CHAPTER LANDO: Melebur Jadi Satu 0.2

16.2K 396 78
                                    

Sukarnya mengeksplorasi gerakan karena ruang persenggamaan yang sempit, membuat sepasang manusia berkelamin sama memutuskan untuk menuntaskan nafsu birahi mereka di atas tempat tidur yang lebih nyaman.

Lingga mulai menunjukkan aura dominasinya. Dia sigap. Kini saatnya dia mengambil alih kendali. Diangkatnya tubuh Lando dan direbahkan di atas kasur. Dia berdiri di pinggiran tempat tidur dengan batang kejantanan yang menegang maksimal dan siap menerjang lubang dubur yang membuatnya ketagihan. Dia meraih kedua kaki Lando dan diletakkan ke pundaknya. Ujung kemaluannya diarahkan ke bibir anus dan dengan perlahan mengobelnya.

Dilihatnya bibir anus berwarna merah muda berkedut-kedut. Diarahkannya kepala penisnya ke situ. Dengan sedikit menekan, kepala penisnya berusaha menerobos bibir anus itu. Nampak tidak mudah padahal lubang itu sudah dimasukinya beberapa saat tadi. Dia kemudian meludah tepat di lubangnya sebelum diusap-usapkannya ujung penisnya ke lubang itu. Merasa kurang. Dia meludah di tangannya. Diusapkan ludah itu ke ujung penisnyanya, sebagai pelicin. Dia kembali mencoba, ujung penisnya diarahkan dan dia mendorong pinggulnya. Pelan dan kemudian ....

Bleess ....

Sejenak Lingga berhenti. Ditariknya sedikit untuk menstabilkan jepitan cincin anus yang masih terasa sempit. Dan kembali dia mendorong.

Bleess ....

Dia tarik lagi dan kembali dia dorong lebih dalam. Begitu dilakukannya beberapa kali. Hingga akhirnya seluruh batang kemaluannya tertelan masuk ke dalam liang persenggamaan mereka.

Lando hanya mampu mendesis seperti orang kepedasan, kepalanya dia goyangkan ke kiri dan ke kanan. Sementara Lingga sendiri begitu menikmati apa yang dilakukannya pada lubang dubur Lando. Dia benar-benar tak menyangka lubang dubur seorang pria bisa lebih nikmat dan menggigit dibanding kemaluan seorang wanita-dalam hal ini milik istrinya sendiri.

Upayanya untuk menembusi lubang sempit itu sungguh membuat dirinya sendiri nyaris tak mampu menahan kenikmatan. Sama halnya dengan Lando yang gelinjangan beberapa kali setiap penis Lingga berusaha masuk tanpa sedikit celah pun menghalangi. Lubang itu begitu sesak, membuat batang penisnya bagai diperas dan dipijat secara bersamaan.

Pemandangan penis besar dan berurat berwarna kecoklatan sedang menembusi lubang bersih dengan bibir merah muda milik seorang pria itu sungguh merupakan kejadian yang belum pernah ia saksikan selama ini. Kejadian yang harus diakuinya memberikan sensasi berbeda yang melambungkan syahwatnya.

Sesudah penis Lingga tertelan seluruhnya, mulailah lelaki itu memompa. Bokongnya digerakkan maju mundur. Lando yang seperti kegatalan, ikut menggoyang-goyang pantatnya. Dan dari mulut Lingga dan Lando terus-menerus terdengar lenguh, desis, desah dan rintih nikmat yang tak putus-putus.

“Ahhh ahhh ... uchhh ....” Lando memandang Lingga tepat di matanya, baginya mendesah kenikmatan sambil memandang lawan bercintanya adalah kenikmatan tambahan yang menjalar hingga ke aliran darahnya. Apalagi yang dipandangnya lelaki maskulin seperti Lingga. “Kontolmu Lingga ... kontolmu ...."

“Kenapa kontolku sayang? Kenapa, hah? Kamu suka kontolku?” Lingga menyahut. Dia tak sedetik pun menghentikan goyangannya, malah berusaha menambah kecepatannya.

“Kontolmu enak banget ... ughh ....” Lando melengkungkan badannya berusaha mengontrol kenikmatan. “Ayo, Lingga genjot terus!”

Lingga melihat bagaimana penis Lando yang putih bersih tanpa cela, membengkak dengan sendirinya, tanpa sekali pun ada yang menyentuhnya, bergoyang-goyang dengan kepala yang mulai tampak basah akibat precum yang membanjir. Lagi-lagi fakta aneh ini membuat Lingga kembali diserang sensasi ini, ada kebanggan yang menyelusup dan berubah menjadi gairah yang kian panas. Kemudian kedua tangannya tak ingin diam, meraih puting-puting susu Lando yang berwarna merah muda. Kedua puting itu menggoda matanya, melenting lebih indah dibanding milik istrinya. Dia memelintir dengan jari-jarinya. Hasilnya Lando menggelinjang dan langsung menggeliat-geliat dengan liar.

L I N G G A - Kuli Jadi GigoloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang