ngajak ribut!

307 22 1
                                    

Gus zian sengaja mengantar gus arsyad karna khawatir terjadi sesuatu pasalnya gus arsyad menolak tawaran itu tapi gus zian teteh kekeh untuk mengantarkannya, gus arsyad hanya bisa pasrah toh juga badannya masih pada sakit.

Pondok besar berlantai dua dengan nuansa asri bak disebuah desa menjadi pemandangan perjalanan menuju kerumah gus arsyad, satu kata yang mencul saat ditempat ini adalah "nyaman".

"Assalamalaikum"

"Waalaikumussalam, lho ada zian to" perempuan paruh baya dengan balutan busana muslim menghampiri mereka, umi Aisyah merupakan umi dari gus arsyad.

Mereka mencium punggung tangan aisyah setelah salam tadi,"Lho syad kamu sakit?" Aisyah khawatir dengan keadaan sang putra yang dipapah dengan wajah sedikit pucat.

"Sedikit kok mi" lirih gus arsyad

"Ya udah kamu kekamar sama zian ya"

Gus arsyad langsung tidur tanpa melepas seragam sekolahnya, sungguh badannya serasa remuk akibat tendangan keras itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Gus arsyad langsung tidur tanpa melepas seragam sekolahnya, sungguh badannya serasa remuk akibat tendangan keras itu.

Berbeda dengan gus zian yang lebih memilih bersihin badan terlebih dahulu.

"Bang gua pinjem baju lo ya!" Gus zian menoleh kearah kasur kingsize milik gus arsyad ternyata sang empu sudah terlelap kedalam alam mimpinya.

"Dah lah ntar bilang sama abang!" Lirih gus zian

setelah selesai dengan ritual mandinya gus zian keluar dengan pakaian gus arsyad yang pas untuk dirinya.

"Bang bangun, ganti seragam dulu!" Gus zian menepuk pundak sang empu dan membuat sang empu menggeliat tak nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Bang bangun, ganti seragam dulu!" Gus zian menepuk pundak sang empu dan membuat sang empu menggeliat tak nyaman

"Bentar!" Lirih gus arsyad seraya membelakangi gus zian

"Bang buruan gih, ntar tidur lagi!" Gus zian bersikeras untuk membangunkan sang empu

"Dasar kebo"

"Lu bilang barusan bilang apa?" Gus arsyad duduk menyenderkan kepalanya di kepala kasurnya.

"Eh baju gua! Pinjem kagak bilang bilang lu"

"Gua udah bilang! Lu nya aja yang kebo"

"Kebo kebo!" Gus zian menjewer telinga gus zian yang membuat sang empu mengaduh kesakitan

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang