-18-

343 140 23
                                    

Padahal sedang musim penghujan, tapi beruntungnya minggu pagi ini tampak begitu cerah. Ryujin menapakan kaki di halte dekat kediaman Huang bersama kekasihnya, Jaemin. Disana sudah ada Mark, Haebi, Yeji, Jungwoo dan Renjun. Mereka memutuskan untuk naik bis wisata bersama, daripada dengan motor masing-masing.

"Kak Jungwoo ikut?" tanya Ryujin spontan ketika mata keduanya bersitatap.

Bisa Jungwoo rasakan pandangan menusuk Jaemin ke arahnya. Demi Tuhan! Kalau bukan karena si preman Milenka yang memaksa, tentu Jungwoo enggan datang kemari. "Iya, gantiin Jisung," gumam Jungwoo sembari tersenyum canggung.

"Udah kumpul semua nih?" Jaemin mengalihkan topik pembicaraan, tidak mau membiarkan Jungwoo mengatakan apapun lagi.

"Milenka belum dateng," ucap Haebi khawatir. Bisa gawat kalau Milenka tertinggal. Masa Haebi menjalankan misi mengacaukan hubungan Jaemin dan Ryujin seorang diri? Dia 'kan cuma membantu.

"Chat lo dibales, nggak?" tanya Mark yang langsung ditanggapi Haebi dengan gelengan kaku. "Nggak jadi ikut kali."

"Tunggu sebentar lagi, kalo dia gak dateng kita pulang." Mereka ternganga mendengar saran mencengangkan cowok mungil bermulut tajam yang asik dengan game diponsel.

"Satu orang gak jadi ikut, terus kita semua balik? Tetep lanjut dong, Renjun!" gerutu Yeji tak habis pikir dengan perkataan Renjun yang selalu seenak jidat.

Tidak lama setelah mereka memperdebatkan jadi atau tidaknya pergi ke taman hiburan, deru mesin motor sport berwarna merah mengusik, terlebih yang mengendarai motor itu ugal-ugalan seperti pembalap liar.

"MILENKA?!" teriak Mark, Jaemin, Jungwoo, Yeji juga Ryujin histeris ketika motor berukuran besar berhenti di depan mereka dan helm orang yang mengendarainya dibuka. Dia ... Milenka, yang nyengir lalu turun dengan grasak-grusuk sementara Kai diboncengan lekas mengambil alih motor.

"Hati-hati lo, jangan kelamaan bergaul sama monyet, nanti lupa pulang," pesan Kai pada Milenka, kemudian tanpa menunggu jawaban adiknya dia tancap gas begitu saja.

"Lama amat," cibir Haebi.

Milenka tersenyum menatap satu-persatu wajah orang-orang yang menunggu. "Sori, tadi gue berenti di jalan karna ada nenek-nenek yang kesulitan nyebrang, gue bantuin dulu deh," sesalnya tidak enak hati.

"Nggak papa kok, Dek. Belum dateng juga bisnya," sahut Jaemin diangguki Ryujin serta Yeji, mereka tidak menduga kalau gadis sebarbar Milenka adalah sosok yang sangat baik.

"Kasian banget tuh nenek, emang dia gak punya keluarga?" Haebi bertanya lirih saat dia dan Milenka duduk berdampingan dihalte, menunggu bis.

"Mana gue tau, gue 'kan cuma ngarang," bisik Milenka dengan tampang polos tak berdosa. Well, sebenarnya Milenka terlambat datang karena bangun kesiangan.

"Gini kalo pas pembagian akhlak lo malah bolos." Tidak mempedulikan cibiran Haebi, gadis tomboy itu menyusun segudang rencana agar Kak Jaeminnya nanti menjauh dari Ryujin.

Beberapa menit berlalu sebuah bis tiba dihalte, Milenka terlalu fokus berpikir sampai tidak mendengar kalau mereka akan menaiki bis berikutnya. Saat semua orang sibuk berbincang, dengan santai Milenka memasuki bis yang sudah kelihatan penuh tersebut.

"Milenka, woi!" seru Jungwoo berusaha menghentikan, tapi Milenka terlanjur berada di dalam.

Mereka semakin panik ketika Renjun tanpa pikir panjang berlari menuju bis mengejar Milenka sambil berteriak, "Entar ketemu di gerbang utama!"

Akhirnya disinilah Renjun dan Milenka, berdiri berdesak-desakan dengan penumpang lain dalam bis. Ekspresi wajah Milenka tertekuk masam setelah tadi diomeli habis-habisan oleh Renjun.

"Kenapa, Kak?" tanya Milenka saat tubuh Renjun menghalangi pandangannya. Renjun mengurung Milenka dengan pose satu tangan merengkuh gadis itu sedangkan tangan yang lain berpegangan tiang besi. Kini posisi mereka saling menghadap dan nyaris tak berjarak.

"Sekeliling kita cowok," gumam Renjun membuat Milenka menyadari kalau penumpang yang berdiri berhimpit-himpitan dengan mereka rata-rata lelaki. Untunglah Milenka langsung mengerti jika Renjun mengkhawatirkannya, sebab didalam angkutan umum memang kerap kali terjadi pelecehan pada wanita.

Milenka berganti memegang jaket Renjun sembari menyembunyikan wajah dibahu cowok galak yang selama ini sering ia sumpahi karena menyebalkan.



•••

Spesial makasih untuk kalian yang selalu voment lapak ini tanpa diminta 💚

Spesial makasih untuk kalian yang selalu voment lapak ini tanpa diminta 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Haebi

[END] Tikung || Njm VS HrjTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang