Turn 07

12 0 0
                                    

"Mido, sebagai ketua harusnya kamu malu" Pak Todoroki selaku Guru BK menasihati Yusaku dan Mido.

"Tapi dia yang memukul saya duluan Pak" Mido mencoba beralibi.

"Tidak Pak, ini salah saya" kata Aoi mencoba membela Yusaku.

"Pokoknya Yusaku, kamu harus membawa orang tua kamu ke sini menemui saya" kata Pak Todoroki.

"Saya tidak punya orang tua Pak. Saya tidak pernah bertemu mereka sejak saya umur 4 tahun Pak."

Aoi yang mendengar kalimat itu langsung merasa kasihan pada Yusaku, karena Aoi juga merasakan nasib yang sama. Dia menggenggam tangan Yusaku untuk menenangkannya. Pak Todoroki pun melepas kacamatanya lalu mengusap kedua ujung matanya dengan jari.

"Ya sudah gak usah drama-drama, Kalian saling minta maaf saja. Ayo minta maaf" kata Pak Todoroki.

"Maafin gue bro. Aoi juga, maafin gue. Gue yang salah" kata Mido.

"Ya, gue juga maaf" kata Yusaku sambil menjabat tangan Mido.

Sore harinya Aoi dan Yusaku berangkat menuju acara Dencity Rock Festival. Walau pun penampilannya di internet seperti gadis idol grup, tapi sejak SMP Aoi sangat suka musik rock dan metal. Mereka menuju alun-alun di mana acara akan diselenggarakan. Aoi mengenakan pakaian serba hitam ala-ala busana gothic. Sedangkan Yusaku hanya mengenakan hoodie dan celana hitam favoritnya. Setelah mereka mengantre membeli tiket, mereka berdua pun masuk ke area konser.

Di dalam area sudah banyak orang yang berkumpul dengan pakaian khas anak rock, anak punk, dan metalhead. Selain pengunjung, ada juga stan-stan pedagang yang berjualan di sana, mulai dari penjual kaos, penjual alat musik, penjual merchendise, penjual makanan dan minuman, hingga SPG rokok pun banyak.

Sebelum acara dimulai, Aoi dan Yusaku berkeliling di area sambil melihat-lihat pameran dan pedagang kaos di sana.

"Kamu suka ya ke acara-acara kayak gini?" tanya Yusaku.

"Iya, di sinilah tempat para metalhead berkumpul. Oiya malam ini juga guest starnya bagus-bagus. Ada Jasad band dari Indonesia, Manixive band dari Korea, dan yang lokal ada Babymetal yang akan kolab dengan Kirishima Romin. Romin adalah gitaris terkenal yang masih SD, hebat ya. Followersku aja sampai kalah sama dia" kata Aoi menjelaskan.

"Kamu tahu banyak ya" Yusaku tercengang.

Jam 7 malam acara pun dimulai. Banyak pengunjung yang berkumpul di depan panggung antusias menunggu band favorit mereka. Begitu pula dengan Aoi yang sangat excited malam itu.

Saat di tengah acara, tiba-tiba ponsel Aoi berbunyi.

"Eh, kakakku nelpon" kata Aoi lalu menjawab panggilan teleponnya.

"Iya Kak?"

"Aoi, kamu di mana? Kenapa berisik sekali?" kata Zaizen.

"Anu Kak, aku sedang di tengah acara band" jawab Aoi.

Karena terlalu berisik, Aoi pun menepi dari depan panggung.

"Yusaku, tunggu bentar ya" kata Aoi ke Yusaku.

Yusaku yang ditinggal di tengah kerumunan pun hanya terdiam. Di tengah lamunan Yusaku yang tidak mengerti aliran musik rock itu, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya dan menyapanya.

"Anu, apakah kamu Yusaku?" tanya seorang perempuan yang tadi menepuk pundak Yusaku.

"Siapa ya?" Yusaku tampak tak mengenali perempuan itu.

"Aku Shino, Asada Shino. Masih ingat?"

"Asada Shino? Benarkah? Astaga, kenapa bisa ada di sini?" kata Yusaku.

"Iya, aku kan suka musik metal" jawab Shino.

Sementara itu Aoi yang sudah selesai telponan dengan kakaknya kembali ke depan panggung. Ia mencari Yusaku di tempat semula tapi tidak ada.

"Walah, pergi ke mana dia. Baru ditinggal bentar udah ilang. Apa dia nyasar" Aoi bergumam sendiri. "Duh, hp-nya gak diangkat lagi."

Setelah berkeliling dan mencari, akhirnya Aoi melihat keberadaan Yusaku dari jauh. Namun apa yang dia lihat benar-benar di luar dugaan. Aoi terdiam mematung, jantungnya seakan terdorong karena kaget dengan apa yang dia lihat. Yusaku berpelukan mesra dengan seorang perempuan yang tidak ia kenal, Dia berambut pendek berkacamata. Perempuan itu tidak lain adalah Shino. Mata Aoi terbelalak dengan pupil yang mengecil lalu berkaca-kaca. Aoi pun berbalik arah lalu berlari meninggalkan kerumunan sambil menangis. Aoi merasa sakit hati, cowok yang selama ini ia kira benar-benar tulus mencintainya, nyatanya malah menghancurkan perasaannya.

Bawa PulangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang