PART TIGABELAS

669 51 9
                                    


"Usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil jika kita mau terus berusaha"!!.

Hai readers 🖐️
Thanks for 2000 pembaca.
Jangan lupa follow comen and share cerita aku 🙏🥺!!

Happy Reading










Seorang wanita paruh baya  sedang menunggu di sofa ruangan  dengan wajah kesal bercampur sedikit amarah, berdiri lalu berjalan menuju ka arah pintu kamar yang terletak di ruangan anakanya, saat ingin mengetuk pintu terdengar bunyi pintu yang di buka dari dalam.

Lalu terlihatlah dua orang manusia  sedang membulat kan matanya dengan keadaan sedikit acak-acakan?. Lalu mata wanita paruh baya itu tambah membulat saat melihat seorang gadis yang berada di samping anaknya  wajah kesal bercampur amarah itu langsung tergantikan  dengan wajah kaget.

"Rania?" teriaknya kaget lalu langsung memeluk gadis tersebut, Yap wanita paruh baya itu adalah Carisa Mahendrata mama dari Afgan, sedangkan sang gadis yang sedang di peluk adalah Rania!. Carisa memang mengenal Rania karena dulu Afgan sering membawa Rania ke Mension keluarganya yang juga berada di Indonesia dulu, Ales dan Afgan sekarang memang mempunyai Mension masing-masing. Mension yang Afgan tempati sekarang adalah hasil dari keringatnya sendiri tanpa campur tangan kedua orangtuanya, siapa yang ingin mempunyai kekasih seperti Afgan?.

Afgan mendengus lalu melepaskan pelukan mamanya dari tubuh gadisnya "kok mama tiba-tiba pulang bukannya besok baru pulang?" lihatlah betapa bajingannya Afgan ini bukannya memeluk mamanya malah bertanya seperti itu!. Afgan memang akan berubah jika bersama orang yang dia sayang.

Carisa memberenggut kesal "ohh! kamu marah mama ganggu aksi bejat mu itu?."

Rania yang mendengar carisa berbicara seperti itu membuat pipinya memerah seperti tomat, satu kata 'malu!.'

Afgan hanya tersenyum miring "mama datangnya kecepatan!aku baru aja pengen buatin mama cucu" ucapnya blak blakan.

Mata Afgan langsung mencari orang yang mengetuk pintu"kemana Andi bajingan itu?" gumamnya, tapi masih bisa di dengar.

Carisa yang mendengar itu "mama suruh Andi pergi setelah mengetuk pintu" Ucap carisa karna mengerti.

"Mama ke sini cuma mau bilang kalo nanti malam kamu pulang ke mension papah kamu untuk merayakan kedatangan mama kembali ke Indonesia, dan ajak Rania sekalian" Carisa berucap lalu menatap Rania dengan senyum manis. Rania hanya tersenyum menanggapi.

Carisa memang sudah mengetahui permasalahan hubungan anaknya dulu yang berakhir dengan sedikit tragis, karena Afgan yang pada saat itu sangat hancur karna kepergian kekasih tercintanya, lalu setelah kurang lebih satu tahun anaknya bangkit kembali dengan aura yang berbeda, seperti bukan dirinya!. masalah menimpah keluarga Mahendrata seakan datang bertubi-tubi, Carisa dan Ales yang pada saat itu juga sedang terjadi permasalahan yang sangat berat terhadap perusahaan yang berada di Italia langsung berangkat ke Italia, butuh waktu kurang lebih empat tahun ales untuk kembali membangkitkan perusahaannya yang sempat turun drastis. Sedangkan di Indonesia Afgan berjuang sendiri membangun perusahaan dengan keringat sendiri tanpa bantuan kedua orangtuanya dan juga tidak adanya kekasih yang memberi semangat! dan lihat sesukses apa Afgan sekarang?. Karena adanya usaha dia bisa membeli apa yang dia inginkan!. Melalui masa lalu yang sangat penuh rintangan, tapi tinggal kan masalah lalu fokus untuk menata masa depan! apakah Rania di sini sedikit egois?. Merasa pihak yang paling tersakiti? sedangkan ada Afgan yang sedang berjuang hebat pada saat itu?. Bagaimana reaksi Rania saat mengetahui semua itu?.

"Iya Ma, nanti aku Dateng bareng Rania jam setengah tujuh" ucap Afgan tiba-tiba.

"Kalo gitu mama pulang ya, ingat kalau mau berbuat apa-apa nikahin dulu anak orang!" ucap carisa dengan sedikit tegas.

Rania yang mendengar itu menunduk malu, siapa yang tidak malu coba? kepergok dengan tidak estetikanya!.

Carisa yang sadar Rania merasa malu mengalihkan pembicaraan nya "sayang kamu pergi bareng Afgan nanti ke mension ya?."

Rania mengangkat sedikit kepala nya lalu berkata "iya Tante" karena merasa tidak enak.

"Kok manggil Tante?, Jangan panggil Tante dong, kan kamu dulu panggilnya mama kok udah berubah?, kamu panggil mama ya sama seperti Afgan" ucap carisa lalu menunjuk Afgan.

"Iya tan- ehh ma" ucapnya dengan sedikit gugup.

"Nah gitu dong gak usah malu, anggap mama sebagai mama kamu ya? Kayak dulu!!" ucap nya mengusap kepala Rania dengan pelan.

Rania yang merasakan kembali kasih sayang seorang ibu yang diberikan carisa itu lantas langsung memeluknya dengan erat lalu tersenyum haruh.

"Maafin Rania ya ma, yang dulu tiba-tiba pergi! Enggak izin dulu sama mama, karena Rania terlalu kecewa waktu itu dan terlalu bodoh tidak mendengarkan penjelasan Afgan terlebih dahulu" dengan sedikit bergetar Rania mengucapkan itu. Rania memang belum meminta maaf kepada afgan! mau tau apa alasannya? Rania terlalu gengsi! dasar bodoh!.

Rania melepaskan pelukannya dan mengusap pelupuk matanya yang entah kapan terdapat air mata di sana. Carisa hanya tersenyum manis lalu mengusap kepala Rania setelah melepaskan pelukan nya.

"Mama pulang ya sayang, Afgan jagain calon menantu mama!" perkataan carisa itu membuat Afgan sedikit tersentak karena melamun tadi. Apa yang sedang di lamungkan pria itu?.

Carisa segera keluar dari ruangan anaknya setelah memperingatkan Afgan yang di balas Adengan Anggukan sedikit kaku.

Setelah kepergian carisa Afgan langsung berkata "Sayang kita lanjutin yang tadi ya?" dengan sedikit nada memelas di sana.

Part nya ngebosenin gak?
Aku nanya! yang gak jawab dosa!!

Canda guyss!!
Seperti biasa jangan lupa follow comen and share 😤.
Terus dukung aku dengan menekan tombol bintang Yang ada pada pojok kiri bawah!.🙏

See you 🖐️

TBC

Senin.09.Agustus.2021

AFGAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang