Berangkat

3 0 0
                                    

Langit sudah mulai memerah senja, mobil akhirnya sampai di depan Kost Himawan. Setelah tadi membincangkan perihal Himawan merasa tidak enak dijemput oleh Anna membuat Anna terlihat sangat marah sekali. Himawan sadar bahwa ia merasa bersalah sudah membuat Anna merasa tidak nyaman dengan kata-katanya.

"Anna," Buka Himawan dengan nada melas.

"Aku tau kamu jadi marah karna tadi aku bilang begitu, tapi yang aku rasain ya gitu. Aku jadi ngerasa gak enak." lanjutnya.

Syena hanya diam memasang wajah kusut.

"Yang harus kamu tau, aku seneng banget dianter jemput sama kamu," Ujar Himawan sambil tersenyum kecil.

"Kamu jadi keliatan cantik kalau lagi marah ya."

Perlahan wajah Anna berubah memerah saat Himawan mengucapkan kata-kata barusan, lalu langsung memandang Himawan gemas kemudian tertawa jengkel mencubit lengan Himawan.

"Nyebelin banget kamu tuh, orang aku seneng nganterin kamu." Serunya sedikit manja.

"Selagi aku bisa, kenapa engga?" Lanjutnya lebih santai.

"Iya...iya..."

"Yaudah kalau gitu jangan marah lagi dong ya..yaa..." Pinta Himawan sambil menyentuh-nyentuh pipi Anna yang tersipu malu.

"Hmm iyaa," Sahutnya lalu tersenyum lebar.

"Yaudah sekarang kita istirahat dulu, besok kan udah mulai berangkat."

"Kamu udah siap kan naik gunung bareng aku?"

"Siaaap dong, yaudah aku pulang dulu," Jawab Anna penuh semangat lalu ia memasuki mobil.

"Sampai ketemu besok Wan." Anna melambaikan tangan lalu mobil mulai melaju meninggalkan kost Himawan.

Di malam hari, Himawan sempat termenung dengan yang terjadi hari ini, ia memikirkan keadaan Syena yang mungkin sudah semakin buruk kondisinya. Dan Himawan yakin, Syena pasti sangat tidak baik-baik saja saat ini.

Namun apadaya, Himawan tidak bisa berbuat apa-apa saat ini. Belum lagi, Himawan tidak ingin ada urusan apa-apa lagi dengan Syena.

Aku disini dimalam ini
Dikegelapan malam yang sunyi

Aku merasa bahwa aku berada difase dimana aku mulai menerima kepergianmu. Namun kini aku dihadapkan oleh kenyataan bahwa ragamu hadir lagi saat aku tahu kau tidak baik-baik saja.

Aku mengharapkan keselamatanmu, kasih.
Setelah kita berpisah raga
Namun doaku masih terus bersamamu

Kau yang pernah ada dipalung hati
Kau yang pernah aku jadikan pelangi
Kau yang pernah aku sayangi
Namamu akan ku bawa sampai mati

Kita abadi dimasa lalu
Masa depan kita akan jauh berbeda
Kisah kita sudah menjadi sejarah
Dan masa depan kita adalah berpisah, selamanya.




***

Pagi datang begitu bersemangat. Cahayanya mulai memasuki ruangan kamar Anna hingga membangunkan dari tidurnya. Anna melihat jam dinding menunjukkan pukul 06.00 pagi.


Anna langsung bergegas untuk mandi sebelum kantuk menyerangnya lagi. Ia terlihat sangat bersemangat sekali hari ini sampai ia tak sempat bernyanyi seperti biasanya dikamar mamdi.

Hima & Catatan Yang Hilang [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang