Bab 36

6 1 0
                                    

Dengan mata yang sembab taehyung membuka perlahan pintu ruangan itu,berjalan mendekati tubuh ara yang sudah di tutupi kain putih dengan beberapa bekas darah di kain,saat menggeser kain putihnya,terlihat wajah ara yang penuh luka dan sangat pucat,kakinya lemah begitu saja dan taehyung pun terduduk di lantai.

"Ya,jebal ileoji ma ara,il-eona ara.."

Jungkook yang berdiri di sampingnya terus melihat taehyung bergantian melihat ara,dia hanya bisa diam melihat hyeongnya yang begitu terpukul,Tiba-tiba orang tua ara masuk tergesa-gesa ke dalam ruangan,ibunya begitu terkejut dengan apa yang di lihatnya,perlahan air matanya jatuh berderai.

"Ara,ini eomma,kamu kenapa sayang,ara bukalah matamu sayang,ini eomma ara,ara bangunlah ara,buka matamu ara,ARA BANGUN,EOMMA AKAN MARAH KALAU KAMU TIDAK BANGUN,ARA.."

"Yeobo,tenanglah,ara sudah bersama tuhan,jangan seperti ini,aku mohon.."

Ibu ara tak mendengarkan omongan suaminya,dirinya begitu histeris di samping ara,ibunya terus menggoyangkan tubuh anaknya yang sudah tak bernyawa itu,isakan tangisnya menggema di dalam ruangan.ketika sore datang,jenazah ara sudah di bawa ke rumah duka,orang-orang mulai berdatangan ke rumah duka,monika yang di temani daniel duduk di depan peti mati.

"Ya,kenapa kau begini,bukankah kau berjanji akan pergi ke pernikahanku,ya,bangunlah,apa kau tega ara,aku..aku.. Hiks hiks,aa aku tak ingin melihat ini ara.." suara yang bergetar

"Mo,tenangkan dirimu,ara pasti sekarang sedih melihatmu yang seperti ini.."

"Ara,kenapa seperti ini,aku menyayangimu ara,sangat.."

Tak lama monica berdiri dari tempatnya dan meletakkan bunga yang dia bawa di atas peti,mereka berdua duduk di samping ibu ara,monica memeluk ibu ara yang terus menangis,taehyung yang sudah dari awal di sana hanya bisa menatap kosong pada peti di hadapannya,orang-orang sudah banyak berdatangan,memberi penghormatan terakhir,para member juga datang ke sana,melihat taehyung yang begitu memprihatinkan membuat jin menghampirinya,sentuhan tangan jin di bahunya membuat taehyung sedikit terkejut dan melihat ke arah jin.

"Ya,tak bisakah kau memberi penghormatan terakhir untuknya tae,dia tau perasaanmu,berilah dia senyuman terbaikmu.."

Mendengar perkataan jin,membuat taehyung kembali meneteskan air matanya,meski wajah datarnya terus terpampang di wajahnya,taehyung bergerak dari tempatnya dan memberi penghormatan terakhir untuk ara,setelah selesai,jin membantu tarhyung berdiri dan mengajaknya keluar dari sana,saat sampai di depan pintu,dirinya bertemu dengan jimin dan istrinya,dengan tatapan kosong dan wajah datar dirinya menghampiri jimin.

"Kau tau,jika aku yang berada di hatinya,dia tak akan mati saat ini,selamat kau telah membunuhnya,ini kado pernikahan darinya untukmu.."

Setelah mengatakan itu,taehyung langsung berlalu dari sana bersama member yang lainnya,saat berada di depan peti ara,jimin teringat kenangan bersama ara beberapa tahun silam,senyuman yang khas,ketawa lepas ara dan masih banyak lagi yang dirinya ingat.

13 oktober 2017 tahun itu,ara merayakan ulang tahun jimin dengan sederhana di apartemen tempat sebelumnya dia live,saat tengah malam,dirinya mengagetkan jimin yang tertidur karna baru selesai melakukan live.

"Ya,bagaimana kau tidur saat ini,aish,kau lupa hari ini hari apa jimin-a.."

"Umm,kau datang ara,ku pikir kau tak datang.." menggosok matanya

"Hahaha,kau gila jimin-a,ayo buat permohonan dan tiup lilinnya.."

"Baiklah..." memejamkan matanya "huuu" meniup lilin

"Ha akhirnya selesai juga,baiklah ayo makan kuenya,setelah itu baru kita makan.."

"Baiklah,aaaa" menyodorkan potongan kue

"Trimakasih,sekarang giliran mu jimin-a,aaa"

Jimin memakan kue dari tangan ara itu dan menjilat sedikit jari ara yang lumuri cream manis,membuat pipi ara merona merah,jimin memegang pipi ara dan mendekatkan wajahnya ke wajah ara,hingga akhirnya bibir mereka saling beradu,jimin melumat bibir ara beberapa saat dan melepaskannya,wajah ara yang awalnya merah makin merah padam oleh jimin,jimin mencubit gemas pipi ara dan mengecup kening ara.

"Kau juga tadi ikut meminta sesuatu ara.."

"Hmm ya,memangnya tidak boleh.."

"Memangnya apa yang kau minta.."

"Hmm,aku ingin kau selalu sehat,dan aku akan mencintaimu selamanya.."

"Benarkah itu ara,oh jikalau aku menikah dengan orang lain bagaimana.."

"Maka aku akan mati di hari pernikahanmu,agar kau terus mengingatku meski kau sudah punya istri dan anak nantiknya.."

"Hahahaha,kalau begitu lebih baik aku menikahi kau saja.."

"Baiklah,aku tunggu janjimu jimin-a.."

Kenangan beberapa tahun itu begitu jelas teringat oleh jimin,jimin pun terduduk di depan peti itu,janji ara yang terucap dari mulutnya saat itu akhir nya menjadi kenyataan yang begitu menyakitkan untuk jimin,monica yang melihat jimin di hadapannya sangat murka,dirinya berdiri dari tempatnya dan berjalan ke hadapan jimin.

"PLAK.."

suara tamparan itu begitu jelas terdengar di ruangan itu,wajah monica yang begitu menyeramkan di hadapan semua orang,tak satu orang berani menegurnya termasuk istri jimin sendiri,semua orang melihat kejadian itu dengan sedikit terkejut,monica yang menahan amarahnya dari awal sudah akan meledai seperti gunung berapi yang akan memuntahkan magmanya,semua orang terdiam melihat kejadian itu.

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang