HOLLA(つ≧▽≦)つ
Jungkook sudah memerintahkan para pelayan membawa Tzuyu ke kamarnya dan mengobatinya.
Lalu tak lama kemudian ia bergegas menemui sang ibu.
"Eomma sudah sadar?" Tanyanya ketika ia sampai di pinggir ranjang ibunya.
"Yang Mulia?"
"Syukurlah Eomma sudah sadar." Nara tersenyum. "Tentu saja Eomma sadar. Aku tidak Setua. Aku masih cantik untuk hidup."
Jungkook terkekeh." Hentikan dulu sikap percaya diri Eomma Dulu. Kau sedang sakit."
"Astaga yang Mulia. Aku hanya sakit bukan meninggal."
Aduh! Jungkook pusing pada ibunya ini. Tidak tahukah dia bahwa Jungkook setengah mati khawatirnya pada ibunya tercinta ini.
"Bagaimana jika Eomma memanah saja?"
"Tidak Eomma! Kau baru sadar Jangan mengada Ngada. " Ada apa dengan ibunya. Setelah sadar dari pingsan beberapa hari ini ibunya sedikit lebih aktif.
"Tapi Jungkook! Eomma ingin memanah!" Astaga! Kenapa dengan ibunya ya Tuhan.
"Tidak Eomma! Kau kenapa sih?!" . Akhirnya dengan tidak sengaja Jungkook membentak ibunya.
"Kau membentakku?" Tanya Nara. Haduh! Kenapa Jungkook jadi serba salah begini?
"Yak Anak nakal!" Lalu dengan tanpa ampun Nara meninju adik kecil Jungkook.
Refleks Jungkook mengaduh dan memegang masa depannya itu.
Ibunya itu menjadi lebih agresif setelah sadar dari matinya.
"Kenapa kau menistakan ularku Eomma?!"
Nara menyerngit.
Ular? Mana ada ular?
"Dimana ularnya? Sini aku tendang!?"
Siapapun Tolong Jungkook!
Ia frustasi sekarang. Perasaan Perut ibunya yang terluka bukan otak nya jadi kenapa yang bermasalah otaknya?
Sementara itu Irene, Eunbi, dan Yerin menahan tawanya melihat penderitaan kakaknya.
Seperti lomba tahan tawa bukan?
Dan hadiahnya berupa hindaran dari amukan dan hukuman Jungkook karna berani menertawakan pria itu.
"Yang Eomma Tinju dari apa? Jika terjadi sesuatu dengannya maka hasil goyangan ku setiap malam akan sia sia?" Jelas Jungkook.
"Kau menjadi Biduan?"
Sontak Jungkook melotot.
Ya kali ada Raja tampan sepertinya jadi biduan.
"Tidak Eomma. Maksudmu setiap malam usahaku....." Jungkook tidak meneruskan ucapannya ia menyatukan jari telunjuknya dan ibu jarinya membentuk bulat. Lalu jari ditangan kirinya masuk ke dalam bulatan tersebut seraya berucap 'Cus!'
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ICE KING
Romance[M]Namanya Lalisa Choi. Di otaknya hanya ada. Permen Kapas dan bermain. Hidupnya sederhana. Tidak ada dipikirannya untuk menjadi Raju dari seorang Raja yang didambakan semua orang. Dan disanalah dimulai. Dari sebuah ketidaktahuan menjadi kesalahan...
