19

1.1K 93 41
                                    

Aku datang:)














































Jungkook hanya bisa menatap sendu wajah ibunya yang terbaring lemah. Sudah terhitung sehari selepas kejadian itu. Mengingatnya saja sudah membuat Jungkook marah sendiri. Hatinya begitu sakit melihat Lisa, istrinya---ah! Apakah dia masih pantas disebut istri? Sepertinya tidak. Masa bodoh dengan Lisa yang pergi. Saat ini ibunya lebih penting.

"Eomma. sadarlah! Kau mau sampai kapan tidur hah?! Kau tidak lelah?" Ia meracau dengan sendirinya.

Hatinya sakit. Sangat sakit. Ibunya di lukai oleh orang yang ia cintai.

Ya. Jika kalian pikir apa Jungkook mencintai Lisa. Maka ia akan menjawab iya. Ia baru saja ingin mengungkapkan hal tersebut pada istrinya itu. Namun,ternyata Tuhan baik padanya.

Tuhan telah menunjukkan sisi asli dari seorang Lalisa Choi. Ternyata dibalik wajah lugunya ada sesosok iblis yang tersembunyi.

Untung saja Hye Na ada di sana. Ia harus berterima kasih pada wanita itu.

Ya. Hanya Tuhan dan mereka yang tau.

"Tzuyu-ya. Bagaimana dengan keadaan Hye Na dan Jihyo?" Tzuyu yang ada di samping Jungkook yang tengah melamun akhirnya tersadar.

"Hah?!apa kak?"

Jungkook berdecak."Bagaimana keadaan Jihyo dan Hye Na?"

"Putri Hye Na baik baik saja. Dan soal Jihyo dia masih belum sadar." Jelas Tzuyu.

"Aku harap Jihyo sadar. Agar aku bisa menanyakan kebenarannya dan bisa menghukum kaparat Sujin itu." Jungkook mengatakannya dengan penuh emosi. Ia teringat kembali pada kejadian kemarin.

"Kak. Aku bukannya membela Lisa tapi... Aku rasa ia tidak bersalah" Jungkook lantas terkekeh mendengarnya.

Apa katanya? Tak bersalah? Cuih! Rasanya Jungkook ingin meludah sekarang. Tenggorokannya sakit mendengar hal tersebut.

"Kalau tidak membela apa?" Jungkook berkata remeh pada adiknya.

"Mendukung dia agar tidak terlihat bersalah? Itu maksudmu?"

"Bukan begitu kak.. tapi,"

Irene yang ada di tengah tengah mereka pun jengah. Ia berdecak seraya berkata." Bisakah kalian tidak bertengkar? Eomma sedang sakit."

Begitulah Jeon Irene. Jika ia benar benar kesal. Maka ia tak akan pandang bulu apa yang ia rasakan. Termasuk kepada kakaknya sendiri.

Jungkook pun yang kesal sendiri memilih keluar dari ruangan tersebut.

"Kau juga. Jangan mengacau disini Tzuyu. Eomma sedang sakit."

Tzuyu menunduk dalam. Ia hanya menyampaikan hati nuraninya saja. Ia rasa Lisa tidak bersalah akan hal ini. Entah kenapa hatinya berkata demikian. Dan ia yakin dengan hatinya itu.

                           🥀🥀🥀

Pria itu meringis saat terkena pisau. Ah! Ya saat ini ia tengah lapar. Untung saja saat ini pasien dadakannya tidak sadar. Bukannya jahat tapi, persediaan makanan sudah menipis.

Ia harap ada seseorang yang sakit dan menggunakan jasanya. Dengan begitu ia bisa makan. Lagipula ia bisa membantu pamannya berjualan di pasar dan mendapat upah. Dan untuk hari ini ia malas pergi ke pasar.

Bayangkan saja jarak pasar dari sini cukup jauh. Tinggal diperbatasan memang menyebalkan!

Tapi, yasudah! Ia datang dari daerah lain dan hanya disini yang menjual tanah kosong yang pas dompetnya.

THE ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang