Bab 37

8 1 0
                                    

Ruangan duka itu terasa sangat mencekam setelah monica menampar jimin di hadapan banyak orang,monica menatap tajam ke arah jimin.

"JIKA DIA TIDAK MENCINTAIMU,HARI INI TAK AKAN PERNAH TERJADI,JIKA KAU TAK ADA DI KEHIDUPANNYA,DIA TAK AKAN MATI SEPERTI ORANG BODOH BEGINI,KAU TAU BETAPA DIA SANGAT MENCINTAIMU,APA KAU PERNAH MENCINTAI DIA SEPERTI DIA MENCINTAIMU HA,TIDAK BUKAN,APA KAU TAU BAGAIMANA MENDERITANYA DIA KETIKA BERUSAHA MELEPASKANMU BERSAMA ORANG LAIN,KAU TAU JIMINSSII,BAGAIMANA DIA LARI DARI KENYATAAN INI,KAU TAU,KAU.. KAU.. HIKS... KAU TELAH MEMATIKAN KEHIDUPANNYA SECARA PERLAHAN,KAU MEMBUATNYA MENJADI MAYAT HIDUP BEBERAPA TAHUN INI,SEKARANG KAU PUAS,DIA SUDAH MATI DAN TAK AKAN KEMBALI,SEKARANG KAU PERGI DARI TEMPAT INI,PERGI.. PERGI.."

mendengar semua yang di utarakan monica membuat jimin tersadar,namun dirinya tak beranjak dari tempatnya,monica yang sangat marah mencoba mendorong jimin,namun daniel menghampirinya dan menenangkan monica,cukup lama jimin berada di sana,hingga saatnya jenazah ara harus segera di kremasi,setelah peti beranjak dari rumah duka,jimin yang awalnya terlihat sangat kuat akhirnya menyerah dan mulai menangis,dirinya meraung penuh penyesalan di hatinya,orang tuanya memeluk anak sulungnya itu,jimin tak bisa berkata apa-apa lagi,setelah sedikit tenang,orang tua jimin membawa anaknya pulang.malam semakin larut,abu ara sudah di masukan ke dalam guci keramik yang cantik,orang tuanya memeluk guci itu dengan erat.

"Apa aku harus melarung abunya ayah ara..??"

"Kalau kau tidak bisa melepasnya,kau boleh membawanya ke rumah abu yeobo.."

"Tak bisakah kita membawanya pulang.."

Suaminya memeluk istrinya yang begitu terpukul dengan kematian anak semata wayangnya itu,monica yang melihatnya menangis dan memeluk daniel yang berada di sampingnya,akhirnya mereka membawa abu itu ke rumah sebelum abu itu di larungkan di laut.
Keesokan harinya,suami istri itu pergi menuju laut yang tempat melarung abu ahn ara,sesampainya di sana,j-hope dan 6 member lainnya sudah berada di sana bersama dengan beberapa orang staff mereka,j-hope menghampiri orng tua ara.

"Selamat pagi tuan dan nyonya ahn,aku boleh memohon sesuatu pada anda.."

"Kau menginginkan apa nak.."

"Kami ingin ikut melarung abu ara,apa boleh..?"

"Baiklah,kalian boleh ikut,mungkin dengan begini ara akan senang.."

Mereka semua naik ke kapal bersama orang tua ara,secara bergantian mereka melarung abu ara,secara bergantian mereka berdoa untuk ahn ara yang pergi meninggalkan mereka semua,ketika hingga sampai di tangan jimin,dengan mengingat semua senyuman ara,dirinya menenggelamkan guci keramik itu,setelah selesai,kapal kembali ke tepi,mereka secara bergantian turun dari kapal,orang tua ara pergi dari sana lebih dulu,dan juga satu-satu member meninggalkan pantai.

"Jiminssi,sebaiknya kita pergi sekarang,sebelum hujan turun.."

"Tunggulah aku di mobil,aku ingin sendiri sebentar di sini.."

"Baiklah,jangan terlalu lama.."

Jimin mengangguk pelan,melihat deburan ombak yang begitu kencang menghempas bibir pantai,air matanya kembali menetes di pipinya,wajah ara masih berlalu lalang di pelupuk matanya dan tak pernah berhenti sedetikpun.

"AHN ARAAAA... KENAPA KAU MENINGGALKAN AKU... KENAPA HARUS KAU YANG PERGI.. TAK BISAKAH AKU IKUT DENGANMU... KENAPA KAU MEMBUAT SUMPAH ITU ARAAAA...
kenapa ara,kenapa harus kau ucapkan ara,kenapa.."

Suara yang awalnya kuat akhirnya melemah dan menjadi pilu menyayat hati bagi yang mendengarkannya,perlahan kakinya lemas dan jimin terduduk di pasir pantai,menyalahkan dirinya yang kehilangan orang yang di cintainya,hujan  turun dengan deras mengguyur jimin yang menangis tanpa suara itu,staff yang bersamanya turun dari mobil dan membawa payung untuk jimin,siang itu begitu gelap karna awan hujan,semakin lama semakin deras dan akhirnya mereka membawa paksa jimin masuk ke dalam mobil,mulai hari itu pernikahannya di batalkan secara resmi,jimin berbaikan kembali dengan taehyung,meminta maaf kepada orang tua ara,monica dan semua member,termasuk keluarga mantan istrinya dan terakhir kepada keluarganya sendiri.
Beberapa bulan berlalu dan jimin sudah kembali bangkit dari keterpurukannya,sering menyempatkan diri datang bersama teman-temannya ke laut tempat abu ara di larung,namun rasa cinta itu tak pernah hilang dari dalam hatinya hingga saat ini.




-selesai-

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang