PART ENAM

545 70 6
                                    

Terimakasih buat yang udah mampir di lapak aku.
Seperti biasa jangan lupa follow comen and share.

Happy Reading






Afgan keluar dari kamar dengan bertelanjang dada matanya yang tajamnya melihat kearah kasur dan kosong
Kemana gadis nakalnya itu pergi?.

Afgan memakai baju dan celana dengan secepat kilat dan melihat jendela kamarnya yang terbuka lebar-lebar juga ada tali yang terikat di sana, entahlah dimana Rania menemukan nya, Afgan melihat Rania tepat saat Kakinya menyentuh tanah.

Afgan menggeram marah langsung mengambil handphone nya di atas nakas"tutup semua pintu utama,jangan sampai ada pintu yang terbuka!!"perintah nya dengan wajah yang memerah padam.

Bukan takut Rania kabur darinya tidak!, apa yang Afgan takutkan? dia sudah mengetahui seluk beluk Rania, mau kabur kemanapun Afgan pasti menemukan nya!.

Tapi karena keberanian gadisnya yang sangat ingin kabur darinya sampai mau mengorbankan nyawanya!, dengan menuruni Mension dari lantai tiga dengan menggunakan tali yang kapan saja bisa putus.

Afgan sangat menyayangi gadisnya, jika sampai gadisnya kenapa-kenapa hancur lah ia!.

Afgan menuruni tangga dengan langkah cepat tak lupa mengambil obat bius di dalam laci,sampai tidak sadar bahwa di mension nya memiliki lift saking cemasnya.

Rania berjalan mencari jalan keluar dengan tangan yang sedikit bergetar dan sedikit takut.

"Rania Berhenti!" Rania mendengar teriakkan Afgan menggema di luar Mension.

Afgan berjalan cepat sambil memegang sapu tangan yang sebelumnya sudah ia kasih obat bius. Afgan langsung membius Rania yang sudah siap menaiki pagar Mension yang sangat tinggi itu!.

Rania jatuh ke pelukannya, Afgan dengan cepat menggendong ala bridal style dan menuju kamar yang berada di lantai tiga yaitu kamar Afgan.

--------

Rania terbangun di malam hari tepatnya pada pukul setengah delapan malam, dan melihat sekeliling nya matanya mencari seseorang.

"Kemana dia?" batinnya bertanya.

Tidak lama setelah itu terdengar bunyi pintu yang di buka Rania langsung mengalihkan tatapannya dari yang tadinya melihat keluar jendela menjadi kearah sumber suara, setelah melihatnya ia mengalihkan kembali tatapan nya kearah jendela.

"Kamu sudah bangun sayang?" Tanya Afgan dengan tutur katanya yang lembut.

Rania masih diam membisu Tampa mengalihkan tatapannya!.

"Rania aku tidak suka kamu tidak memperhatikan ku!" ucap Afgan dengan sedikit nada membentak.

Afgan menggerakkan tangan nya untuk menggapai pipi gadisnya dan langsung mengusap nya dengan lembut.

"Aku bakal jelasin sayang, tapi kamu lihat dan tatap mata aku dulu pleease?" ucap Afgan lagi kali ini nadanya tidak lagi membentak.

"Jelasin!" ucap Rania dengan sedikit nada memerintah di dalamnya.

Afgan tersenyum manis lalu mulai menjelaskan awal mula wanita sialan itu menjebaknya sehingga menimbulkan kesalahpahaman Lima tahun yang lalu.

Flashback

Afgan dan teman sekelas nya waktu itu sedang berada di dalam club karena sebentar lagi akan lulus jadi ia ingin mengadakan sedikit perayaan. ini pertama kalinya dalam hidupnya Afgan datang ke club apalagi sang matahari masih berada di atas kepala, awalnya Afgan menolak untuk ikut karna takut Rania akan marah tapi dengan bujuk rayu temannya itu dia mau pergi dengan sedikit terpaksa, Afgan tidak terlalu dekat dengan orang lain selain Rania di sekolah nya tapi kali ini dia ingin mengikuti sebentar untuk pertama dan yang terakhir kalinya.ingat!.

Awalnya Afgan hanya ingin pergi tanpa minum tapi teman sekelasnya langsung menuangkan minuman beralkohol itu ke dalam gelas kecil Afgan tidak bodoh kalo alkohol yang dituangkan di gelas kecil itu memiliki kandungan alkohol yang sangat tinggi.

"Gan Lo cupu banget sih, ini minum satu gelas aja!" ucap lelaki yang berambut sedikit ikal.

Mereka semua tidak sadar bahwa ada seseorang yang sedari tadi sudah tersenyum menyeringai.

Dengan gerakan cepat Afgan langsung meminum alkohol itu!.

Teman sekelasnya semua sudah mabuk tapi Afgan yang juga sudah sangat mabuk itu masih setia meminum.

"Udah gan Lo udah mabuk!" ucap bitna dengan sedikit mengelus rahang tegas Afgan.

Dengan cepat Afgan menepis nya, lalu bitna berkata dengan sedikit berteriak pada teman sekelasnya"Afgan biar gue yang urus kalian duluan aja" yah! bitna exandra sekelas dengan Afgan Mahendrata.

Teman sekelasnya hanya mengacuhkan jempol nya, dan bergerak menuju rumah masing-masing dengan keadaan mabuk.

Bitna langsung membawa Afgan menuju hotel sesuai yang sudah di rencanakan nya.

Sesampainya di hotel bitna membuka seluruh pakaiannya dan hanya tersisa tantop dan cd,sampai lupa mengunci pintu.

Afgan yang sedang mabuk itu membuka matanya, pandangan nya yang sedikit buram tidak mampu melihat dengan jelas siapa yang berada di depannya pikirannya mengatakan bahwa Rania lah yang ada di hadapannya.

Dengan gerakan cepat Afgan langsung menindih Bitna dan sedikit kesusahan membuka seluruh baju dan celana kaosnya menyisakan boxernya.

Afgan bergerak membuka tantop dan cd yang masih melekat di tubuh perempuan yang di tindihnya. Dan bergerak untuk membuka boxer tapi belum sempat Afgan membuka boxernya suara halus dan sangat ia kenali itu memasuki Indra pendengaran.

Brakk!!

"Afgan?" ucap Rania dengan muka yang sangat syok melihat pemandangan di depannya.

Kesadaran Afgan kembali setelah mendengar suara lembut Rania gadisnya, bergegas  secepat mungkin menuju ke arah Rania dan langsung berkata"na ini tidak seperti yang kamu lihat" ucapnya dengan mata yang mulai berkaca kaca.

Flashback off

Gimana guyss part ini?
Maaf gak sesuai ekspektasi ya?🥺🙏
Jangan lupa komen kalo ada typo di setiap kata atau kalimat!!.
Karna aku ngetiknya masih acak acakan hehe🙏
Jangan lupa follow comen and share!!
Dan aku butuh dukungan kalian dengan menekan tombol bintang Yang ada pada pojok kiri bawah!!!.
Terimakasih sebelumnya yang udah mau baca cerita aku🧡.
Part selanjutnya mengandung 🔞+ jadi yang masih di bawah umur di skip aja ok😁.

Komen "next" aku up secepatnya!!

See you 🖐️

TBC

Kamis.05.Agustus.2021

AFGAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang