Bab 15

2 1 0
                                    

Semua dokter di ruangan itu hampir menyerah,detak jantung ara semakin melemah dan hampir berhenti,namun tiba-tiba ara membuka matanya dan menarik nafasnya dengan sangat kuat,membuat semua dokter di ruangan itu sangat-sangat terkejut,ara benar-benar sadar seutuhnya,orang tua ara yang cemas menunggu tentang kabar anaknya yang kondisinya memburuk terus mondar-mandir di depan ruangan yang tertutup itu.

"seonsaengnim,anak anda sudah sadar,dan kondisinya sudah membaik."

"jeongmal uisa,uisa-ege gamsahabnida."

"Baiklah,setelah pemeriksaan ini kami akan memindahkannya ke ruangan perawatan."

"Baik dokter,terimakasih."

Dokter itu meninggalkan orang tua ara di depan ruangan,ayah dan ibunya saling memeluk dan menangis bahagia.
Sore datang,ara sudah di pindahkan dari ruang icu ke kamar perawatan,ibu dan ayahnya tak henti-hentinya menatap wajah anaknya yang terlihat pucat.

"Kenapa eomma dan appa melihatku seperti itu..?Apa aku terlihat begitu buruk..?"

"Aniyo,jangan membuat eomma dan appa mu ketakutan lagi ara.."

"Tidak eomma,kemarin aku benar-benar hanya mengantuk.."

"Mwo..?kemarin..?ara,kamu sudah di koma selama 9 hari,kamu bilang kemarin.."

"Jinjja..." wajah terkejut

"Ye,dan kami hampir gila karna jantungmu hampir berhenti."

"Ya,eomma dan appa bergurau bukan.."

"Aigu,anak ini.." wajah kesal

"Arraseo,ara salah,mianhae eomma,appa.."

"Ye,istirahatlah,kami akan pulang sebentar mengambil beberapa peralatan,ok."

Ara tersenyum tanda mengerti,mereka meninggalkan ara sendiri di ruang itu,ara melihat keluar jendela dan melihat matahari yang akan segera tenggelam,perlahan senyuman muncul di wajahnya begitu juga air matanya yang ikut mengalir.

"Terimakasih Tuhan telah memberiku kesempatan untuk hidup,matahari sore ini sangat indah,dan terimakasih telah menyadarkan aku.."

Matahari tenggelam dan malam datang.terdengar suara ketukan pintu beberapa kali,ara melihat ke arah suara itu,dengan penasaran ara mempersilahkan orang itu masuk,saat pintu terbuka terlihat monica yang menahan tangisnya dan 6 orang pria di belakangnya.

"Ara.." memeluk ara dan sesugukan

"Ya,ada apa dengan mu mo..?apa kau di sakiti daniel.."

"Kau jahat ara,kau jahat,kenapa kau membuat ku takut,kau sangat jahat.."

Ara terdiam dan memeluk monica kembali,membuat tangis monica semakin menjadi.

"Ya,monica,hentikan tangismu,sangat berisik" celetuk suga

"Aish,kau benar-benar tidak memiliki hati suga hyung.."

"Tidakkah kau merasa ini sedikit berlebihan namjoon."

"Aish,diamlah suga hyung..."sanggah jungkook

"Bagaimana kondisimu ara.."

"Sudah mulai membaik jin hyung,terimakasih sudah datang ke sini.."

"Ya sama-sama ara.."

"Ara,aku boleh makan ini.."

"Ye suga hyung,makan saja."

Ara tersenyum milihat mereka yang datang menjenguknya,monica masih setia di samping ara dan bercerita banyak hal,tak lama orang tua ara datang dan melihat artis terkenal di dalam ruangan ara,mereka mengobrol banyak dengan mereka,malam pun semakin larut,mereka pamit dari sana dan meninggalkan beberapa barang untuk ara.

"Ara,cepat sembuh dan jadi stylish ku lagi.."

"Ye taehyung-a.."

"Sampai jumpa lagi paman,bibi.."

"Ya,Hati-hati di perjalanan.."

"Ye/Ye.."

Mereka menundukkan kepala dan pergi,ara tersenyum lega melihat mereka yang terlihat sangat bahagia sekali,ara tersenyum dan membaringjan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Tidurlah sayang,kami di sini akan menjagamu.."

"Gomawo eomma appa.."

Mereka tersenyum dan mencium ara,ara memejamkan matanya dan tertidur,orang tuanya terus milihat lekat wajah anak semata wayangnya itu.
Dari luar kaca seseorang memperhatikan ara yang tertidur dengan sangat pulas,secerca senyum terlihat di wajahnya.
Dan kemudian dia pergi dari sana.

Tak TergantikanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang