Turn 09

12 0 0
                                    

Yusaku berlari mencari Aoi. Ia kembali ke tempat semula saat Aoi pamit, namun tidak ada. Yusaku mengambil ponsel di kantongnya lalu membuka layar. Ternyata sudah ada miss call dari Aoi beberapa menit yang lalu. Yusaku berasumsi bahwa Aoi sedang mencarinya juga.

Sementara itu Jin yang membawa Aoi dengan motor, menghentikan dan memarkirkan motornya di sebuah taman.

"Turunlah" kata Jin.

"Ini di mana?" Aoi merasa bingung.

"Apa kamu lupa?"

Lalu Jin mengambil sesuatu dari kantongnya. Ia menyerahkan sebuah kartu pada Aoi. Jin menyerahkan kartu bertuliskan 'Gold Sarcophagus' pada Aoi.

"Apa maksudmu Jin?" tanya Aoi sambil memegang kartu itu dan masih merasa bingung.

"Apa kamu masih belum ingat Taman Bouquet ini?" Jin melangkah pelan ke sekitar.

Aoi menoleh ke sekitar lalu ia ingat Ini adalah Taman Bouquet, tempat yang sering dikunjungi Aoi saat masih kecil dulu.

Jin menjelaskan "Di sore hari saat langit hampir gelap, ada anak laki-laki di semak-semak sedang mencari mainannya yang hilang. Lalu ada Ibu Peri datang menghibur anak laki-laki itu dengan memberinya harapan. Ibu Peri pergi saat malam tiba. Ibu Peri berjanji akan datang lagi menemui anak laki-laki itu."

Aoi terkejut "Jadi, kau adalah anak laki-laki yang waktu itu? Aku sudah menepati janjiku Jin. Waktu itu aku datang ke taman ini lagi tapi kamu tidak pernah ada."

"Tapi nasib berkata lain. Keesokan harinya anak itu diculik oleh Raja Iblis untuk bahan percobaannya. Bersama 5 anak lainnya anak laki-laki itu bagai dibelenggu oleh sang Raja Iblis. Raja Iblis itu adalah kaki tangan SOL Technology"

"Maksudmu Prof. Kogami. Jadi kau adalah salah satu anak korban Lost Incident?" kata Aoi merasa kaget.

"Tepat sekali."

"Jin, aku tahu perasaanmu. Walau pun aku tidak mengalaminya, aku mengerti perasaan kalian. Yusaku, Miyu, mereka juga anak korban Lost Incident sama sepertimu. Kalau kamu mengincarku karna aku adalah bagian dari SOL itu salah. Saat itu aku dan kakakku Akira bukanlah siapa-siapa." kata Aoi sambil meneteskan air mata.

"Tidak Aoi. Aku tidak butuh kasihan darimu. Aku juga tidak menyalahkanmu dan kakakmu yang petinggi SOL itu. Aku hanya ingin mengembalikan waktuku yang hilang saat itu" kata Jin sambil memegang kedua pundak Aoi.

"Apa maksudmu?" tanya Aoi heran.

"Ayo bermain bersamaku."

"Bermain Yugioh? Tapi sekarang sudah malam. Kakakku pasti mencariku" kata Aoi.

Jin mendekatkan wajahnya ke Aoi, mencoba mengendus pipinya. Aoi langsung mendorong Jin.

"Lepasin!!!" teriak Aoi.

"Aoi, gue suka sama lo. Gue bisa lebih baik dari Yusaku" ungkap Jin.

"Freak!!" kata Aoi sambil melempar Jin dengan helm pemberiannya, lalu pergi meninggalkan Jin.

Jin merasa kesal, lalu mengejar Aoi. "Aoi, tunggu...." Jin memegang kedua tangan Aoi. "Aoi please" kata Jin mencoba membujuk.

"Lepasin gue!" teriak Aoi.

Tiba-tiba datang seseorang dari belakang lalu memukul Jin tepat di wajahnya saat ia menoleh. 'Buggh' Jin langsung terjatuh karena pukulan itu. Orang itu adalah Besho Emma, seorang wanita jalanan teman Akira.

"Kak Emma" kata Aoi sambil berlari ke arah Emma lalu memeluknya.

"Tenang sayang, kamu aman sekarang" kata Emma lalu membawa Aoi menjauh.

Emma pun membawa Aoi pulang dengan motornya.

"Aaaah... shittt" teriak Jin merasa kesal.

"Jin. Kerjamu lambat sekali" kata seorang pria berambut gondrong sepundak yang berjalan menghampiri Jin.

"Shark, beri aku waktu sedikit lagi" kata Jin pada pria itu.

Di rumah Aoi, Yusaku yang baru pulang dari alun-alun itu pun langsung mengecek kamar Aoi karena mengira bahwa Aoi sudah pulang duluan. Yusaku membuka pintu kamar Aoi tapi ia tak melihat siapa pun di sana.

Bawa PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang