Setelah makan dan mandi, Yusaku masuk ke kamarnya lalu melamun sambil memikirkan cara untuk memperbaiki duel disk-nya. Di tengah lamunannya tiba-tiba pintu kamar Yusaku terbuka.
"Yusaku, kamu sudah tidur?" tanya Aoi yang membuka pintu. Rupanya iq telah berganti pakaian mengenakan piama.
"Zaizen, ada apa?"
Aoi menjelaskan "Anu, AC di kamarku rusak, aku tidak bisa tidur. Apa aku boleh tidur di sini?"
Dengan senang hati Yusaku menjawab "Ya, boleh. Kalau begitu aku akan tidur di sofa saja" sambil beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
Aoi langsung menarik tangan Yusaku "Tidak usah, kamu tidur di sini saja bareng aku."
"Tapi."
"Tidak apa-apa, aku sudah mengajakmu ke rumah ini, jadi aku tidak enak kalau membiarkanmu tidur di luar" jawab Aoi.
"Emmm.. baiklah" kata Yusaku sambil kembali ke tempat tidur bersama Aoi.
15 menit berlalu sejak mereka rebahan dalam satu ranjang namun keduanya masih belum memejamkan mata.
"Kenapa masih melek?" tanya Yusaku.
"Belum ngantuk. Kamu sendiri kenapa masih melek?" Aoi balik bertanya.
"Pertama, Aku memikirkan duel disk-ku. Kedua, Aku memikirkan Mas Kusanagi yang tiba-tiba pergi meninggalkan warungnya. Ketiga, Aku belum ngantuk" kata Yusaku
"Aku pikir yang ketiga memikirkan Aku, hehe" canda Aoi.
"Hei Yusaku, apa pendapatmu tentang aku? Jawablah dengan jujur" Aoi iseng bertanya.
Yusaku menopang kepalanya dengan kedua tangannya di belakang kepala. "Kamu itu, suka cari perhatian dan gampang dimanfaatkan. Kamu rela jadi Duelist demi mencari perhatian kakakmu. Kamu juga rela berteman dengan agen bayaran Ghost Gal padahal bisa saja dia memanfaatkan mu."
Aoi membantah perkataan itu lantaran sudah lama mengenal Emma. "Itu tidak benar, Kak Emma adalah orang baik, dia itu teman kakakku."
Aoi kepikiran sesuatu "Oiya, mungkin Kak Emma bisa memperbaiki duel disk-mu yang rusak."
"Maksudmu Ghost Gal?" tanya Yusaku.
"Hu'um" Aoi mengangguk.
"Tidak bisa dong. Ghosht Gal sama sepertiku, dia cuma programmer, bukan tukang service" Yusaku menjelaskan.
"Oh, memangnya beda ya?" saut Aoi.
"Ya beda lah bodoh" kata Yusaku sambil menyentil jidat Aoi.
"Aduhh!" Aoi kesakitan.
"Aoi, kau tidak apa-apa? Maaf aku terlalu keras" Yusaku panik.
"Sakiiit" kata Aoi sambil memegang jidatnya dengan kedua tangannya.
Yusaku menepis tangan Aoi lalu mengecup jidatnya. Aoi pun kaget karena tak diduga Yusaku melakukan itu. Wajah Aoi memerah tersipu malu, ia terdiam, membiarkan Yusaku mengecup jidatnya cukup lama.
Perlahan Aoi memeluk Yusaku lalu berbisik "Yusaku, kamu cowok yang menarik. Akhirnya kamu manggil aku Aoi."
Yusaku pun membalas pelukan Aoi hingga akhirnya mereka tertidur.
Keesokan harinya sepulang sekolah Aoi dan Yusaku menghabiskan waktu di rumah dengan menonton film horor di ruang TV.
"Hiii sereeem" Aoi menonton dengan tegang sambil memeluk tangan Yusaku.
"Kalau serem kenapa ditonton?" tanya Yusaku.
"Seru tahu, olahraga jantung."
Beberapa menit kemudian Yusaku bangun dari tempat duduk.
"Mau kemana?" tanya Aoi.
"Toilet" jawab Yusaku.
"Jangan tinggaliiiin, ikuuut" kata Aoi dengan manja.
"Astaga, kenapa kamu jadi manja banget sih kayak Blue Angel?" Yusaku heran.
"Ya kan emang Blue Angel itu sifat asliku, kalau di sekolah aku cuma jaga imej doang."
"Iya juga, aneh juga kalo Aoi ke sekolah rambutnya twin tail kayak Miku" Yusaku menyinyir.
"Apa lo bilang? Gue aneh" kata Aoi dengan marah sambil melempar remot ke Yusaku.
Dengan reflek Yusaku langsung menangkap remot itu lalu berkata "Ya kan aneh, masa anak SMA rambutnya twin tail."
Aoi semakin kesal lalu bangun dari tempat duduk untuk menghajar Yusaku. Tapi langkah Aoi terhalang oleh bantal sofa yang membuatnya tersandung. Dengan reflek Yusaku pun menangkap Aoi sebelum terjatuh. Yusaku menahan badan Aoi supaya tidak jatuh. Aoi pun berpegangan pada Yusaku lalu berdiri kembali. Dengan keadaan tangan saling berpegangan, mereka menatap wajah satu sama lain. Lagi-lagi tanpa diduga Yusaku mencium bibir Aoi. Aoi tampak kaget dan panik namun hanya terdiam pasrah. Mereka berciuman cukup lama.
'PLAK'
Aoi menampar Yusaku lalu berkata "Jadi ke toilet gak?""Lah iya juga" jawab Yusaku sambil memegangi pipinya yang bekas ditampar itu, lalu berjalan menuju toilet.
Malam harinya saat Aoi sedang menyiapkan makan malam, Yusaku datang menghampiri Aoi di dapur.
"Mau ku bantu?" Yusaku menawarkan diri.
"Gak usah" jawab Aoi jutek.
Yusaku pun meninggalkan dapur karena merasa tak dibutuhkan.
"Ih kok ditinggalin" kata Aoi kesal.
"Lah tadi katanya gak usah."
"Yuadah" kata Aoi sambil mengembungkan pipinya.
"Yaudah" kata Yusaku sambil membuka kulkas mengambil kaleng Bintang lalu pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Pulang
FanfictionFujiki Yusaku tiba-tiba tidak bisa pulang ke rumahnya karena akses scann ID pintu rumahnya bermasalah. Zaizen Aoi si cewek idola sekolah teman Yusaku, memberi tumpangan Yusaku untuk pulang ke apartemennya. Hal itu diketahui oleh kakaknya Aoi yaitu A...