Belakangan ini menjadi hari-hari tersibuk bagi Himawan. Sudah hampir satu bulan semua nya berubah. Baik itu perasaan, suasana, dan kondisi. Hari-harinya terasa begitu berbeda, seperti ada sesuatu yang baru dalam hidupnya.
Kondisi di bengkel belakangan ini selalu ramai. Ditambah, sekarang bengkel menambah jasa cat mobil dan airbrush. Walau jasa nya itu masih terbilang belum terlalu banyak peminatnya, namun beberapa bulan ke belakang sudah ada beberapa yang mencoba jasanya berkat Himawan dan Mikha terus mempromosikan nya lewat media sosial.
Kini, Himawan sudah merasakan hasil kerja keras dan usahanya mendapat gaji pertamanya, dan uang itu sangat cukup dan tidak beda jauh dengan gajinya di kantor kala itu. Hal itu sangat Himawan syukuri seutuhnya.
Hari sudah menjelang siang. Kebetulan pukul 11.00 Himawan sudah selesai mengerjakan tugasnya yang kini sebagai admin sekaligus membuat promosi. Himawan berjalan jalan di sekitaran bengkel banyak orang yang sedang ikut melihat mobilnya yang sedang diservice.
Mata Himawan langsung tertuju pada tempat pengecatan mobil yang terlihat tidak ada yang dikerjakan sama sekali, padahal hasil pekerjaanya disini sangat bagus dan memuaskan. Terlihat dua orang yang bertugas sebagai tukang cat terduduk karna tidak adanya yang dikerjakan. Hal ini menjadi titik berputar otak agar jasa cat ini bisa ramai.
Himawan menghampiri Mikha dan Gumi yang sedang menggambar di laptop. Himawan meraih bungkus rokok dari dalam sakunya lalu menghisapnya perlahan.
"Eh bro," Seru Himawan membuat pandangan Mikha dan Gumi beralih kearah Himawan.
"Gue ada ide nih."
"Gimana kalau jasa cat yang udah dikerjain kita foto dan video, jadi kayak testimoni hasil pekerjaan kita, gimana?"
"Wah ide bagus tuh." Sahut Gumi antusias.
"Eh tapi, gue gak jago foto sama bikin video." sambung Mikha.
"Iya sih, sama gue juga," lanjut Gumi
Lalu mengangkat bahu"Tenang, itu urusan gampang. Yang penting kalau lo pada setuju nanti gue yang urus"
"Gue serahin sama lo" Seru Gumi lalu tersenyum lebar.
Selepas pekerjaan hari ini selesai, Himawan pergi menuju suatu tempat yang ia sudah tahu ia harus kemana. Ia akan menuju danau tempat biasa ia menenangkan diri.
Sesampainya di Danau, Himawan terlihat melirik sekeliling Danau yang dilihatnya orang-orang asing, padahal Himawan sedang mencari kenalannya pada saat itu yang bernama Suar. Tujuan Himawan adalah untuk menawarkan pekerjaan yang mana Himawan butuh seorang fotographer. Dan Himawan teringat bahwa Suar pernah bilang bahwa ia sangat menyukai fotografi.
Himawan kebingungan tidak kunjung menemukan Suar yang biasanya setiap hari memancing di Danau ini. Namun Himawan kembali mengingat bahwa Suar pernah bilang bahwa rumahnya tak jauh dari sini ini.
Hal itu menjadi kunci bahwa Himawan segera mencari alamat rumahnya. Sambil berjalan dan sesekali menanyakan alamat rumah Suar namun dari beberapa yang sudah ditanyakan mereka tak tahu.
Hingga bertemu kawasan padat penduduk lalu menghampiri warung dan melihat seorang ibu yang sedang mengupas bawang.
"Permisi, Bu."
"Iya," ibu itu bangkit dan menghampiri Himawan "Ada apa ya?"
"Bu, mau tanya, ibu kenal Suar gak ya?"
"Saya lagi cari rumahnya, tapi kebanyakan gak tau nama Suar."
"Oh, Suar. Ini di samping rumahnya," ibu itu menunjuk ke sebelah rumahnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hima & Catatan Yang Hilang [Revisi]
RomantikKehilangan adalah hal paling menyakitkan, terlebih orang yang sangat sangat disayangi. Banyak proses untuk menyembuhkan yang tak semudah memejamkan mata. Namun yang hilang bisa berganti dalam bentuk lain. Seperti dalam kisah ini, Seorang lelaki bern...