Bab 28

3 1 0
                                    

Siang itu begitu sepi di bagian fans space,suasana di sana begitu sepi,taehyung,jk dan jimin berjalan menyusuri tiap tempatnya,saat melewati lorong tempat penempatan poster mereka jk melihat seseorang berada di sana,jk terus menatap orang itu.

"Sepertinya aku merasa mengenalinya,tapi di mana..??"

"Ya jk,kau kenapa.."taehyung menghampirinya

"gwaenchanh-a hyeong,aku hanya melihat orang itu.."menunjuk ke arah orang misterius

"Um.." menoleh ke arah tunjukan jk "aish,mungkin dia juga seorang ARMY jk.."

"Jinjja,hajiman geuleul mannan geoscheoleom.."

"Aish,kau bertemu dengannya?mungkin di fanssign jk.."

"Ya,kenapa kalian berhenti di sini,aku mengoceh sampai sana sendiri..." sedikit teriak

Mendengar suara itu ara menurunkan tangannya dan tubuhnya bergetar hebat,suara itu begitu ara kenal sekali setelah sekian lama tak mendengarkannya,dengan sedikit rasa cemas ara menoleh ke arah kiri dan bam itu adalah jimin,jk dan taehyung.
Expresi wajah taehyung dan jk tiba-tiba berubah dan berlari menuju arah ara membuat jimin tambah bingung,ara yang mulai merasa sangat cemas berjalan mundur dan berlari menghindari mereka,namun saat sampai di ujung lorong ternyata tak ada jalan lagi.

"YA,GEOGISEO MEOMCHWO.." teriak taehyung

Suara teriakan menggelegar itu membuat wajah ara pias karna dia sudah ketahuan oleh taehyung,mau tidak mau dirinya berhenti dan tetap membelakangi taehyung dan jk.

"Kenapa kau kabur,dangsin-ege museun il-i.?"

Ara hanya bisa diam seribu bahasa karna tak ada tujuannya hari ini untuk menghadapi mereka bertiga.

"Ya,aish,kenapa kalian ini mengejar army ini.." suara pelan jimin dengan nafas sesak

"Ya,jangan seperti ini,sapalah kami seperti biasa,bisakah.."

Ara menarik maskernya dan berbalik melihat ke arah mereka bertiga,namun ara hanya membungkukkan badannya kemudian melangkah akan pergi,namun taehyung menahan dan menarik tangannya yang mungil itu.

"YA AHN ARA,TETAP DI SINI.."

masker yang menutup setengah wajahnya terbuka dan wajah piasnya terlihat jelas,jimin yang baru tau menatap lekat ara,menyusuri setiap lekuk wajahnya,kulit ara yang dulu kuning langsat sekarang menjadi lebih sedikit putih,pipinya yang chubby sudah berubah tirus,jimin yang merindukannya menarik ara ke pelukannya.

"Kau kemana selama ini,kau pergi dan aku fikir kau tak akan kembali ara,kenapa kau begini ara,kenapa kau tambah kurus.."

Ara tetap diam dan tak menjawab pertanyaan jimin,air matanya mengalir begitu saja tanpa perintah darinya,dia merindukan sosok yang tengah memeluknya itu,sosok yang begitu ingin dia lupakan,taehyung dan jk yang melihatnya pun hanya bisa menghela nafas berat melihat jimin yang memeluk ara dengan rasa rindu yang di pendam selama ini.

"Jawab aku ara,kenapa kau diam,kau membenciku sedalam itu ara,apakah aku tak pantas lagi mendengar suara mu ara.."

Jimin memegang bahu ara dan manarik keluar ara dari pelukannya,betapa terkejutnya jimin melihat air mata ara sudah membasahi pipinya,ara terhenyak karna kakinya yang mulai lemas.

"Kenapa aku harus bertemu denganmu,kenapa?susah payah aku melupakanmu jimin-a,kenapa aku bertemu denganmu,kenapa...???"

Suara isakan ara membuat taehyung dan jk mulai berkaca dan membalikkan tubuh mereka.

"Wae jimin-a,wae...??aku hanya ingin melupakanmu,hanya itu jimin-a,tak bisakah kau tak mengenaliku saja,a.. aku."

Ara pun tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi,tangisnya pecah begitu saja dan hatinya yang awalnya sudah di rekat dengan begitu rapi,kini hancur berantakan lagi,semua kenangan buruk tentang masa lalu cintanya teringat kembali,dadanya begitu terasa sesak dan tak bisa di tahan lagi,mata ara perlahan terpejam dan dirinya terbaring di lantai,membuat mereka bertiga kaget.

"Ya ara,sadar ara,ara.." menepuk pelan pipi ara

"Jiminssi,bawa ara ke ruang medis kita,ayo.."

Jimin mengangkat tubuh ara dan membawanya ke ruang medis,mereka bertiga menunggu ara dengan sangat cemas,taehyung berdiri menyandarkan tubuhnya di tembok itu dengan terus melihat ke arah ara yang tak sadarkan diri,jimin yang awalnya sedih kini mulai cemas dengan apa yang baru di alami ara di depan matanya.

"Ya,bangunlah ara,kenapa kau pingsan begitu lama." resah jk

"Ya,jungkook,panggil dokter kang ke sini,ara perlu bantuan medis sepertinya.."

"Baiklah hyeong.."

Jk pergi dari ruangan itu dan kembali dengan dokter kang yang berjalan di belakangnya,dokter itu memeriksa ara dengan seksama.

"Jadi,apa dia baik-baik saja dokter kang.."

"Kita harus membawanya ke rumah sakit,sepertinya dia harus mendapatkan perawatan segera.."

"Seserius itukah.." wajah pias

"Ye jiminssi,kalau begitu aku akan menelfon ambulan.."

"Cepatlah dokter kang.."

Dokter kang mengambil ponselnya dan mulai menelfon,tak lama ambulan itu sampai dan ara di bawa ke rumah sakit,sesampainya di hospital,ara langsung di periksa,cukup lama dokter itu di dalam dan akhirnya keluar.

"Bagaimana kondisinya."wajah cemas

"Dia mengalami anxiety attack,sepertinya cukup parah,apa dia sebelumnya pernah seperti ini..?"

"Sepertinya pernah,jadi apa dia akan sembuh.."

"Jangan membuatnya cemas,takut ataupun stres,karna itu bisa membuat kesehatannya tambah buruk.."

Mendengar hal itu membuat jimin terduduk lemas di lantai dan wajahnya seketika pucat,taehyung mengucapkan terimakasih kepada dokter itu dan menghampiri jimin.

"Apa semua salahku taehyung-a.."

"Jangan salahkan dirimu jimin-a,ara pasti sembuh,jagalah dia di dalam,aku akan memberi tau keluarganya ok.."

Jimin tersenyum kecil dan masuk ke ruangan ara di rawat,jimin menatap lekat wajah orang yang di cintainya,melihat dengan seksama setiap bagiannya membuat hatinya begitu tercabik dan terluka,jimin menyesali semua keputusannya karna meninggalkan ara yang sangat dia cintai.

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang