"Elo yang beresin?" Jaemin yang baru saja tiba dilapangan outdoor menatap kaget Milenka serta kumpulan bola basket yang telah rapi.
Gadis itu mengangguk, membuat Jaemin merasa bersalah. "Hari ini tugas gue mungutin bola seabis latihan."
"Gue pikir nggak ada yang piket, makanya gue beresin sendiri," ucap Milenka seraya menghampiri Jaemin. Bohong, Milenka tidak sebaik itu sampai mau memunguti bola-bola yang bercecer sana-sini setelah anak ekskul basket latihan, dia hanya memanfaatkan kesempatan untuk menarik Jaemin lebih dekat.
"Oh? Tadi gue nemuin Ryujin bentar."
"Lain kali tugas dulu selesain, terus urus deh pacar lo. Jangan lalai kek begini dong, Kak," cibir Milenka tak suka. Well, yang dia tidak suka sebenarnya adalah perhatian Jaemin pada Ryujin.
"Sori aelah," sesal Jaemin. "Gue traktir makan, mau?" tawarnya masuk kedalam jebakan Milenka.
"Oke, kafe ya?"
"Tapi, gak bisa hari ini, soalnya gue udah janji sama Ryujin."
Berdecih kesal tanpa ditutup-tutupi, Milenka membuang muka. Namun, sedetik kemudian senyumnya mengembang mengingat masih ada satu rencana tersisa.
"Kak, temenin gue ke UKS bentar yuk?" pinta Milenka sembari memegang kepala berpura-pura sakit.
Jaemin yang sebelumnya menangkap ekspresi kesal gadis itu mengangguk canggung. Pikir Jaemin mungkin Milenka sedang datang bulan, makanya sikap dan tingkah Milenka berubah-ubah.
Smirk tipis muncul di wajah cantik adik Kim Kai juga Kim Doyoung. Tangannya memegang ponsel, menatap puas layar yang menampilkan chat dari Haebi dan Jisung, misi berhasil tulis keduanya.
"Buruan, Kak! Entar gue pingsan di sini," ajak Milenka tak sabaran. Ditariknya tangan Jaemin keluar lapangan, mereka berjalan cepat menuju UKS.
'Sakit beneran nggak sih?' batin Jaemin menatap punggung Milenka yang dua langkah didepannya. Masa orang sakit bisa segrasak-grusuk ini?
Setelah mencapai persimpangan lorong UKS, mereka melihat Jungwoo dan Ryujin yang keluar bersamaan dari dalam ruang kesehatan tersebut. Langkah Jaemin terhenti, bola matanya membulat kaget, menatap tak percaya Ryujin yang sudah berjanji tidak akan dekat-dekat dengan Jungwoo lagi.
"Wah, cocok banget," kompor Milenka sembari menatap kepergian Jungwoo serta Ryujin yang melangkah beriringan tanpa menyadari kehadiran Jaemin dan Milenka. "Eh! Kak Ryujin bukannya pacar elo, Kak?"
"Gue duluan ya, Kim Nara," pamit Jaemin tiba-tiba. "Lo masuk UKS gih, pasti masih ada guru di dalem." Suara Jaemin terdengar bergetar.
"Kak Jaemin, kalo cemburu mending gak usah temuin Kak Ryujin, entar kalian malah berantem," saran Milenka, mencekal pergelangan tangan Jaemin agar tidak pergi. Tentu saja dia harus melarang Jaemin bertemu Ryujin untuk sekarang, sebab skenario yang sudah ia persiapkan dengan matang bisa kacau.
Mau tahu kenapa Ryujin dan Jungwoo bisa bersama di UKS? Itu karena Ryujin mengantar Haebi, sementara Jungwoo mengantar Jisung, dan Milenka adalah dalang yang menyusun segala rencana dengan sangat apik. Dia tidak jahat kok, niat Milenka baik, menyatukan sepasang mantan kekasih yang dahulu amat saling mencintai.
"Emang siapa yang mau ketemu Ryujin?" gumam Jaemin dengan ekspresi kecewa luar biasa. "Gue mau langsung balik." Dilepas cekalan tangan Milenka, kemudian Jaemin melangkah dengan pikiran kesal, sedih dan marah yang bercampur aduk.
Menghela napas panjang, Jaemin merogoh saku celana mengambil ponsel. Lalu mengetik sesuatu.
Jaemin :
Gue patah hati.
16.05, read.Unknown :
Bagus. Sering-sering kecewa
bakal bikin Kakak cepet mutusin
Kak Ryujin :)
16.06Unknown :
Selamat menggalau. Gue tunggu
kabar putus kalian ❤
16.06, read.Pemuda itu tertawa pelan, mengabaikan fakta kalau chat dari seseorang yang ia harap menghibur malah terkesan kurang ajar.
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Tikung || Njm VS Hrj
Fanfiction"Buset, Kak Jaemin makin lama makin cakep deh!" "Pacarnya aja cantik." Kretek-kretek. Definisi patah hati sebelum berjuang. [Chatting singkat, secret admirer, cinderella.] Part pendek dan diawal kebanyakan berisi chatting, Hrj baru mulai ambil bagia...