apa dijodohin?

294 18 2
                                    

Aku hanya bisa berharap dan berdoa
Agar yang ku dapatkan, engkau yang selalu ada disetiap doaku.

~gus zian


Suara jangkrik terdengar di area pondok, bukan lagi malam yang masih ramai dengan orang yang masih berlalu lalang dengan kesibukannya bahkan dijadikan waktu yang tepat untuk nongkrong, melainkan sepertiga malam waktu yang biasa digunakan untuk sholat sunah dll.

Kini di pelataran mushola duduklah salah seorang gus yang murojaah sendirian, waktu sebelum sebelum adzan inilah yang sering ia pakai untuk mengahafal dahulu dan sampai sekarang waktu itulah yang ia sukai untuk murojaah tanpa gangguan bisingnya suara kendaraan ataupun suara pekerjaan dipagi hari.

"Assalamualaikum gus!"

gus zian merasakan pundaknya sedang di pegang oleh seseorang sontak wajahnya pun melihat kearah belakang, ternyata di belakang gus zian berdiri seseorang yang sangat ia rindukan karna seseorang itulah yang sedari dulu menyimaknya dan selalu ia ajak kemana mana~kang yusuf.

"Waalaikumussalam ya allah kang yusuf!" Jawabnya dengan mata berbinar dan terpancarkan rona rindu yang terobati.

Yang merasa terpanggilpun langsung duduk disamping gus zian sembari berjabat tangan.

"Wah dah LC aja gus!" Canda kang yusuf

Gus zian pun langsung menepuk pundak gus yusuf yang bersebalahan dengannya "alhamdulillah kang!" Ujarnya sembari melihat langit yang masih gelap dengan gemerlip bintangnya.

"Kata abi kang yusuf udah boyong kan? Kesini sama siapa kang?" Tanya gus zian sembari menatap orang disampingnya itu

"Iya gus! Sama istri dong!" Ujar kang yusuf sembari menaikkan satu alisnya dan tersenyum kearah gus zian

Gus zian terkejut mendengar kata istri dari mulut kang yususf, pasalnya yang gus zian tau kang yusuf boyong entah alasan boyongnya karna apa.

"Lho kapan?"

"Kurang lebih dua mingguan setelah boyong gus.."

"Wah bagi tips nya lah kang!" Canda gus zian sembari tersenyum

"Ntar minta ajar abah yai aja" jawab kang yusuf yang diselingi tawa lepas dari mereka.

Tak terasa adzan sudah berkumandang dan sebagai muslim mereka wajib untuk melaksanakan sholat 5 waktu, selesai sholat mereka murojaah seusai itu mereka pergi kendalem untuk menuambut kedatangan tamu istimewa sekaligus kemantin baru itu.

Sembari menikmati semilir angin yang ada di samping rumah gus zian yang kini tertanami berbagai jenis tumbuhan yang menampakkan rona indah, cantik dan mengeluarkan aroma wanginya.

"Mbak kang yusuf kalau dirumah gimana? nakal nggak?"tanya gus zian yang langsung dibalas dengan gelengan kepala dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya .

"Hehehe Sae kok gus! (Hehehe bagus kok gus!)" jawab istri kang yusuf sembari tersenyum melihat suaminya yg geleng geleng itu 🤭

"Kalau nakal botakin aja tuh kepalanya mbak! hahahaha"

"Wah parah nih gus, dikira takziran pondok apa?" Ujar kang yusuf sembari menepuk jidatnya.

"Zian... kang yusuf sama istrinya diajak makan zi!" Panggil umi gus zian dari dapur yang jaraknya dekat dengan taman itu.

setelah menghabiskan waktu seharian dengan kang yusuf, kini gus zian duduk di ruang keluarga untuk membicarakan sesuatu hal penting yang ingin diutarakan sang abah dan umi.

"Jadi gini zi..."

Cklek

Pembicaraan sang abah terpotong kala suara pintu ruang tamu terbuka

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang