Yeyyy update meskipun gada yang baca wkkw
-Happy reading-
"Turun!" Titah Nathan kepada gadis yang ada di belakangnya yang tak kunjung turun.
"Sabar napa sih, Nggak sabaran banget jadi manusia!" Gerutu Bella seraya turun dari motor Nathan.
Mereka berdua kini, sudah sampai di parkiran SMA Cakrawala. Sekolah elite dengan nuansa warna cream itu termasuk sekolah yang cukup populer karena terkenal dengan muridnya yang pintar dan cerdas.
"Stok kesabaran gue cepet habis kalau deket-deket sama lo," Balas Nathan sambil merapikan rambutnya lewat kaca spion.
"Yaudah nggak usah deket-deket sama gue! Gue kalau deket sama lo bawaanya pengen mandi wajib tau nggak?!" Ucap Bella terdengar ketus.
"Apa hubungannya deket-deket sama gue sama mandi wajib?" Tanya Nathan tak mengerti.
"Ya ada lah hubungannya. Soalnya kalau gue deket lo sama aja gue kena najis mughalladah. Jadi, gue perlu mandi wajib biar suci," Jawab Bella membuat Nathan mendelik tajam.
"Sialan lo, monyet!" Maki Nathan tak terima. Enak saja dirinya disamakan dengan najis. Biadab memang si Tinkerbell batinnya.
"Monyet teriak monyet!"
"Mon maap saya tidak merasa bahwa saya adalah monyet. Saya adalah spesies manusia yang mempunyai kadar ketampanan diatas rata-rata," Ujar Nathan penuh percaya diri sambil menyugar rambutnya ke belakang dengan sombong.
Melihat itu, tentu membuat Bella memasang ekpresi ingin muntah.
"Mana ada lo tampan."
"Wah mata lo katarak. Bisa-bisanya tidak mengakui ciptaan Tuhan yang hampir mendekati sempurna ini," Balas Nathan mendramastir.
"Lebayyy!" Cibir Bella kemudian melenggang pergi meninggalkan Nathan yang masih setia di posisinya.
"WOY TINKERBELL!!" Teriak Nathan memanggil Bella.
"APA LAGI SIH?!" Bella membalikkan badannya dengan malas.
"Helmnya goblok! Lo mau bawa helm ke kelas?" Ucap Nathan tak santai membuat Bella refleks memegang kepalnya yang masih terbalut helm. Detik berikutnya, gadis itu menyengir lebar sambil berjalan mendekati Nathan guna untuk mengembalikan helmnya.
"Sorry gue lupa." Bella menyodorkan helmnya ke hadapan Nathan.
"Sirry gii lipi."
Plakk
"Aww..... sakit bangsul!" Nathan mengusap-ngusap bibirnya yang baru saja terkena tamparan maut dari Bella.
"Makannya nggak usah nyir-nyir!"
"Suka-suk--"
Plak
"Sakit goblok!" Maki Nathan saat Bella kembali menampar bibir mungilnya. Sudah dipastikan, bibirnya pasti sudah monyong lima senti.
Sementara Bella tanpa rasa bersalah, meninggalkan Nathan yang masih berdiri sendirian di parkiran.
"TANGGUNG JAWAB LO, BELL!! BIBIR GUE MONYONG GARA-GARA LO!!" Teriak Nathan namun tak digubris oleh Bella. Gadis itu justru semakin mempercepat langkahnya menuju kelasnya yang terletak di lantai dua.
****
"Gue mau dijodohin sama orang tua gue," Celetuk Bella dengan raut wajah yang tidak ada semangat-semangatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband | END✔️
Fiksi Remaja[Harap follow sebelum baca] Menikah muda tak pernah terlintas dipikiran Arabella Queenshia atau yang lebih kerap disapa Bella. Gadis yang masih berumur 17 tahun itu harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang sialnya adalah...