Suara handphone di atas kasur berbunyi sangat kencang. Terlihat ada panggilan masuk bertuliskan "MyLove"
Di sebelah ponsel laki-laki itu tertidur sangat pulas. Dering panggilan tak kunjung berhenti hingga sudah sembilan kali panggilan lelaki itu masih belum juga terbangun.
Panggilan ke dua belas akhirnya ia terbangun dengan sontak sambil meraih ponsel di sebelahnya yang masih berdering.
"Halo," ucap lelaki itu serak khas orang baru saja bangun tidur.
"Kamu kemana aja sih? Aku telpon dua belas kali baru di angkat!" Kata wanita itu dengan nada kesal.
"Aku baru bangun," katanya singkat lalu menguap.
"Liat sekarang jam berapa! Kamu harus sampai tempat kerja jam delapan kan?" Wanita itu berseru ketus.
Lalu lelaki itu melihat ke arah jam dinding, dilihatnya jam sudah menunjukkan pukul 7:30. Ia tercengang.
"Astaga! Aku kesiangan," lelaki itu berseru kaget, seketika semua rasa mengantuknya hilang ditelan bumi.
"Yaudah kamu langsung siap-siap mandi sana!" Ucap wanita itu dengan nada lebih lembut.
"Iya sayang, aku siap siap dulu," lelaki itu melampar handphone ke kasur sambil berlari menuju kamar mandi dengan tergesa-gesa.
Belakangan ini pekerjaannya sangat banyak hingga kemarin lembur sampai jam sebelas malam yang biasanya hanya sampai jam empat sore.
Minggu ini ia sangat lelah dan kurang tidur. Jadi, wajar saja jika hari ini ia bangun kesiangan. Lelaki itu bernama Himawan. Bertubuh tinggi dan berambut panjang sepundak. Ia memiliki brewok tipis dan kumis yang mungkin akan lebih manis jika ia berdandan rapi.
Himawan merantau ke Jakarta dua tahun lalu sejak ia lulus kuliah. Hidup sendiri sebagai seorang perantauan baginya sangatlah sulit, karena saat yang bersamaan ia butuh seseorang yang bisa membantunya. Contoh saja saat kesiangan seperti ini, ia butuh seseorang yang bisa membangunkannya agar tidak kesiangan.
Namun ia tetap mensyukuri karena memiliki kekasih yang selalu menyemangatinya dalam setiap kondisi, wanita yang pernah di temukannya saat ia nongkrong di sebuah cafe dua tahun lalu.
"Anjir! udah jam segini. kalo ada pintu Doraemon enak nih." Himawan bergumam panik sambil menunggu ojek online datang."Himawan ya?" Kata driver itu yang baru datang lalu mematikan mesin.
"Iya,Pak. Saya Himawan."
"Saya Jono, salam kenal," kata driver itu membuat Himawan memasang wajah heran, lah ini orang kenapa dah. Lalu Himawan tertawa terpaksa dengan mata yang diputar malas.
Motor mulai melaju di tengah perkotaan yang penuh kemewahan selama sepuluh menit dan mulai berhenti di persimpangan jalan yang lampunya sedang berwarna merah.
"Bang." Kata driver tiba-tiba.
"Iya, kenapa Pak?" Tanya Himawan sambil memajukan kepalanya sedikit.
"Nama lain dari nyamuk apa, ya?"
"Nama lain dari nyamuk?"
"Aduh gak tau Pak, saya gak mood nih!" Seru Himawan sambil jengkel ini orang apaan sih?, lagi kaga enak hati gini juga!

KAMU SEDANG MEMBACA
Hima & Catatan Yang Hilang [Revisi]
RomanceKehilangan adalah hal paling menyakitkan, terlebih orang yang sangat sangat disayangi. Banyak proses untuk menyembuhkan yang tak semudah memejamkan mata. Namun yang hilang bisa berganti dalam bentuk lain. Seperti dalam kisah ini, Seorang lelaki bern...