Turn 13

7 0 0
                                    

Di rumah Aoi, Yusaku yang terluka di bagian kepala itu kini sedang beristirahat di kamarnya. Ia berbaring di kasur dengan perban di kepalanya.

Yusaku membuka matanya. Di samping tempat tidur ia melihat Aoi sedang duduk dengan masih mengenakan seragam SMAnya.

"Aoi" kata Yusaku dengan lirih.

"Kamu udah mendingan?" tanya Aoi merasa khawatir.

"Aoi, maaf aku udah nyakitin kamu" kata Yusaku.

"Lupakan dulu soal itu, yang penting kamu harus pulihin dulu lukamu itu" jawab Aoi. "Aku tahu kamu gak mungkin selingkuhin aku. Akunya aja yang terlalu egois."

Aoi lalu memeluk Yusaku dan mendekatkan kepalanya di dada Yusaku.

'Ehem'. Kemesraan itu tiba-tiba pecah dengan kehadiran Emma.

"Kak Emma" kata Aoi terkaget.

"Aku ke sini karena khawatir sama berondong ku si Playmaker" kata Emma.

"Dia punya ku" kata Aoi sambil menatap sinis ke Emma.

"Jin, kenapa dia menculik Miyu?" tanya Yusaku yang tiba-tiba membuka pembicaraan.

"Dia juga hampir menculik Aoi pas kalian lagi kencan tahu" tambah Emma.

"Ini salah ku" kata Aoi.

Yusaku dan Emma menoleh.

"Saat masih kecil aku berjanji akan bermain Yugioh bersama Jin esok hari. Tapi keesokan harinya dia diculik oleh Profesor Kogami" Aoi menuturkan.

"Lost Incident" saut Yusaku.

"Ku pikir dia menculik ku untuk menagih janji. Tapi ternyata dia juga menculik Miyu dan menjadikannya sebagai pelacur" kata Aoi.

Emma membuka suara "Aku sudah menyelidiki tentang Kusanagi Jin. Dia juga korban Lost Incident, dan dia yang paling parah terkena serangan mental."

"Yusaku, kenapa kau tidak pernah menceritakannya padaku?" tanya Aoi, agak kesal.

"Kurasa itu tidak perlu" jawab Yusaku.

Emma melanjutkan "Butuh waktu lama untuk memulihkan traumanya. Itu membuat Jin harus dirawat di rumah sakit psikoterapi dan semua itu menghabiskan banyak biaya. Pada akhirnya kakaknya Jin yaitu Kusanagi Souchi meminjam uang untuk biaya pengobatan adiknya. Dia meminjam uang pada Kamishiro Ryoga atau orang sering menjulukinya Shark. Shark adalah ketua geng motor di Heartland City. Dia juga punya usaha Klub Malam di kota itu. Suatu hari Jin mengetahui bahwa kakaknya punya hutang pada Shark. Ia tahu ekonomi kakaknya tidak cukup untuk melunasi utangnya. Karena merasa kasihan pada kakaknya, Jin lalu berinisiatif untuk melakukan negosiasi pada Shark. Jin melakukan apa pun untuk bisa melunasi utang kakaknya."

"Jin. Dia telah memilih jalan yang salah. Kenapa Mas Kusanagi tidak pernah menceritakan ini pada ku" ucap Yusaku.

"Entah lah" saut Emma.

'cringgg.. cringggg.. ' Ponsel Yusaku berbunyi. Aoi membantu mengambilkan ponsel itu, ada yang menghubungi dari nomor tak dikenal. Yusaku lalu menjawab ponselnya.

"Halo. Apakah ini Yusaku?" tanya orang dari balik terlpon.

"Ya, aku Yusaku"

"Ah, ini aku Kazuto"

"Kazuto? Bagaimana kau bisa menghubungi ku?" tanya Yusaku.

"Ya, anu.. di Duel Disk mu ada informasi kontak mu" kata Kazuto.

"Oh begitu. Jadi.. ada apa Kazuto?"

"Yusaku, Duel Disk mu sudah selesai. Tapi sepertinya kau orang yang cukup bermasalah" kata Kazuto.

"Apa maksudnya?" Yusaku terheran.

"Ada orang yang meretas Duel Disk mu. Tidak, mungkin bukan orang, tapi kelompok atau bahkan lembaga. Anak ku Yui sudah menyelidikinya, dan yang membajak adalah RATH"

"RATH?"

Yusaku, Aoi dan Emma yang mendengar pembicaraan loud speaker itu terkaget.

"Ya. Kau dan 12 orang lainnya di Den City sedang diawasi oleh RATH. Aku sudah mengenal Kikouka-san di RATH, tapi aku tidak tahu apa yang dia rencanakan."

Yusaku mulai berpikir encer "Apakah semua ini ada hubungannya. Pertama, diblokirnya rumah ku. RATH meretas duel disk ku untuk mencari informasi tentang Playmaker. Kedua, hilangnya Mas Kusanagi Shoichi. Jika RATH tidak bisa menemukan ku maka mereka mengincar Mas Kusanagi, karena Mas Kusangi juga ada di jejak digital pertarungan Manusia dan Ignis. Ketiga munculnya kartu Yugioh di Underworld."

"Anu, Pokoknya aku akan mengembalikan Duel Disk mu besok ya. Karena kau pasti sangat membutuhkan ini bukan? Sudah dulu ya" Kazuto menutup teleponnya.

"Ya. Terima kasih atas bantuannya Kazuto"

"Akhirnya kamu bisa pulang Yusaku" kata Aoi sambil tersenyum.

"Ya, terima kasih Aoi sudah memberiku tumpangan di sini"

"Sama-sama sayang, aku sih pinginnya kamu tinggal di sini selamanya, supaya kamu gak ninggalin aku"

"Ah indahnya, kapan ya aku punya pacar juga" kata Emma merasa iri.

Bawa PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang