1. Perjodohan

49.8K 1.6K 27
                                    

Bismillah
Semoga suka ya^^

-Happy reading-














"Assalamualaikum, Bella pulang," Teriak Bella memasuki rumahnya. Gadis itu terlihat baru saja pulang sekolah. Seragam putih abu-abunya masih melekat sempurna ditubuh mungilnya.

"Waalaikumsalam, nggak usah teriak-teriak bisa?" Tanya Saga sambil menatap adiknya itu tajam.

Bella menunjukkan cengiran lebarnya, kemudian berjalan menghampiri Kakak dan Ibunya yang sedang duduk santai disofa.

"Nggak bisa Bang, udah dari sananya gue ditakdirin kayak gini," Jawab Bella seraya mendudukkan dirinya disamping Della, Bundanya.

"Bunda dulu ngidam apa sih pas hamil Bella? Bisa-bisanya yang keluar modelan kayak dia?!" Tanya Saga menatap Della meminta jawaban.

"Bu---"

"Ngidam yang manis-manis makannya keluarnya manis kayak gue. Udah manis, cantik, nggak sombong, rajin menabung, rajin sede--"

"Gue nanya Bunda satt!" Saga yang merasa kesal pun tak segan melempar bantal sofa mengenai wajah Bella membuat sang empu misah-misuh.

"Kan gue mewakilkan Bunda. Iya, kan, Bun?" Bella memeluk Della kemudian menatap wanita itu dengan senyuman.

"Mana adaa! Nggak bener kan, Bun?" Tanya Saga ikut-ikutan.

"Kalian ini udah gede masih aja suka berantem," Ujar Della menatap kedua anaknya itu dengan gelengan kepala.

"Bang Sasa dulu yang mulai tuh, Bun." Bella menunjuk Saga dengan dagunya.

"Nama gue Saga goblok!! Enak aja main ganti-ganti nama gue!" Balas Saga tak terima. Cowok itu menatap Bella dengan aura penuh kebencian.

"Bella nggak boleh gitu sama Abangnya," peringat Della lembut sambil mengusap puncuk kepala putrinya dengan lembut.

"Abisnya Bang Saga ngeselin tau, Bun. Bisa nggak sih dituker aja sama Jaemin. Bella bosen punya Abang kayak dia. Kalau Jaemin kan nggak ngebosenin," Ucap Bella santai yang langsung mendapat pelototan tajam dari Kakaknya itu.

"Heh! Harusnya lo bersyukur punya Abang yang ganteng kayak gue. Udah ganteng, baik, pinter, soleh, alim lagi," Balas Saga tak mau kalah.

"Dih? Alim dari mana coba? Shalat subuh aja kudu dibangunin dulu sama Bunda."

"Ngaca nyett!" Saga melempari kulit kacang mengenai wajah Bella.

"Setidaknya Bella pernah Shalat subuh tanpa dibangunin. Y--ya meskipun cuma satu kali doang," Ujar Bella.

"Gitu aja bangga," Sinis Saga.

"Ya banggalah! Daripada lo belum pernah sama sekali hayoloh!" Sungut Bella menatap tak suka ke arah Saga.

"Napa pada ribut sih?" Della menatap Bella dan Saga dengan tatapan herannya.

"Bunda yang tiap hari diimamin sama Ayah aja diem," Lanjutnya.

"Subahanallah, yang jomblo diem aja deh," Sahut Saga mendramsatir.

"Ciee jomblo. Pasti nggak ada yang mau sama lo kan?" Tuding Bella seraya memincingkan matanya menatap Saga.

"Banyak yang mau sama gue. Tapi gue jual mahal dikit lah." Saga menyugar rambutnya kebelakang dengan sombong.

"Heleh sok-sokan!"

"Bella ilngin ya sifat bar-barnya? Bentar lagi kan mau jadi istri orang," celetuk Della  dengan entengnya membuat Bella yang masih berada diposisi memeluk Della refleks melepaskan pelukannya, kemudian menatap Bundanya horor.

My Sweet Husband | END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang