Apa Lamaran?

290 16 1
                                    

Sekalipun kalau jodoh pasti bakal bertemu!

~Gus zian

Hari H yang ditunggu keluarga ndalem kini sudah datang, bahagia campur haru berkumpul jadi satu pada pagi hari ini.

"Zi udah siap?"

"Insyaallah mi Zian udah siap!" Jawab Gus Zian sembari membenarkan posisi jas yang ia kenakan

"Adzriel gimana Zi?"

"Udah mi kayaknya tadi! sekarang lagi cari jamnya paling, biasalah mi... Bang Iel tuh nggak mau kalau jamnya ketinggalan!" Tawa Gus Zian

"Ehem.... kayak kamu enggak aja!" Ujar Gus Adzriel dengan menyenggol bahu Gus Zian.

"Ok kalau udah langsung masuk aja ya!" Setelah Umi Zaida yang diangguki kedua putranya.

Diperjalanan hanya ada keheningan yang menyelimutinya, tak ada ujaran apapun yang keluar seperti biasanya.

Setelah lama diperjalanan kini sampailah di rumah besar nan megah, bentar bentar........

sepertinya gus zian mengenalnya tapi.... rumah siapa? entah gus zian sedikit melupakannya karna bangunannya yang semakin modern sekarang.

"Zi ayo masuk!"

Keluarga ndalem berjalan menuju kedalam rumah itu beriringan, sesampainya didalam tak bisa mendeskripsikan lagi betapa mewahnya rumah ini, yang keluar dari mulut mereka hanya "masyaallah tabarakallah!"

Setelah duduk dan hening beberapa menit, kini kyai Hafidz membuka suara dan mengungkapkan maksud tujuan mereka datang kemari.

"Abi maaf mau ketoilet sebentar!" Saat Gus Zian masuk ketoilet, perempuan yang akan menjadi istrinya keluar dengan balutan gamis serta hijab senada dan sedikit polesan make up di wajahnya menambah kesan cantik mempesona bak bidadari yang turun dari kayangan.

Perempuan tadi mengantarkan minumnya, niatnya ingin melihat calon imamnya tapi mengapa yang menjadi calonnya justru Gus Adzriel yang tidak ia cintai.

Saat ingin menaruh nampan ke arah dapur

Duar

Hatinya berdegup kencang, hampir saja ia bertabrakan dengan Gus Zian, keduanya langsung menunduk dan berjalan ketempat masing masing.

"Pantas saja nggak asing sama rumah ini!" Ujar Gus Zian dalam hati

Lain halnya dengan Zalwa yang menahan rasa sesak atas apa yang ia liat barusan, sekatika air matanya luruh secara perlahan tak selang beberapa lama dirinya dipanggil ayahnya untuk segera menuju ketempat acara untuk dipasangkan cincin dari bu nyainya (Umi Zaida).

Sontak ia menghapus air mata yang sempat meluruh tadi secara kasar, hatinya memang sedikit sesak melihat tadi, tapi..... dirinya juga harus menerimanya, toh juga ini demi kebaikan dirinya.

" بسم الله الرحمن الرحيم "

Sesampainya ia ditempat acara Umi Zaida memberi tahunya bahwa calon pendampingnya adalah....

Gus Zian

Senyum langsung terbit di wajahnya, hatinya pun entah tak karuan, ternyata sedari tadi ia salah melihat😅

Setelah acara demi acara terselesaikan Gus Zian langsung pulang bersama keluarga ndalem.

" ehem.... Couple Z!" Julukan yang Gus Adzriel berikan pada sang adik membuat Gus Zian tersenyum kearah sang abang.

Sesampainya keluarga ndalem ke rumah Gus Zian membuka gawainya dan membuka grup wa miliknya.

COGAN COGAN ALIM

Gus Lana
Couple Z!

Hendri
Cie sold out Guse!

Gus Lana
Alah kamu juga udah sold out😌

Kang Valen
Dah lah @Gus Lana kita mah mengjomblo😌

HISYAM
@iqbal kita juga sama gus mengjomblonya😌🤧

Anda
kasian Gus Lana adiknya mau nikah dianya masih mengjomblo gitu! 😅

Iqbal
Hiks kasian banget sih gus🤭

Hendri
Suruh nyariin abah aja gus!😁

Gus Lana
Gada akhlak ah sohib sohib gua 😌

Setelah lama membuka room chatnya, Gus Zian dipanggil abinya dan diutus (disuruh) abinya kepondok untuk mengajar santri putra.

"Kali ini saya mau mengajarkam tentang apasih yang lebih penting dari pada ilmu? Kira kira ada yang sudah tahu apa yang lebih penting dari pada ilmu ?" Tanya Gus Zian

"Adab dan akhlak Gus! " jawab salah santrinya

"Benar, ok kali ini saya akan menjelaskan apasih yang lebih penting dari pada ilmu? Disimak baik baik ya!" Ujar Gus Zian.

" دَبِ أَحْوَجُ مِنَّا إِلَى كَثِيْرٍ مِنَ اْلعِلْمِ

"Kita lebih membutuhkan adab (meskipun) sedikit dibanding ilmu (meskipun) banyak." [Abdullah bin Mubarak, ulama sufi; dikutip dari Adabul 'Âlim wal Muta'allim karya Hadratussyekh Hasyim Asy'ari]

Sering kita mendengar bahwa di antara ciri yang membedakan manusia dari binatang adalah akal atau ilmu. Pernyataan ini tidak keliru. Tapi mesti digarisbawahi, di atas ilmu ada yang lebih urgen, yakni adab atau akhlak. Sebab, ilmu seberapapun banyaknya tanpa disertai adab yang baik akan menjerumuskan manusia dalam perilaku binatang, atau mungkin lebih rendah. Betapa banyak peperangan, kesewenang-wenangan kekuasaan, kerusakan alam, atau sejenisnya muncul justru karena ditopang kemajuan ilmu pengetahuan dan kecanggihan teknologi zaman sekarang. Karena itu, yang paling mendasar dibutuhkan bagi peradaban manusia adalah adab. Ilmu memang sangat penting, tapi pondasi berupa akhlak jelas lebih penting. Karena akhlaklah yang menyelamatkan manusia dari keserakahan, kezaliman, kekejaman, keangkuhan, kebencian, dan sifat-sifat tercela lainnya. Wallâ a'lam," jelas Gus Zian yang diangguki para santrinya.

Bersambung.......

Mode ngajar 😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mode ngajar 😅

Yok maraton tamatin ceritanya🤭

Kalian tim sad ending apa happy ending?

Tetap semangat readersku🥳🥳


-Sumber:
https://www.nu.or.id/quote-islami/yang-lebih-penting-daripada-ilmu-sXaiJ

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang