"Saudara Kusanagi Jin, kau akan kami bawa ke kantor polisi untuk diinterogasi" ucap Pak Ushio.
Jin lalu memeluk kakaknya sebagai perpisahan "Kakak. Apakah aku adik yang baik?" tanya Jin.
"Ya, kau adalah adik terbaikku. Cepatlah pulang" ucap Shoichi sambil tersenyum memberi semngat.
Jin pun menyerahkan diri pada Polisi. Pak Ushio memborgol tangan Jin lalu membawanya.
Kusanagi Shoichi pun menghampiri Yusaku "Yusaku, maaf, aku menghilang tiba-tiba. Dan juga, maaf kalau Jin merepotkan mu."
"Mas Kusanagi. Santai saja, ini Cuma hal sepele. Omong-omong kenapa Jin dibawa Polisi?" tanya Yusaku.
"Teman kalian yang telah melapor" jawab Shoichi.
Shoichi lalu menoleh ke arah Miyu.
Miyu merasa tak enak "Temen-temen, maaf... aku..."
"Nggak Miyu, ini bukan salah mu" kata Aoi mencoba menghibur.
"Mas Kusanagi, maaf... ini pasti berat buat mu" kata Yusaku.
"Tidak usah dipikirkan. Ku harap ini bisa membuat Jin menjadi lebih baik lagi" kata Shoichi.
"Anu... Aku ingin bicara, tapi aku khawatir pembicaraan kita disadap. Bagaimana kalau UKS, luka mu parah sekali loh" kata Shoichi.
Dikarenakan kerusakan lingkungan sekolah akibat perbuatan Malik Ishtar, maka kegiatan sekolah dohentikan sementara. Sebagian murid dievakuasi. Ruang kelas pun menjadi ruang perawatan darurat.
Sementara itu di UKS.
"Yusaku, mungkin kau sudah tahu. Dua bulan lalu ada perusahaan raksasa sedang mencarimu" kata Shoichi.
"RATH" jawab Aoi.
"Ya. Mereka melihat rekaman duel kita saat melawan Bohman, lalu mereka berhasil menemukanku. Aku pun diinterogasi oleh Kikouka sang petinggi RATH. Kami lalu membuat kesepakatan jika aku bekerja sama dengan mereka maka aku akan mendapat uang kompensasi yang besar. Hanya saja aku belum memberi tahu identitasmu" Shoichi menjelaskan.
"Apa yang kau kerjakan?" tanya Yusaku.
"Oh iya. Aku akhirnya memenuhi panggilan Kikouka. Aku pergi ke Tokyo untuk mengerjakan proyek di RATH. Mengenai detail proyeknya, belum saatnya aku memberitahu mu" kata Shoichi bikin penasaran.
"Fujiki... kau baik-baik saja?!!" teriak Shima yang tiba-tiba datang ke ruang UKS.
"Shima?! Fujiki baik-baik saja kok" kata Aoi.
"Syukurlah, ku kira kau mau dibunuh monster Mesir itu" Shima lega.
"Tapi teman kita Jin malah di bawa polisi. Kira-kira kenapa ya... aku tanya Pak Todoroki saja deh" kata Shima yang kemudian pergi meninggalkan UKS.
"Omong-omong, Aoi dan Yusaku akur sekali. Apa kalian pacaran?" tanya Shoichi.
"Eh.. soal itu..." Aoi gugup.
"Aaa... aku mengerti. Dasar Yusaku, ternyata kau banyak berubah selama setahun ini. Kau tidak kaku lagi seperti dulu ya, hahaha..." ejek Shoichi.
"Bacot kau Mas" celetuk Yusaku.
"Oh iya. Dimana Duel disk mu? Bukan kah kau tadi berduel?" tanya Shoichi.
"Ceritanya panjang" jawab Yusaku.
. . . . . . . . .
"Oh... Jadi begitu. RATH memblokir rumahmu untuk mencari informasi mengenai Playmaker. Lalu kau meminta bantuan Kazuto untuk memperbaiki Duel disk mu" kata Shoichi.
"Ya. Dan aku mendapatkan kartu Millenium Puzzle itu pun dari Kazuto" jawab Yusaku.
"Ini sih bukan kebetulan. Sepertinya kau dan Kazuto memang ditakdirkan bertemu" kata Shoichi.
"Eh?" Aoi kaget.
"Kau tahu Yusaku? Kau dan Kazuto punya kesamaan. Sama sepertimu yang menyelamatkan Link Vrains, Kazuto juga pernah menyelamatkan dunia virtual bernama Aincrad. Kazuto adalah anak emas Kikouka"
"Oh iya, hari ini juga Kazuto mau menyerahkan duel disk itu. Kami akan bertemu di Alun-alun" ujar Yusaku.
"Okeh. Selamat datang kembali di rumah" kata Shoichi.
"Bagaimana dengan utangmu?" tanya Yusaku.
"RATH memberiku upah yang besar. Ini akan cukup untuk membayar utangku ke Shark, tenang saja. Kebetulan juga hari ini aku akan bertemu Shark di Alun-alun"
"Kalau begitu kita pergi bersama saja" saut Aoi.
"Baiklah aku tunggu kalian di sana. Sampai jumpa" Shoichi pamit.
Flash back . . . .
"Hei Ryoken lihat, Jin punya sepeda baru. Ayo kita rebut" kata Yusaku pada Ryoken.
Yusaku menghentikan Jin yang sedang mengendarai sepedanya, lalu mendorong Jin hingga terjatuh dari sepeda.
"Kembalikan, itu sepedaku" Jin hanya bisa meronta sambil menarik tangan Yusaku.
"Yusaku, kau tidak boleh seperti itu. Kembalikan saja sepedanya, lagi pula dia tidak mengganggumu" kata Ryoken mencoba menengahi.
"Kalau aku tidak mau kembalikan bagaimana?"
"Berduel lah dengan ku. Jika aku mengalahkan mu maka kau harus pergi dari sini" Jin menantang.
"Hoo, berani juga kau Jin. Baiklah, ayo berduel" balas Yusaku.
"DUEL!!" Yusaku dan Jin.
Singkat cerita Yusaku menang dengan deck Dark Magiciannya. Ia mengalahkan Jin yang memakai deck Noble Knight.
"Sial, kenapa aku yang kalah. Ku pikir aku lah tokoh utamanya" kata Jin sambil menangis, memukulkan tangannya ke tanah.
"Masih terlalu dini untuk menantangku Jin. Karena kau sudah kalah, akan ku rebut semua milikmu" kata Yusaku.
"Tunggu, tadi tidak ada perjanjian seperti itu" Jin heran.
"Sekarang baru ada, 2 detik yang lalu" jawab Yusaku seenaknya.
"Kau curang"
"Cepat serahkan kartumu" Yusaku merebut deck dari tangan Jin.
"Kembalikan"
"Hah? Kartu apa ini jelek semua" Yusaku lalu membuang kartu-kartu Jin hingga beterbangan tertiup angin.
"Yusaku, sudah cukup. Ayo kita pulang saja" ucap Ryoken.
Dalam hati, Ryoken sebenarnya kasihan pada Jin dan ingin menolongnya. Namun Ryoken tahu bahwa Yusaku lebih kuat dari siapa pun, itulah yang membuat Ryoken menjadi pengikut Yusaku.
Sementara Jin hanya bisa pasrah karena ditindas. Ia kemudian mencari kartu-kartunya yang dibuang Yusaku. Saat sedang sibuk membereskan kartu-kartunya yang berserakan di tanah, tiba-tiba terdengar suara anak perempuan.
" Hei, sedang apa kamu? Apa kamu mencari sesuatu?"
Ya. Itu adalah suara Aoi kecil di sini. Di taman Bouquet ini.
End flash back . . . . .
KAMU SEDANG MEMBACA
Bawa Pulang
FanfictionFujiki Yusaku tiba-tiba tidak bisa pulang ke rumahnya karena akses scann ID pintu rumahnya bermasalah. Zaizen Aoi si cewek idola sekolah teman Yusaku, memberi tumpangan Yusaku untuk pulang ke apartemennya. Hal itu diketahui oleh kakaknya Aoi yaitu A...