bertemu kembali

219 16 2
                                    

"Abang buruan gih nikah, bi... cariin santri putri satu lah bi kasian tuh anaknya satu ini!"

"Ish apa sih faa ntar juga abang cari sendiri!" Ujar gus lana sembari memutarkan bola matanya

"Lagi pula abang juga udah ada...." gantung gus lana

"Eh beneran bang?" Kepo ning ifaa sembari memajukan wajahnya lagi kelayar.

....................


Kamu patahkan move on tersebut dalam sekejap mata
Tanpa memikirkan diri ini
Yang kau tinggalkan tanpa kepastian apa apa.

~zalwa

"Ya... udah ada cuman masih belum dipertemukan aja hahahaha" tawa gus lana pecah lain halnya dengan ifaa yang memutar bola matanya malas mendengar kejahilan sang abang.

"Ish... gak lucu!"

"Udah udah kasian tuh adeknya di jahilin gitu!" Lerai sang abi

Setelah lama berbincang bincang mereka menghairi talphone yang berlangsung lunayan lama tadi.

Sembilan hari berlalu, setelah mereka sampai di tanah air mereka habiskan untuk berkumpul bersama keluarga masing masing untuk membayar rasa kangen yang telah lama menumpuk dalam dada.

Prang

Suara yang memekikkan telinga itu berawal dari gus zian yang berjalan terburu buru dari arah ndalem kearah dapur dan tak sengaja langkahnya menabrak wajan penggorengan yang dipegang santri putri disebelahnya.

"Emmmm.... maaf gus!" Ujar penuh getar santri putri tanpa menatap gus zian, dan memilih untuk mengambil wajannya.

Santri putri tersebut memang sudah mendengar dari teman temannya bahwa gus mereka yang mengenyam kuliah di yaman telah kembali ketanah air, meskipun santri putri tersebut belum tau wajah sang gus tapi dari hatinya mengatakan bahwa ini gusnya.

"Eh mbak maaf juga ya....!" Ujar gus zian melihat santri putri yang berjongkok mengambil wajan tersebut.

"Za... zalwa!" Panggil gus zian spontan dengan nada tak percaya setelah mengenal siapa santri putri didepannya yang sedang berjongkok mengambil wajan tersebut.

Meresa terpanggil santri putri tersebut sedikit menoleh dan sama terkejutnya dengan gus zian, tak selang beberapa lama santri putri tersebut membuyarkan lamunanya dan langsung berpamitan pergi seraya menunduk dan berlari kecil.

"Zi... dunia sempit ya?" Batinnya sembari meneteskan sedikit air matanya.

Berbeda halnya dengan gus zian, kang hendri memilih untuk mengkhitbah saudara gus lana yakni ning tari setelah kepulangannya dari mesir.

Sebelumnya mereka hanya berkomunikasi melewati gawai masing masing tapi ya... berhubung kang hendri mengajak ning tari untuk serius ke jenjang pernikahan maka ia memberi tahu ning tari bahwa setelah ia balik dari mesir ia akan kerumah ning tari untuk menseriuskan hubungan diantara mereka.

Setelah acara tersebut selesai, sedikit rasa lega lah yang mengisi hati kang hendri yang sempat deg degan, ia menghidupkan gawainya dan muncul banyak notivikasi tetapi yang ia tuju kini grup miliknya dan para sahabat sahabatnya yang sedang rame entah membahas apa.

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang