Pulang sekolah, sebenarnya y/n ingin pulang sendiri naik bus. Karena dia juga masih tak mood untuk banyak bicara dengan orang lain.
Di kelas tadi dia juga tampak tak bersemangat. Sebegitu berefek nya kah jika tak ada Junghwan bagi y/n?
"Y/n pulang bareng gw yuk" kata Doyoung menghampiri y/n tiba tiba dan mengajak nya pulang bersama.
Y/n menoleh melihat Raut wajah Doyoung yang tampak senang bersemangat seperti biasa.
"Gak usah gw pulang sendiri" kata y/n dengan wajah sangat berkebalikan dengan Doyoung.
"Ck, lo kenapa sih murung terus kayak gitu? Gak baik sedih berlarut larut gitu" kata Doyoung.
Y/n masih diam bahkan tak melihat ke arah wajah sang pembicara tadi.
"Gpp" jawab y/n singkat.
"Gpp dari mana? Lo pasti masih mikirin Junghwan kan?" Tanya Doyoung.
Mendengar kata Junghwan, y/n sedikit mendongak memandang wajah Doyoung dengan ekspresi sama sejak tadi.
Y/n kembali mengalihkan pandangannya dan mengangguk kecil.
"Pulang yuk, ntar gw anter ke rumah sakit jenguk Junghwan" kata Doyoung menggandeng tangan y/n ke arah parkiran mengambil motor nya dahulu.
Mereka berdua berjalan bersama menyusuri jalan sekolah yang luas dengan posisi Doyoung tetap menggandeng tangan y/n yang berjalan di belakang nya layaknya anak kecil. Menggemaskan bagi Doyoung.
Doyoung memberi salah satu helm nya ke y/n. Doyoung juga memakai helm nya terlebih dahulu. Saat mengaitkan tali helm nya, Doyoung sempat melirik ke y/n di sampingnya yang masih nampak lesu.
"Gw bantu" kata Doyoung akan membantu y/n mengaitkan tali helm nya.
"Bisa sendiri gw" kata y/n menjauhkan kepala nya.
Doyoung naik ke motornya dan menunggu y/n naik juga.
"Dobb" kata y/n mendekat ke Doyoung untuk meminta bantuan mengaitkan tali helm.
"Katanya bisa sendiri" ucap Doyoung mengaitkan tali helm y/n.
"Ya kan gw mau mandiri." Ucap y/n.
"Dah, yok naik" kata Doyoung setelah mencubit sedikit hidung y/n. Y/n kemudian naik membonceng ke motor Doyoung.
"Pegangan" kata Doyoung.
Y/n hanya menuruti perkataan Doyoung dengan melingkarkan tangannya ke pinggang Doyoung. Y/n jadi teringat Junghwan lagi, teringat ketika ia melingkarkan tangannya ketika di bonceng Junghwan kala itu.
Doyoung segera menjalankan motor nya dengan kecepatan agak tinggi untuk pulang ke rumah.
"PELAN PELAN DOB!!!JANGAN NGEBUT NGEBUT GINI WOY!!" Kata y/n sedikit berteriak karena Doyoung naik motor dengan kecepatan di atas rata rata.
"APA? GAK KEDENGERAN!!" ucap Doyoung juga sedikit berteriak.
"JA-NGAN NGE-BUT!!" Kata y/n berusaha berbicara jelas agar Doyoung mendengar dengan jelas juga.
Seperti nya Doyoung mendengar perkataan y/n karena ia melambatkan sedikit kecepatan motornya.
"Nah gini kan nyaman" ucap y/n.
"Nyaman meluk gw?" Goda Doyoung.
"ish bukann" kata Y/n sedikit tertawa kecil menepuk pundak Doyoung.
"Haha" Doyoung ikut tertawa kecil juga melihat senyum y/n kembali walau dia yakin itu hanya sesaat.
'nah gitu senyum' batin Doyoung melihat senyum di bibir y/n dari spion motornya. Tanpa sadar, Doyoung ikut tersenyum juga melihat senyum yang selama ini ia rindukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Kill My Love [✓]
Fanfiction❝Aku tak bisa membunuh cinta ku jikalau perasaan ku padanya masih ada❞ "Jika kamu adalah peluru, aku akan menembak diriku sendiri agar bisa memilikimu di dalam tubuhku" ~Junghwan. "Tak bisa ku pungkiri perasaan ini padanya. Tapi sayangnya Tuhan me...