paket dari seseorang

217 15 7
                                    

"Euggh...Ada apa gus cari saya!" Suara serak khas bangun tidur terdengar jelas di telinga gus lana.

"Emm... ada titipan sesuatu dari seseorang yang bagimu spesial sekali tapi kamu ambil di ndalem ya katanya abah juga mau ngobrol sama kamu juga!"

"Ya gus, bentar mau wudhu dulu!" Gus lana pun mengagguk dan pergi dari kamar gus zian ini.

.......................

Kebiasaan yang telah lama terkikis oleh waktu
Kini.....
ia kembali hadir dalam lingkup kebahagiaan yang baru,
Dan ia hadir secara tiba tiba
Tanpa isyarat suatu apapun.




Gus zian beranjak pergi ke ndalem seperti pesan yang dibawa gus lana tadi, hati nya berdebar tak tentu pikirannya melayang entah kemana tapi jalannya tetap berwibawa tanpa terlihat getaran didalamnya.

Setelah sampai di ndalem gus zian ndengkul kearah ruang tamu ndalem menemui kyiai fikri.

"Mriki zian! (Sini zian!)" Panggil kiyai fikri, tanpa babibu gus zian langsung mendekat kearah sang kiyai.

Paket berbentuk kotak itu diberikan gus zian, kiyai fikri senyum menatap santrinya satu ini tak hanya itu melainkan kiyai fikri tahu apa yang ada di dalamnya itu.

"Pesen dari orang yang ngasih, katanya disuruh bukak di ndalem aja setelah itu langsung disuruh talphone yang ngasih paket itu, saya masuk dulu zi mau istirahat."

"Iya yi!" Gus zian membuka paket itu pelan pelan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

"Eh kok nggak selesai selesai sih thor ngitungya"

"Hehehe iya iya bentar sabar ya!"

10

Dan betapa terkejutnya kala gus zian menatap sepatu basket yang sedari dulu ia inginkan.

Flasback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flasback on

10 tahun yang lalu anak kecil yang masih duduk di bangku MI/SD memiliki hobi basket.

Saat pulang sekolah anak kecil itu menangis tersedu sedu sambil menutup sebagian wajahnya dan mendekat kearah uminya yang sedang membetulkan jilbab nya karna mau keacara nikahan temannya.

Betapa terkejutnya saat tangan kecil itu menepuk pundak uminya dan menangis tersedu sedu

"Ya allah zian kenapa nggak salam dulu nak!"

Gus Zian [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang