PART TUJUH🔞

1.6K 90 19
                                    

Terimakasih buat kalian semua yang udah baca cerita aku sampai detik ini.
Seperti biasa Jangan lupa follow comen and share!!.
Komen jika ada typo di setiap kata atau kalimat!!

⚠️Warning ⚠️🔞
Jika kalian masih ingin lanjut membaca dosa di tanggung pembaca😭🙏.

Happy Reading







Setelah mendengar Cerita yang sebenarnya atau lebih tepatnya menyelesaikan kesalahpahaman antara Afgan dengan Rania, Rania sekarang sedang kesal dengan Afgan!.

"Kalau tau begitu, kenapa kamu gak berusaha nyari aku waktu itu?" ucapnya merenggut kesal.

"Sayang aku yang paling cantik!, Hey! aku punya alasan tersendiri, entar juga kamu tau"ucap Afgan dengan mencubit pipi Rania sambil tersenyum manis.

Udah tau kan? kalo dari dulu Afgan memang sangat bucin kepada Rania!. Tidak ada wajah dingin dan aura menyeramkan sekarang, hanya berisi kebucinan.

Cup cup

" Gan udah ihh!" ucap Rania sambil menjauhkan wajah Afgan karna terus mengecup wajahnya.

"Rindu banget sama kamu sayang" ucap Afgan sambil memberikan kecupan terakhir di bibir Rania.

"Kamu mandi dulu sayang terus turun ke bawah buat makan" ucapnya lagi sambil mengusap kepalanya dengan sayang, langsung keluar dari kamar.

Rania mengambil handuk dan bergegas masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri, karena sekarang sudah jam sembilan malam jadi Rania tidak terlalu lama di dalam kamar mandi hanya tiga puluh menit saja.

Rania keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang melilit badannya yang seputih susu, matanya langsung mengarah ke kasur dan melihat paperbag yang tergeletak disana.

Tok tok tok

"Sayang udah mandi?" ketukan di pintu mengagetkan Rania yang akan memakai pakaian dalamnya.

Pintu kamar di buka dari luar dengan Afgan yang tiba-tiba masuk, Rania yang masih diam membeku membelakangi afgan, hingga tiba-tiba tangan besar dan berurat itu memeluk nya dari belakang, sebelumnya Afgan sudah mengunci pintu kamarnya.

"Sayang" ucap Afgan dengan sedikit serak.

Rania membalikkan badannya dan matanya langsung tertuju ke mata yang menatap nya sayu.

"Gan kam-mmhpp" Rania berhenti berucap saat ada benda kenyal yang menempel di bibirnya.

Afgan menggerakkan bibirnya, bibir Rania yang masih tertutup rapat Afgan langsung menggigit bibir bawah gadisnya.

"Ahhh" Rania mendesah karna Afgan tiba-tiba menggigit bibir bawahnya, tidak lama Rania membalas lumatannya.

Afgan mengabsen setiap gigi gadisnya, bertukar Saliva dan membelit lidah dengan lihainya,tidak sampai sepuluh menit Rania langsung memukul dada Afgan karna sedikit kehabisan nafas.

"Hosshh hosshh" Rania hampir kehabisan nafas jika Afgan tidak melepaskan ciumannya.

"Lagi ya sayang?" sebelum Rania menjawab Afgan langsung membungkam kembali mulutnya.

Rania berjalan mundur dengan Afgan yang berjalan maju, Afgan merebahkan gadisnya di kasur empuknya, dengan Afgan yang menindih tubuhnya dan masih mempertahankan pangutannya.

Bibir Afgan turun ke telinga mengecup basah di sana dan langsung turun ke leher yang seputih susu itu sambil menggigit dan menghisap sampai meninggalkan banyak sekali jejak kemerahan.

Tangannya tidak tinggal diam, Afgan bergerak menuju ke payudara Rania dan meremasnya pelan.

"Enggggh Gan" Rania mendesah saat Afgan meremas payudaranya dengan sedikit keras.

"Mendesahlah dan sebut namaku sayang" bisiknya penuh sensual.

"Kalo kamu bilang berhenti aku berhenti, sebelum aku lepas kendali" ucapnya tepat di telinga Rania dan menjilat nya pelan,entah sejak kapan Afgan sudah bertelanjang dada.

"Berhen-- GAN!!" Rania berteriak karna tangan Afgan meremas payudara nya.

Afgan bergerak mengambil hp nya di atas nakas, tangannya yang satu sibuk meremas payudara Rania dan tangan satunya lagi mengambil gambar payudara yang indah itu, membuka sedikit handuk bagian atas yang di pakai Rania lalu menjepret nya lagi, sehingga terpampang lah sepasang payudara yang indah dan kenyal itu di depannya. hanya handuk yang membungkus setengah tubuhnya karna tadi tidak sempat memakai pakaian dalam saat Afgan yang tiba-tiba masuk!.

"Kamu sangat indah sayang" Ucapnya serak sambil mengecup Basah di belahan dadanya, Rania hanya bisa menggeram nikmat.

Tangannya yang nakal bergerak mengusap paha mulus Rania, saat ingin melepaskan handuk yang melilit area yang sangat privasi itu, bunyi perut Rania menghentikan gerakannya!.

"Sayang kamu lapar?" Ucap Afgan sambil merapikan kembali handuk yang di kenakan gadisnya.

Rania hanya bisa mengangguk dengan polosnya sehingga Afgan menjadi gemas dan langsung mencium pipi kiri dan kanannya.

Cup cup

"Gemes banget sih, yaudah kalo gitu makan dulu, udah mau jam sepuluh kamu belum makan" Ucapnya sambil sambil tersenyum manis.

"Kamu duluan, aku mau pake baju dulu" Ucap Rania dengan sedikit kesal.

"Aku tunggu di bawah ya?" gerakan terakhir Afgan sebelum turun yaitu mengecup kening Rania.

Rania hanya berdehem lalu bergerak mengambil paperbag di pinggir kasur dan menuju walk in closed.

Wkwkw udah kapok Rania!!
Gimana part ini?
Aku lanjut gak nih?
Komen"next" aku up part 8 secepatnya!!

terus dukung aku dengan menekan tombol bintang Yang berada di pojok kiri bawah!!.

Nantikan part selanjutnya ya😗

See you 🖐️

TBC

Kamis.05.Agustus.2021

AFGAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang