-Happy reading-
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh kedua orang tua Nathan dan Bella. Hari dimana Nathan akan mengucapkan janji suci pernikahan.
Dikamar yang serba putih dengan hiasan bunga layaknya kamar pengantin itu, seorang gadis tengah menatap pantulan dirinya dicermin. Sedari tadi, air matanya terus mengalir tanpa diminta.
"Gue nggak mau nikah, Nar," Ujarnya lirih. Gadis dengan balutan kebaya dan beberapa hiasan dirambutnya itu menundukkan kepalanya dalam.
Nara, gadis dengan rambut panjang yang digulung itu menatap tak tega ke arah Sahabatnya yang sejak tadi menangis tanpa henti. Ia duduk disamping Bella. Tangannya terulur untuk mengusap punggungnya pelan.
"Gue tahu ini berat buat lo, Bell. Tapi, lo harus terima semua yang udah jadi takdir lo dengan ikhlas. Tante Della sama Om Seano pasti punya alasan kenapa mereka jodohin lo sama laki-laki pilihannya. Mereka cuma mau yang terbaik buat lo," Tutur Nara lembut.
"Bella."
Suara dari ambang pintu membuat dua gadis itu menoleh. Terlihat wanita paruh baya dengan balutan kebaya sedang berjalan ke arahnya.
"Udah siap?" Tanya Della setelah sampai di depan putrinya yang terlihat sangat cantik hari ini.
Bella menghapus air matanya kemudian mendongak, menatap Della dengan senyum tipis.
Dengan ragu, Bella mengangguk pelan.
"Jangan nangis. Harusnya seneng dong, kan mau nikah," Ucap Della. Tangannya bergerak menghapus bercak air mata yang masih terlihat di pipi Bella.
Bella tersenyum. Tangannya bergerak naik, menggenggam tangan Bundanya yang tengah menghapus air matanya.
"Bella nangis karena terharu, Bun. Bella nggak nyangka, hari ini Bella bakal jadi milik orang lain." Bella menatap Bundanya dengan teduh membuat Della yang melihatnya tak bisa untuk tidak mengeluarkan air mata.
"Anak Bunda udah dewasa." Della membawa Bella kepelukannya. Ia menciumi kening Bella penuh sayang.
"Sebentar lagi, kamu bukan lagi tanggung jawab Bunda sama Ayah. Tapi, Kamu tanggung jawab Suami kamu nanti," Lanjut Della.
Bella semakin mengeratkan pelukannya.
"Makasih udah mau merawat Bella dengan penuh kasih sayang sampai Bella sebesar ini.""Udah tugas Bunda sayang."
Nara yang menyaksikan Ibu dan anak itu pun ikut menitikkan air mata. Ia terharu dengan kedekatan Bella dan Bundanya.
"Kita turun sekarang, ya? Dibawah semua tamu undangan udah dateng," Ucap Della.
Bella mengangguk. Gadis itu berdiri dari duduknya. Ia berjalan pelan keluar kamar dengan Della di samping kanan dan Nara di samping Kiri.
Setelah sampai di halaman rumahnya yang yang sudah dipenuhi dengan tamu undangan juga dekorasi pernikahan yang terpampang jelas dipandangannya. Bella semakin mengeratkan genggamannya pada tangan Della.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband | END✔️
Fiksi Remaja[Harap follow sebelum baca] Menikah muda tak pernah terlintas dipikiran Arabella Queenshia atau yang lebih kerap disapa Bella. Gadis yang masih berumur 17 tahun itu harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang sialnya adalah...