PART ENAMBELAS

260 32 10
                                    

Hai readers 🖐️
Kalian semua terimakasih udah mampir di lapak aku🧡
Langsung aja!!

Happy Reading











Setelah berpamitan dengan ales dan carisa sepasang kekasih itu bergerak menaiki mobil, karena jam sudah menunjukkan setengah 10 malam.

Afgan melewati jalanan yang sedikit sepi entah kenapa dia merasa waspada karena auranya yang sedikit berbeda tidak lama terdengar bunyi tembakan.

Dor

Bunyi tembakan itu menggema di jalanan yang sangat sepi, Afgan yang melihat di kaca spion ada mobil hitam yang mengikutinya dari belakang langsung menoleh kearah Rania yang sudah ketakutan dari tadi.

"Sayang jangan panik, okey?" Ucapnya sedikit memperingatkan.

Afgan yang tengah menyetir itu memperbaiki seft bel Yang di kenakan gadisnya, lalu lanjut memegang tangan Rania untuk menyemangati.

"Nia tutup mata kamu, jangan buka sebelum aku perintahkan!" Ucapnya dengan sedikit tegas.

Rania hanya mengangguk kaku karena ketakutan, Afgan menoleh kearah belakang lalu mobil hitam itu masih mengikuti nya, Afgan menambah kecepatan mobilnya,
Tidak salah lagi itu pasti orang-orang yang papanya maksud, tidak masalah mari bermain main sedikit, lalu dia tersenyum miring.

beruntungnya karena mobil ini yang Afgan bawa,mobil yang memiliki kecepatan di atas rata-rata, namanya juga mobil balap. Kenapa orang itu bisa mengetahui mobilnya?, orang itu hanya mengetahui mobil bos mafia yang sangat kejam di dunia, tapi tidak pernah mengetahui bentuk wajahnya.

Saat melihat cahaya lampu yang ada di depannya Afgan tersenyum menyeringai lalu kembali menambah kecepatan laju mobilnya sambil menggenggam tangan Rania yang sedikit bergetar. dia tengah berada di jalan raya yang dimana banyaknya mobil yang berlalu lalang, melirik kearah kaca spion mobil hitam itu masih mengikuti nya.

"Sial" umpatnya.

Afgan ingin kembali menambah kecepatan mobilnya tapi melihat kondisi gadisnya yang sudah sangat ketakutan dia mengurungkan niatnya lalu berpikir keras. mengambil hp nya yang tersimpan di dashboard mobil lalu mencari nomor orang kepercayaannya di sana.

"Lacak keberadaan ku, CEPAT!!, ada seseorang yang sedang mengikuti ku dan aku bersama Rania. Urus orang-orang itu kalo sampai kau tidak menangkap nya aku yang akan memotong kepala mu!" Ucapnya memerintah dan memelankan sedikit suaranya di akhir.bukan apa-apanya tangan Afgan sangat gatal ingin sekali mengeluarkan pistol yang berada di saku jasnya tapi ia sangat mengerti gadisnya yang sedang ketakutan, jika tidak sedang bersama gadis nya orang itu sudah tinggal nama sedari tadi, Afgan memang selalu membawa pistol di saku jasnya berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.

Afgan langsung menyelip beberapa pengendara yang tengah ramainya, lalu menambah sedikit kecepatan mobilnya memanipulasi seakan-akan di akan terus melaju tapi setelah melihat pertigaan di membelokkan mobilnya ke arah kiri dengan cepat, Afgan melihat mobil hitam itu tidak melihatnya membelokkan mobilnya.

" sungguh sangat bodoh" Ucapnya tersenyum miring.

Lalu meneruskan menyetir dengan kecepatan sedang untuk mengantarkan Rania menuju kearah apartemen.
Melihat kearah gadisnya yang masih sedikit takut lalu berkata.

"Kamu boleh membukanya sayang,orang itu sudah tidak mengejar kita" Ucapnya dengan lembut.

Rania membuka matanya dengan pelan lalu bergerak memeluk Afgan "aku takut Gan" Ucapnya bergetar.

"Ngapain takut si sayang, ada aku yang selalu berada di sisi mu" Ucapnya memperingatkan.

Afgan menggerakkan bibirnya untuk mengecup kening gadis nya dengan pelan.

"Aku berharap kita akan terus bersama sampai maut memisahkan" batinnya sedikit sendu, entah kenapa perasaannya tiba-tiba tidak enak.

Kurang lebih sepuluh menit Afgan menghentikan mobil Ferrari nya di depan apartemen yang sederhana.

"Sudah sampai sayang" Ucapnya dengan lembut.

Afgan yang melihat Rania masih menempel itu menggerakkan tangannya untuk menggapai pipi gadisnya.

"Heii?, jangan takut ada aku yang terus berada di samping mu" ucap Afgan.

"Aku takut Gan, kalau orang itu kembali saat kamu pulang Gimana?, kamu tinggal di sini aja ya?" Ucapnya sendu.

"Sayang aku harus mengurus orang-orang itu,kamu tutup dan kunci pintu apartemen, jangan membukakan pintu selain aku, ngerti?"

"Kenapa kamu ingin mengurus orang-orang itu gan? kalo terjadi sesuatu denganmu bagaimana? dia tadi membawa pistol dan itu sangat berbahaya!" ucap Rania dengan sangat khawatir.

Afgan yang mendengar gadisnya mengkhwatikannya itu tersenyum manis "aku tidak apa-apa sayang, kekasih mu ini sangat hebat" Ucapnya dengan nada sedikit sombong.

"Sekarang kamu masuk dan ganti pakaian jangan langsung tidur!, karena sekarang udah jam setengah sebelas" Ucapnya lalu sedikit terselip nada memerintah di sana. lalu bergerak mengecup bibir itu pelan tidak ada nafsu yang tersirat di sana.

Rania mengangguk lalu keluar dari mobil yang sangat di idamkan orang-orang dengan masih sedikit takut.

"Kamu masuk sekarang, aku akan melihat mu dari sini."

Rania melambaikan tangannya dan sedikit tersenyum di sana. setelah melihat sang kekasih masuk ke dalam apartemen nya Afgan langsung mengambil kembali hp nya di dashboard mobil. Auranya tiba-tiba berubah menjadi dingin dan sangat menyeramkan!.

"Bagaimana apa kau berhasil menangkapnya?" ucapnya dengan rahang mengeras, orang di seberang sana merasa takut dan sedikit bergetar.

"Iya tuan, sudah saya masukkan ke dalam ruang bawah tanah kedua" Ucap orang kepercayaannya yaitu Andi.

"Bagus" lalu mengakhiri panggilan nya dengan sepihak dengan senyum miring,di mensio Afgan memang mempunya dua ruang bawah tanah, yang pertama untuk orang-orang yang mengganggu perusahaan dan lainnya, yang kedua untuk menyiksa parah korbannya di dunia mafia saat menjadi baldrich.

Berjalan melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata untuk menyiapkan rencana yang sangat manis.

Gimana guyss?

Follow akun aku dan vote cerita aku jangan sampai kalian aku santet!! Jangan sampai aku suruh om Afgan untuk menembak kepala kalian Mau?😤.

Wakakak serius amat,gak beb canda piss(emot dua jari)

See you 🖐️

TBC

Kamis.12.Agustus.2021

AFGAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang