6

2.6K 441 156
                                    

Matahari sudah mulai terbit dan nozel juga mulai bangun. Baru saja nozel ingin turun dari kasur, sebuah tarikan di bajunya menghentikannya.

"Ohayo papa..." Ucap (name)

"Ohayo (name)" balas nozel

(Name) memeluk nozel erat seperti tidak ingin melepaskannya, tentu saja nozel langsung merasa gemas. Mungkin (name) tidak melihatnya, tapi sekarang nozel sedang tersenyum. Nozel mengecup kening (name) gemas.

"Saat aku besar nanti aku ingin menikahi papa!" Ucap (name) yang membuat nozel hampir tersedak angin

"Benarkah?" Tanya nozel.

"Um!" Balas (name)

[Aaaaa bapack😭😭]

Selama sekitar 1 bulan (name) terus belajar berbagai hal, mulai dari etika, membaca dan menulis. Dan sekarang (name) sedang belajar menulis agar tulisannya makin rapi~ namun mendadak terdengar ketukan pintu.

"(Name)?" Panggil nozel

"Papa!" Balas (name) langsung berlari dan memeluk nozel

"Apa kau sedang belajar?" Tanya nozel

"Um!" Balas (name)

"Anak pintar..." Ucap nozel mengelus kepala (name).

"Tapi, kenapa papa ada disini? Biasanya papa sedang berkerja..." Ucap (name)

"Mengenai itu... Apa kau mau ikut sebentar dengan papa?" Tanya nozel dengan lembut.

"Kemana?" Bingung (name)

"Papa ada rapat dengan kapten ksatria sihir lainnya, dan kaisar sihir juga meminta untuk mengajak mu. Jadi kau mau ikut kan?" Tanya nozel

"Mau!" Balas (name) antusias

"Kalau begitu ayo pergi." Ucap nozel

Nozel dan (name) langsung pergi ke markas utama ksatria sihir menggunakan... Sesuaikan dengan imajinasi kalian.

"Ini tempatnya?" Tanya (name)

"Ya." Balas nozel

Nozel menggandeng tangan (name) dan membawanya ke suatu ruangan yang sepertinya tempat rapatnya.

Setelah nozel membuka pintu itu, semua mata di sana langsung tertuju ke arah (name) dan nozel.

"Nozel, tidak biasanya kau terlambat." Ucap Julius.

"Maaf atas keterlambatan ku." Ucap nozel

"Tidak apa-apa, yang lebih penting lagi... Apa dia anak mu??" Tanya Julius sambil berlari ke (name) dengan antusias. (Name) yang baru pertama kalinya bertemu dengan Julius tentu langsung takut dan bersembunyi di belakang nozel.

"Anda menakutinya." Ucap nozel

"Ehhhh?! Aku tidak menakutkan lohh! Lihat~" ucap Julius mendekatkan dirinya ke (name)

[Julius di mata (name)↓↓↓]

[Julius di mata (name)↓↓↓]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Julius yang aslinya↓↓↓]

[Julius yang aslinya↓↓↓]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hiks... HUAAAAAAAAAAAAA" tangis (name)

Ya banyangin aja kalian yang masih 5 tahun mendadak di deketin om om sambil bilang "aku tidak menakutkan"

"(Name)!" Kaget nozel sambil menggendong (name)

"Hiks... Paman itu menyeramkan!" Ucap (name)

"Ehhhh?!" Panik Julius

"Cup cup, jangan menangis ya..." Ucap nozel berusaha menenangkan (name)

"Ja-jangan menangis ya? Aku tidak menyeramkan kok!" Ucap Julius

Namun usaha Julius sia-sia, (name) malah makin takut dengan Julius.

"AHAHAHAHAHAH!" tawa Yami

"(Name), dia tidak menyeramkan kok..." Ucap nozel.

"Bukan seperti itu cara menenangkan anak. Berikan dia padaku." ucap fuegoleon sambil mendekati (name)

"Tidak, kenapa aku haru memberikan (name) ku kepada mu?" Balas nozel

Namun mendadak saja tangisan (name) terhenti saat melihat fuegoleon.

"Ah, dia berhenti menangis..." Ucap Julius

"Sepertinya dia lebih menyukai ku." Ucap fuegoleon.

"Dalam mimpi mu." Balas nozel

"Nah lihat, aku tidak menyeramkan bukan?" Tanya Julius ke (name)

"Tolong hentikan itu." Ucap nozel

Karena (name) berada berada di gendongan nozel, (name) bisa melihat dengan jelas wajah fuegoleon. (Name) agak tertarik dengan tanda yang ada di kening fuegoleon.

"Aku (name) Silva!" Ucap (name) mendadak dengan mata yang berair dan pipi yang merah.

"Fuegoleon vermillion" balas fuegoleon.

"Imut" batin semua kapten kecuali Dorothy kenapa? Karena dia lagi tidur.

"Kenapa tadi kau menangis?" Tanya nozel

"Aku tidak menangis!" Ucap (name)

"Tidak kau tadi menangis." Ucap Yami

"A-aku tidak menangis..." Ucap (name)

"Jelas-jelas tadi ka--" ucap Yami terpotong

"Iya iya, tadi kau tidak menangis." Ucap nozel.

Nozel duduk di kursinya sambil memangku (name), fuegoleon juga kembali duduk di kursinya.

"Pfffttt- siapa sangka tuan bangsawan yang dingin ini ternyata bisa jadi penyayang anak." Ucap Yami

"Jaga mulutmu." Ucap nozel, sumpah dari tadi Yami ngajak ribut trus.

Rapat berjalan dengan lancar sambil sesekali (name) bertanya ini itu.

"Kau bisa membawa (name) ketempat ku kapan-kapan." Ucap fuegoleon

"Tidak terima kasih." Ucap nozel

"Aku ingin bermain ke tempat fuegoleon-san!" Ucap (name)

"Sepertinya (name) juga ingin, bagaimana jika kita pergi sekarang?" Tanya fuegoleon sambil menggendong (name)

"Um!" Balas (name)

Karena ini keinginan (name) tentu nozel tidak bisa menolak, dan dia juga terpaksa ikut.

TBC


Papa || Nozel x Child readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang