Matahari semakin tinggi, cahayanya tak bisa menembus banyak karna terhalang pepohonan yang rapat. Dari air terjun ini mereka langsung melanjutkan langkahnya perlahan melewati tanah berakar, hingga mereka perlu berhati-hati untuk melangkah.
Nafas Anna tersengal-sengal, keringatnya mengalir di dahi jatuh perlahan kebawah. Gumi masih berada di barisan paling depan tepat di belakangnya Mikha yang langkahnya mulai tergopoh namun ia masih sanggup melakukan perjalanan.
Perjalanan sudah menghabiskan tiga jam lebih karna ritme perjalanan yang santai dan banyak istirahat.
***
Kabut tipis perlahan mulai datang tak diundang, udara terasa semakin dingin membuat muka seperti terasa mati rasa. Perjalanan sudah hampir sampai ditempat mereka akan mendirikan tenda sebentar lagi."Ayo semua, sebentar lagi sampai!" Ujar Gumi sambil menengok ke arah belakang.
Dengan bersemangat semua langsung mempercepat langkahnya walau semakin menanjak dan jalan berbatu. Tas ransel semakin terasa seperti membawa batu besar karna energi yang kian terkuras habis.
"Ayo!ayo!semangat!" Seru Mikha.
Tak jauh didepan sudah terlihat sebuah plang bertuliskan tempat camp. Akhirnya mereka semakin terbakar semlangat untuk segera sampai, terlihat Mikha yang berlari riang meninggalkan mereka berpempat dan membuat yang lain merasa ikut senang melihat tingkah Mikha yang Konyol.
Mereka mulai memasuki tanah datar yang cukup luas. Terlihat Anna langsung mendudukan diri sambil bersandar dipohon yang ditemani Himawan.
"Bro, kita bakal diriin tenda disini" terang Gumi sambil mengeluarkan temda didalam ranselnya.
"Iya setuju, tanahnya datar, cocok disini" Pungkas Tata.
"Mik, lo ngapain disana?sini bantu gue masang tenda," Teriak Gumi sambil mengerutkan dahi melihat Mikha yang sedang melihat pemandangan di depan sana yang indah.
"Siap!" Sahutnya dari kejauhan lalu berlari menghampiri Gumi dan mulai membantu memasang tenda.
Sementara Himawan, Tata dan Anna mempersiapkan alat untuk memasak. Dikeluarkan nya kompor dari dalam ransel Himawan lalu mulai menyalakannya.
Ada yang membuat Anna takjub, pemandangan yang indah disana lebih memikat hati dan mata. Hamparan bukit-bukit dibawah sana terlihat cantik, hingga Anna tak berhenti menatapnya walau hanya sekejap. Seberes mendirikan tenda, Gumi dan Mikha langsung menggelar matras ditanah lalu memanggil Anna dan Himawan.
"Wan, ayo Kita makan," seru Gumi lalu disusul seruan Mikha
"iya ayo mumpung masih anget."
Himawan dan Anna langsung bergegas bergabung bersama mereka yang sudah bersiap menyantap hidangan makan siang. Perut yang sudah keroncongan membuat mereka makan sangat lahap dengan hidangan mie instan dan nugget dengan beberapa sayuran.
Seberes makan selesai dan perut sudah sedikit kenyang mereka langsung menikmati kopi. Udara yang dingin membuat kopi tidak bisa diajak diskusi, panas nya cepat mereda hingga mereka harus menyesap sesegera mungkin.
Himawan, Gumi, dan Mikha terlihat sedang menikmati sebatang rokok berdiri sambil melihat pemandangan. sedangkan Tata dan Anna sedang sibuk berfoto di belakang tenda.
![](https://img.wattpad.com/cover/243625689-288-k608258.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hima & Catatan Yang Hilang [Revisi]
RomanceKehilangan adalah hal paling menyakitkan, terlebih orang yang sangat sangat disayangi. Banyak proses untuk menyembuhkan yang tak semudah memejamkan mata. Namun yang hilang bisa berganti dalam bentuk lain. Seperti dalam kisah ini, Seorang lelaki bern...