20

1.2K 102 38
                                    

Beruang Datang(づ ̄ ³ ̄)づ


























"Bagaimana keadaan pasien cantikmu itu?" Taeyong menoleh ketika pamannya Lee Chang Min menanyakan gadis yang dia sebut sebagai pasien dadakannya.

"Dia masih belum sadar paman. Luka di tangan dan di perutnya cukup parah." Ia meringis sendiri bagaimana ketika ia melihat seorang wanita menusuk jantung pasiennya itu. Untung ia segera mencegah hal itu dengan melemparinya batu alhasil si pembunuh hanya bisa mengenai perut. Namun, sepertinya si wanita belum puas terbukti sebelum pergi ia menusuk tangan dari pasien cantiknya itu.

Ugh! Membayangkannya saja Taeyong meringis sendiri ia membayangkan dirinya sendiri di tusuk.

Ugh! Amit amit!

Ia sayang wajah tampannya. Ia masih mengejar cinta Wendi yang notabenenya adalah istri orang.

Haduh! Taeyong! Kau itu tampan. Masih ada wanita yang mau denganmu. Kenapa harus istri orang sih?!

"Ngomong ngomong paman ingin melihat pasien yang katamu cantik itu."

Taeyong memutar bola matanya.

"Paman penasaran siapa sosok yang dikatakan Taeyong cantik itu selain Wendi pelayan kerajaan." Taeyong itu malas sekali jika pamannya mengungkit masalah pelayanan kerajaan itu.

Ia jadi kesal sendiri.

"Paman. Katanya kerajaan ada masalah?"

"Iya. Ratu tertangkap menusuk Ibu ratu. Dan lebih parahnya lagi. Ratu berselingkuh dengan panglima kerajaan Sujin." Chang Min memghela nafas.

"Awalnya aku tidak percaya.karna yang kutau Ratu itu sangat baik. Tapi, setelah mendengar cerita orang orang aku akhirnya percaya dan mengerti."

Taeyong menganggukkan kepalanya. Ia tidak tahu menahu tentang masalah ini. Ia saja pindahan dari daerah lain. Jadi ia tidak tau masalah yang ada di sini.

"Paman. Setelah jualan paman habis saja paman menjenguk pasien cantikku itu."

Chang Min." Tentu saja. Tidak mungkin aku meninggalkan uang uangku ini."

"Jangan lupa bantu aku mengobatinya.kau kan kebih pengalaman."

Chang Min mengangguk.

🥀🥀🥀

Tzuyu mengepalkan tangannya.

Tebakannya tidak meleset. Ia sudah yakin akan hal itu.

"Jadi sekarang Ratu dimana Putri?"

Tzuyu memalingkan wajahnya. Ia kesal sendiri mengingat hal itu."Jangan bertanya padaku. Tanyakan saja pada yang mulia."

"Maksudmu apa Putri?" Jihyo menyerngit heran.

"Ratu sudah tidak ada. Dia pergi. Yang mulia mengusirnya."

Jihyo cengo sendiri. "Tapi kan Ratu tidak bersalah. Seharusnya putri Hye Na itu..."

"Dia sangat licik Jihyo. Kau tau sendiri kan bagaimana caranya itu berhasil membuat yang mulia percaya Sampai mengusir Lisa eonni."

Jihyo memegang tangan Tzuyu. "Maaf lancang Putri. Namun, bisakah aku meminta sesuatu?"

"Putri. Tolong buat Raja mengetahui kebenarannya. Aku tidak bisa membiarkan Ratu yang tidak bersalah yang harus di hukum."

Tzuyu membalasnya." Tenang saja. Tanpa kau suruh. Aku akan memberi tahunya dan mengungkap semua kebenaran ini."

THE ICE KINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang