Bab 3

11 5 0
                                    

Pagi itu salju turun dengan sangat lebat sekali,ara dan monica mau tidak mau memakai pakaian yang sedikit tebal agar mereka tidak membeku sampai di kantornya,mereka tetap bersemangat masuk kerja karna itu hari pertama mereka memasuki dunia kerja.

"joh-eun achim-ibnida seonsaengnim/joh-eun achim-ibnida seonsaengnim."sapa ara dan monica bersamaan

" oh ye,apa kalian karyawan baru itu..?"

"Ye seonsaengnim.."

"Semoga kalian betah di sini,selamat bekerja.."

"Gomawo seonsaengnim.."

Ara dan monica berlalu dari sana,mereka langsung menuju tempat mereka masing-masing,hari pertama mereka bekerja di sibukkan dengan perkenalan diri dan mengenal tempat kerja mereka.

"Ara,walaupun agensi ini tidak besar,tapi kami berharap kalian betah kerja di sini,dan satu lagi,apa kamu siap tinggal di dormitori nantinya..?"

"Ya aku siap pak,dan hal itu sudah ku baca kemaren di surat kontraknya pak."

"Baguslah kalau kamu bersedia,dan ara kamu akan bertanggung jawab sebagai hair stylist dan stylish nantinya.."

"Wah,terimakasih pak,oh bukannya bulan 6 ada yang akan debut.."

"Ye,kamu akan menjadi salah satu staff mereka,jadi semangatlah bekerja,ok"

"Ye seonseangnim.."

"Kalau begitu,kamu pelajari dulu buku ini dan ada yang tidak kamu mengerti tanya padaku saja.."

"Ye,selamat pagi pak.."

Mereka berpisah di lorong berikutnya,ara masih fokus dengan buku yang yang di pegangnya,membaca dengan seksama serta memahaminya,tiba-tiba ada yang memegang pundaknya membuat dirnya sedikit terkejut.

"Aa,oh wae.." sedikit teriak

"Mianhae,dangsin-eul nollage haeseo joesonghabnida.."

Melihat ke arah sumber suara membuat ara takjub,di depannya berdiri pria tampan mempesona,dengan kulit putih,mata sipit,rambut hitam,hidung mancung,bibir yang exsotis,dengan pipinya yang sedikit chubby.
Pria itu kembali memegang pundaknya,dan ara pun kembali dari dunia lamunannya.

"gwaenchanhni agassi.."

"Oh ye,maaf,ada yang bisa ku bantu..?"

"Dimana ruang latihan nona.."

"Oh ikuti aku,akan ku tunjukan jalannya.."

"Trimakasih nona.."

Ara tersenyum dan jalan duluan,pria itu mengikutinya,tak lama mereka pun sampai,ara mengetuk pintunya,seseorang membuka pintunya,ara mempersilahkan pria yang di bawanya masuk.

"Gomawo nona.."

"Lain kali panggil saja aku ara,selamat latihan,permisi.." tersenyum kecil

"Ya nona,kalau kita bertemu lagi,panggil nama ku saja,aku jimin.."

"Um..,jimin..??"

"Ye,selamat pagi.."

Pintu di depannya tertutup perlahan di iringi senyuman jimin yang membuat ara terpana,tak lama ara menampar pelan pipinya dan berlalu dari sana,ara kembali fokus dengan bukunya.
Setelah membaca buku yang di berikan atasannya,ara mengembalikan buku itu kepada atasannya,dia memberikn beberapa ide untuk rambut dan pakaian yang akan di pakai nanti.semua yang mendengarkan setuju dengan ide ara dan menyimpan ide ara tersebut,mereka akan mendiskusikannya dengan tim yang lain nantinya.hari pertama bekerja,ara sudah mendapatkan kepercayaan dari timnya,ara berterimakasih dan tersenyum dengan bangga.

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang