"Buset, Kak Jaemin makin lama makin cakep deh!"
"Pacarnya aja cantik."
Kretek-kretek. Definisi patah hati sebelum berjuang.
[Chatting singkat, secret admirer, cinderella.]
Part pendek dan diawal kebanyakan berisi chatting, Hrj baru mulai ambil bagia...
"Lo bolehin, Na?" Atensi Jaemin kembali pada Renjun yang duduk berdepanan dengannya di kantin.
"Gak gue bolehin juga dia tetep bakal nemenin Jungwoo nyari kado buat adeknya," jawab Jaemin, mereka membahas soal permintaan Ryujin menemani mantannya mencari kado untuk ulang tahun si adik yang sempat dekat dengan Ryujin.
"Lagian ngapa coba lo macarin Ryujin? Udah tau dia gamon. Yakin lo sekarang Ryujin beneran tulus?" Kali ini Mark angkat bicara. Habis bagaimana ya, Jaemin ini kalau sedang jatuh cinta kelewat lugu menjurus dungu. Berbanding terbalik dengan imejnya yang terkenal dingin kepada siapa saja.
"Entah, nggak tau," ucap Jaemin malas.
Renjun dan Mark mengiba saat Jaemin berulang-ulang mengecek ponsel, dikira menunggu chat Ryujin yang saat ini tengah istirahat bersama senior kelas dua belas. Padahal Jaemin menanti balasan unknown yang memusuhi.
Menjambak rambut frustasi, tanpa sengaja tatapan matanya beradu pandang dengan Milenka. Gadis itu tiba-tiba membuang muka kesal. Eh? Rasa-rasanya Jaemin familiar.