Bahagia tak hanya melewati
Hal hal yang mewah saja
Tetapi bahagia juga bisa didapat melalui adanya kebersamaan~GUS LANA
Tawa mu adalah suatu kebahagian
Buat orang yang mencintamu
Dan tangismu adalah hal pilu bagi orang yang menyayangimu~GUS LANA
Tak mau terlalu lama merasakan galaunya perasaan, sang empu memilih tuk mencoba melupakan dan menghempaskan perasaan yang sudah ia taruh pada seseorang tersebut.
Sedikit sulit memang tapi apapun itu dirinya harus bisa melupakannya, karna sudah tak ada hak tuk mencintainya lewat diam lagi, jangankan mencinta dalam diam bahkan mencinta lewat kehidupan nyatapun sudah tak ada hak buat dirinya untuk menyatakan perasaan tersebut.
Hari demi hari ia lalui dipondok, canda tawa bersama menjadi penghias disetiap memori pada diri setiap empunya, rasa sedih maupun bahagia seorang sahabat selalu ada disisi sang empu, cerita disekolah kini hanya tersisa sebagai kisah panjang yang tak pernah terlupakan di setiap incinya.
Perpisahan selalu ada di setiap pertemuan, selalu ada perasaan sedih disetiap perpisahan yang selalu memutuskan antar jarak bahkaan waktu.
Saatnya mimpi tinggi mereka harus mereka raih, gus zian di universitas al ahgaf bersama dengan gus lana, kang hendri dan kang valen di universitas al-azhar.
Terpisahkan oleh jarak tapi, hati tak bisa dipisahkan satu sama lain, tetap menjunjung tinggi silaturahim dan komunikasi diantara salah seorang teman dengan teman.
Setelah membereskan peralatan buat pulang mereka sempatkan untuk sowan ke ndalem.
"Dari wajah wajahnya udah terlihat berseri seri nih... udah dipersiapkan semua barangnya?" Tanya kyai fikri sambil tersenyum bahagia melihat santri santrinya ini.
"Alhamdulillah udah yi!" Jawab mereka.
"Bah......" terdengar suara perempuan yang mulai mendekat kearah ruang tamu ndalem tempat mereka bertiga sekarang.
Perempuan tersebut berjalan menunduk melewati mereka, gus zian langsung menunduk tanpa mau melihat kearahnya barang seincipun, kang valen yang menyadari tingkah gus zian langsung menepuk pundak sang empu pelan.
Terlihat senyum tipis melengkung dibibir kang valen saat gus zian menoleh kearahnya. Tak hanya sebuah senyuman melainkan isyarat penguatan untuk gus zian agar tak merasakan rapuhnya hati seperti kemarin kemarin.
"Bi... aku keluar sama bang lana bentar ya bi, oh ya umi juga pergi belanja tadi, abi gpp kan aku tinggal sebentar?"
"Iya gpp!" Ning ifaa langsung menciun punggung tangan sang abi
Sebelum pergi ning ifaa sempatkan untuk menegur santri santri yang ada disitu...
"mari kang...." sapanya dengan senyum manisnya, tapi sayangnya gus zian tak melihat barang seincipun.
Setelah lama berbincang mereka pergi ke kebun, merasakan sejuknya udara pagi ini seraya mensyukuri nikmat hari ini.
Terpaan angin berhembus pelan menjadikan daun yang semula hanya terdiam kini daun itu menari kesana kemari dan menciptakan rasa sejuk di pagi yang cerah ini.
Burung burung bertengger manis diatas ranting ranting pohon satu demi satu, suara kicauan semakin membuat rasa asri khas pedesaan.
Tapi hari ini adalah hari terakhir mereka dipondok sebelum pulang dan menimba ilmu di timur tengah, suasana yang sedari tadi bahagia kini berubah sendu, mereka duduk sambil merangkul pundak satu sama lain serasa menepuk nepuk sebagai isyarat agar selalu kuat apapun yang kedepannya terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gus Zian [END]
Ficção Adolescentejangan lupa follow sebelum baca typo betebaran cerita ini menceritakan kehidupan seorang gus yang masih remaja dan belum bisa bertanggung jawab sebagai seorang gus, bisa dibilang dirinya seorang badboy, meskipun dirinya badboy tapi ia tak melupaka...