5

1K 111 12
                                    

Sunghoon dan Sunoo sudah berada di rooftop. Sunoo menyadari bahwa dari tadi ia menggenggam tangan sunghoon, dan kemudian ia lepas "Ah, m-maaf". Sunghoon tersenyum."Ah, tidak apa-apa".

"Ternyata udaranya sangat dingin, aku lupa membawakan sungjun pakaian tebal. Kamu pakai punya ku ya sayang" sunoo memakaikan mantelnya kepada sunjun (ceritanya diselimutin gitu) . ketika sunoo ingin memakaikan mantelnya ke sungjun, sunghoon menahan tangan sunoo.

"Biar sungjun pakai punyaku saja, kamu juga pasti kedinginan"

"ah, tidak apa apa kok kak, aku sudah terbiasa"

"Pakaikan mantelmu ke sungjun, dan kamu pakai punya ku"

"T-tapi kak.."

"Jangan menolak" Sunghoon langsung memakaikan mantel hitamnya kepada sunoo. Sunoo agak sedikit terkejut dengan apa yang di lakukan sunghoon.

"Terima kasih kak". Sunoo membungkuk, dan di balas senyuman oleh sunghoon

"Boleh aku duduk?" Ucap sunghoon

"Tentu saja boleh"

Bukannya memulai obrolan, mereka hanya terdiam. menjadikan suasana makin canggung. Sunghoon hanya terdiam memandangi pemandangan kota, sedangkan sunoo memainkan pipi tembam sungjun yang sedang tertidur.

"ekhem". Sunghoon berdehem guna membuyarkan suasana.

"Sunoo, sebelumnya maafkan aku tadi, karena sudah membuat keributan, aku benar-benar malu"

Sunoo tersenyum. "Tidak apa-apa kak. Aku juga tidak mempersalahkannya. Ngomong-ngomong kenapa ya tadi, jungwon langsung pergi sama kak jay, bahkan tas jungwon pun ketinggalan"

"Jungwon memang seperti itu, selalu memisahkan kami ketika kami bertengkar". Sunghoon menunduk.

"A-ah? benarkah? apakah setiap hari kakak selalu bertengkar?"

"Tidak setiap hari, dan setiap pertengkaran kami itu hanya hal-hal spele. Sebenarnya aku iri dengan Jay karena dia sudah mempunyai perusahaan sendiri, sedangkan aku masih di kantor perusahaan ayah. Aku juga ingin seperti dia".

"Tapi kenapa harus sampai bertengkar seperti itu?"

"Karena ayah lebih memandang Jay, sedangkan ayah selalu cuek kepada ku. Padahal semua pekerjaan ayah selalu aku yang kerjakan"

Sunoo memegang tangan sunghoon dan menatapnya. Sunghoon terkejut. Jantungnya berdetak cepat. Sunoo begitu manis jika dilihat dengan jarak dekat seperti ini.

"Aku yakin kakak pasti bisa secepatnya mempunyai perusahaan sendiri, kakak tidak usah memikirkan orang lain, oke! fightingg!!". Sunoo tersenyum manis hingga menampilkan mata rubahnya.

Sunghoon tidak tahan dengan kegemasan sunoo. Sepertinya ia mulai tertarik pada sunoo. "Menggemaskan sekali" Sunghoon tersenyum, dan mencubit pelan pipi sunoo. Sunoo terkejut pipinya mulai memerah.

Kehadiran sunoo saat ini, membuat sunghoon menjadi berubah. yang tadinya ia sangat iri kepada jay, kini menjadi penyemangat bagi sunghoon. Gara-gara si manis ini, hanya dengan sebuah senyuman. sekarang sunghoon tidak terlalu mempermasalahkan itu. Semudah itu?

mental yupi:')

____________

Sunghoon tersenyum memandang ke arah sunoo. "Sunoo, apakah aku boleh bertanya?"

Sunoo mengangguk. "Boleh"

"Apakah Sungjun itu anakmu?"

Sunoo menunduk memandangi Sungjun yang sedang tertidur. "Sejauh ini aku sudah mengganggap dia sebagai anakku"

Sunghoon terdiam. Ia mulai kebingungan, apa yang dimaksud sunoo? "Maksudnya?"

"Aku menemukan dia di dekat jalan, setelah aku pulang berbelanja dari supermarket malam-malam"

Sunghoon terkejut. "A-apa?"

"Iya, kak. untung aku dengar tangisan sungjun, kalau tidak.. Hiks" Sunoo menangis. Ia tidak sanggup melanjutkan ceritanya.

Entah bagaimana, sunghoon langsung memeluk sunoo. "Tidak usah dilanjut jika kamu keberatan". Sunghoon menghela nafas "Tega sekali orang tuanya. Kenapa tidak lapor saja ke polisi?"

Sunoo mengangkat kepalanya, dengan matanya yang sedikit membengkak "Aku lupa, aku langsung membawanya ke apart saja, karena malam itu udaranya sangat dingin, sungjun juga kedinginginan".

Sunghoon menatap sunoo dan sungjun. Rasanya ia kasihan sekali kepada sungjun. "Sunoo.."

"Iya kak, kenapa?"

"Bolehkah aku menggendong sungjun? Hanya sebentar"

"Tentu saja boleh" Sunoo tersenyum. Ia langsung membawakan sungjun ke gendongan sunghoon. "Pelan-pelan ya kak, nanti dia bangun".

Sunghoon tersenyum. "Baiklah. Baru pertama kali aku menggendong bayi seperti ini"

"Benarkah? kalau begitu sering main kesini aja, biar kakak terbiasa sama bayi"

"Hahaha, baiklah jika kamu mengijinkan" Sunghoon terus tersenyum memandangi sungjun. Entah kenapa, ia merasa gemas kepada sungjun. Sunoo tersenyum dengan pandangan di depannya, sunghoon yg tengah asyik menggendong sungjun.

"Sunoo.."

"Iya? kenapa?"

"Boleh kah aku meminta ijin?"

"Untuk apa?"

"Ijinkan aku menjaga dan mengurus sungjun"























langsung luluh gitu ya😲

langsung luluh gitu ya😲

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

A Shining Light -sunsunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang