Bab 29

5 2 0
                                    

Malam yang begitu dingin tak di hiraukan jimin,diriny begitu menyesali keputusan yang telah di buatnya,mengorbankan cintanya sendiri dan melukai hati wanitanya,jimin hanya bisa berdoa agar ara segera sadar.

"Ya jiminssi,sebaiknya kamu pulang,biar ara kami yang jaga.."

"Ani appa,aku ingin menemani ara,aku mohon.."

"Baiklah,kalau itu keiginanmu.."

"Gomawo appa.."

Orang tua ara yang sudah melihat jimin murung dari siang merasa kasihan dan sedih,jimin terus menggenggam tangan ara yang mungil,perlahan ara membuka matanya,jimin dan orang tua ara yang mengetahuinya lega,perlahan penglihatannya mulai jelas dan melihat kedua orang tuanya berdiri di sampingnya.

"Hah, eomma,appa.." suara lemah

"Sayang,kamu sadar juga,kami sungguh sangat cemas mendapat telfon dari temanmu ara.."

"Maaf membuat kalian cemas.."

"Tak apa sayang,berkat temanmu eomma dan appa sedikit tenang.."

Perlahan ara merasa tangannya di genggam seseorang dan saat melihatnya ara baru tau kalau itu jimin.

"Jimin-a,kau disini.."

"Ye,maaf membuatmu sakit seperti ini.."

"Ya,kau tidak pulang,sudah ada orang tua ku di sini,tak apa,lain kali kita bisa bertemu lagi."

"Malam ini aku ingin menemanimu,malam ini saja.."

"Jimin-a,aku tak akan kabur,pulanglah,besok kau pasti sibuk.."

Jimin menyerah dan menuruti permintaan ara,dia pamit kepada ara dan orang tua ara,jimin segera pergi dari sana meninggalkan ara yang tersenyum tipis saat dirinya melihat ara dari luar pintu.keesokan harinya,ara di perbolehkan pulang,saat sampai di lobby rumah sakit,mobil range rover berhenti di depan mereka,saat kaca mobil itu terbuka,terlihat jimin yang melambaikan tangan kepadanya.

"annyeong joh-eun achim eomma,appa.."

"Ye,kenapa kau memakai masker dan topi jiminssi..?"

"Teknik penyamaran appa,apa ara boleh pulang bersamaku.."

"Umm,bagaimana ara.."

"Tak apa appa,aku akan bersama jimin.."

"Baiklah,ayo appa bantu masuk mobil.."

Ara tersenyum,ayahnya mengangkat tubuhnya dari kursi roda dan mendudukan putri kesayangannya itu di samping jimin,tak lama pintu mobil itu tertutup,mereka berlalu dari sana menuju rumah ara.

"Apa kau masih pusing ara.."

"Sedikit,apa aku boleh istirahat..?"

"Tidurlah,kita mungkin agak lama di perjalanan,karna banyak jalanan yang masih bersalju,jadi mobilnya akan jalan perlahan."

"Gomawo jimin-a.."

Jimin tersenyum,ara memejamkan matanya,sepanjang perjalanan jimin hanya memperhatikan ara,hingga tak terasa mereka sampai di rumah ara,perlahan jimin mengangkat tubuh ara,orangtua ara menunjukan jalan menuju kamar ara,jimin membaringkan tubuh ara di kamar nya dan keluar dari sana.

"Eomma,appa,aku pergi,aku masih banyak pekerjaan.."

"Baiklah,terimakasih jiminssi,Hati-hati.."

Jimin terseyum dan berlalu dari rumah ara menuju kantor agensi,sesampainya di sana dirinya langsung di sibukkan dengan pekerjaan yang sudah menunggu dari pagi buta,saat makan siang taehyung menghampiri jimin yang masih terlihat murung.

"Ya,apalagi yang kau fikirkan,tadi bukannya kau sudah menjemput ara.."

"Tak apa,aku memikirkan sesuatu tae.."

"Aish,nanti kau bisa banyak keriput karna berfikir terus."

"Aish,baiklah,ayo makan.."

Taehyung tertawa dan menarik jimin ke tempat yang lainnya,mereka bercanda tawa satu sama lain,hingga selesai makan siang mereka tetap bergembira,hari itu mereka di sibukkan dengan berbagai syuting,namun mereka tetap semangat dan tak terlihat lelah.

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang