story 1 : di pesantren

289 16 0
                                    

Rindu berawal karna perpisahan
Dan berakhir karna sebuah pertemuan

-Gus zian

Tiga hari berlalu gus zian tak lagi bebas seperti dirumah, yang bisa kesana kemari mengendarai motor.

Quran dan kitab selalu menemani gus zian sekarang, mulut gus zian selalu menggumamkam bacaan bacaan alquran. Gus zian baru bisa merasakan sedikit kebiasaan baik di pondok karna masih baru di pondok.

Sekarang bukan lagi gus zian yang dingin, entah apa yang membuatnya berubah yang menjadi orang yang cair dari sifat dinginnya dan gus zian bukan tipe orang yang sulit bergaul buktinya tiga hari ini gus zian berteman dengan orang orang yang berpengaruh di pondok.

M. Hendri wahyu saputra ~ salah satu pengurus keamanan yang terkenal akan kebijaksanaannya kalau mengambil keputusan, meskipun dirinya menjabat sebagai pengurus keamanan tetapi dirinya humoris dan berbaur sama siapapun tanpa membeda bedakan.

M. Valentino Ardiansyah~ salah satu pengurus pendidikan, dan merangkap sebagai mas mas pengabdian. Yang terkenal dengan sikap alimnya.

Oh jangan lupakan gus maulana atau gus lana, meskipun gus lana seorang gus tetapi beliau berbaur dengan santrinya seperti tak ada sekat pemisah karna gus lana sedari kecil sudah biasa dekat dengan mereka meskipun harus jaga sikap, menunjukan sikap wibawanya, dan terkenal di kalangan santri akan sikap alimnya.

Siang ini gus zian melepas penat di taman dan bencengkrama dengan teman temannya dan gus lana.

"Zi zi.. tau kagak ada belimbing lho didekat sini!" Ujar gus lana

"emang ada gus?"

"Ada, mau?" Gus zian mengangguk

"Eh hen kamu mau juga?"

"Puron gus (mau gus)"

"Len kamu juga mau?"

"Puron gus"

Mereka duduk dengan dengan posisi tahiyat agar terlihat lebih sopan didepan gus mereka di gazebo taman.

"Ada yang bisa manjat nggak?" Tanya gus lana

"Kulo saget gus" ujar gus zian

"Ya udah yuk ke sana" gus lana menunjuk arah kebun milik keluarga ndalem yang dekat dengan taman.

Di kebun tersebut banyak buah buahan yang tertanam, dan kebun tersebut juga memperbolehkan santri mengambil nya buat makan.

"Ambil aja zi buahnya seger seger tuh!" Kekeh gus lana yang diangguki oleh gus zian.

Gus lana menoleh ke kanan ke kiri mencari keberadaan hendri dan valen tp tak terlihat batang hidungnya, pantesan sepanjang perjalanan kayak ada yang kurang.

"Hen, len kalian dimana!"

"Palingan juga bergelantungan kayak monyet di pohon!" Ujar gus lana dengan kekehannya

"Siapa yang monyet gus!" Valen dan hendri datang dari arah belakang gus lana, sontak gus lana terkejut akan kehadiran mereka

"Ya allah kalian itu sukanya ngagetin aja, ya maap kalian kan kalau saya ajak ke kebun paling suka kalau bergelantungan di pohon yang nggak terlalu tinggi" jiwa receh mereka membuat mereka tertawa terpingkal pingkal.

"Eh hen bantuin ini blimbingnya banyak, tangkap ya!"

Buk
Buk
Buk

Belum siap hendri menangkap blimbing itu sudah mendarat mulus di jidat miliknya membuat sang empu mengaduh kesakitan.

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang