadis itu sudah mulai nyaman dan tenang.
Entah bagaimana itu terjadi, posisi gadis itu telah berada dipangkuan Regan dan saling berhadapan dengan Caca yang menyembunyikan wajahnya diceruk leher lelaki itu dan sang laki-laki yang mengusap punggung gadis itu dengan sayang.
***
Mereka berdua sudah sampai di tempat penjual bubur, nampak ramai karena memang ini jam sarapan untuk anak sekolah juga para pekerja. Karena tidak ada tempat lagi, mereka memilih untuk duduk di kursi taman yang terletak tidak begitu jauh dari gerobak amang bubur ayam.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGANTARA [SUDAH TERBIT]
Romance"Regan, gue boleh pakai baju lo gak?" Caca masih mengenakan seragamnya yang bisa dibilang kebesaran itu. Caca sudah mengobrak-abrik isi lemarinya, ia tidak menemukan baju yang nyaman untuk dirinya lagi. "Kenapa sama baju lo ?" bukannya pelit, ia han...