Snow Drop {END} ✔

22

Lim menjelaskan pada jennie sebelumnya bahwa yang ditunggu jiyoung hanya dia ,jadi lim juga bertindak hati2 dan mengikuti jennie dari jarak yang aman ,tempat yang dipilih jiyoung adalah sebuah gudang kosong yang lama tak dihuni ,bau cat yang terkontaminasi oleh suhu ruangan dan kelembapan air menjadi satu kesatuan yang menusuk indra penciuman jennie ketika memasuki gudang itu

Lim dan beberapa utusan pamanya selalu mencari celah aman agar bisa ikut masuk juga ,disana jennie dengan wajah cemas dan takut mulai masuk kedalam gudang sendirian atas saran lim,karna lim tidak mau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi saat jiyoung melihatnya datang dengan jennie

  " Baby akhirnya kau datang menemuiku",,suara menjijikkan keluar dari bibir jiyoung saat jennie sudah masuk ketengah gudang kosong itu

  " Oppa ,apa yang kau inginkan sebenarnya ,kenapa kau membawaku ketempat seperti ini?",, jennie berusaha keras tidak memprovokasi jiyoung jadi dia dengan enggan dan menelan rasa jijiknya untuk memanggilnya oppa

  " Bukankah disini damai? Disini cukup nyaman karna hanya kita yang ada disini, oh. Tidak..tidak aku juga mengundang ibu mertua disini bersamaku ,kita selesai merayakan pesta minum teh tadi ,tapi sepertinya ibu mertua ingin jalan2 denganku jadi aku membawanya kesini dan juga mengundangmu",,,, ada nada kegilaan yang terdengar ditelinga jennie ,pesta minum teh your ass pasti ibunya dibius karna sekarang ibunya tidak sadarkan diri,bagaimana pria gils ini bisa membawa ibunya kekota ,kemana appa kim sampai lalai

  " Sebenarnya apa tujuanmu!",,, jennie sudah tidak bisa bermuka dua lagi jadi dia memasuki inti ,melihat sang ibu tak sadarkan diri emosinya membuncak

  " Baby, setelah beberapa minggu tidak bertemu apa ini yang akan kau berikan padaku untuk ungkapan rasa rindu? Betapa jahat? Haaahhh,,, baby duduklah aku akan memberitahumu sesuatu",,, jennie tidak bergerak sama sekali untuk mendekat dan menaati perintah jiyoung

  " Tidak mau patuh? Huh...baiklah mungkin caraku terlalu halus ",,, seringaian muncul dibibir jiyoung lantas dia memberi isyarat setelah itu beberapa pria datang memegang tangan jennie dan menariknya menuju jiyoung yang duduk dikursi keagunganya ,kursi tua yang repot itu menjadi penopang jiyoung dan juga ibunya ,jiyoung mengisyaratkan agar jennie duduk dipangkuanya,jennie memberontak karna dicekal ole dua lengan pria

  " Kau sendiri yang memintaku berlaku kasar bukan? Baby cepat menurut dan duduk disini aku tidak akan menyakitimu, kita hanya akan sedikit berenang-senang ",,, jennie tidak bisa lagi menahan air matanya dia tidak bisa kabur saat ini tepatnya ada empat pria yang ada dibelakangnya dua dua orang bertugas mencekal lenganya agar mematuhi jiyoung dua lainya berjaga dibelakang jiyoung

Bug.....

Jiyoung dan orang2nya dan termasuk jennie menoleh mendengar suara kotak jatuh dari dalam gudang disana keluarllah lim dengan tangan mengepal karna marah.

  " Oh. Ahahahaha.....aku melewatkan pahlawan wanitaku ,,, sepertinya ini akan sangat seru bukan baby? jong in sepertinya ada tamu istimewa dan perlu pelayananmu ",,, jong in yang berdiri Dibelakang jiyoung mengangguk dan menghampiri lim ,dilain sisi jennie makin cemas melihat itu sepertinya orang yang dibawa jiyoung bersamanya adalah bukan orang biasa jennie sempat melihat bahwa ada pistol dimasing2 tubuh perusuh jiyoung

  " Betapa tidak punya otak? Kau membuat skenario bodoh untuk mendapatkan jennieku!",,, lim dengan marah memaki

  " Jenniemu? Bukankah maksudmu baby jennieku? Itu yang benar seharusnya bukan?",," jiyoung mengoreksi dengan wajah santai ,namun lim tidak termakan emosi dia merilexkan diri agar bisa mengontrol diri

  " Kwon jiyoung, lepaskan jennie dan eommanya dan semua akan baik2 saja untukmu ",,, lim berseru santai terdengar kekehan dari jiyoung

  " Song limario,pria desa yang ditinggalkan oleh kekasihnya dan diputuskan sefihak oleh kekasihnya kini sedang mengancam kekasih asli dari wanita didepanku ini? Betapa tidak masuk akal, kaulah fihak ketiga disini,karna kau aku harus melakukan ini. jika kau tidak menganggu kesejahteraan hidupku ini tidak mungkin terjadi disaat ini,aku tekankan ini semua karnamu!",,, jiyoung mulai marah karna keberanian lim untuk mengancamnya