14. Rumah sakit

13.2K 865 3
                                    

-Happy reading-











"Heh Dugong!! Lo mending duduk deh!! Pusing gue liat lo mondar mandir terus," Titah Calvin pada Nathan yang sedari tadi berjalan mondar mandir.

Saat ini, mereka berada di depan ruangan, tempat dimana Bella sedang ditangani oleh Dokter.

"Arrghhh!! Gue bodoh banget nggak bisa jaga Bella!!" Nathan membentur-benturkan kepalanya ke dinding membuat Arlan spontan berdiri dari duduknya.

"Bukan salah lo!!" Arlan menarik Nathan agar cowok itu berhenti membenturkan kepalanya ke dinding.

"Bukan salah gue gimana? Gue suami dia dan gue nggak becus jaga dia!!"

"Duduk dulu, kita bicarain baik-baik. Jangan pake emosi." Arlan membawa Nathan untuk duduk.

"Nanti kalau Bella udah sadar, kita tanyain aja langsung ke Bella, siapa yang udah bikin dia kayak gini," usul Nara.

"Siapapun orang yang udah berani bikin Bella kayak gini, gue nggak segan-segan buat keluarin dia dari sekolah," ucap Nathan terdengar tajam dan menusuk.

"Nathan, gimana keadaan Bella?" Tanya Della yang baru saja datang dengan raut khawatir. Di samping wanita itu ada Seano yang sama khawatirnya.

Nathan berdiri dari duduknya. Tadi, saat di perjalanan menuju rumah sakit Nathan menelpon kedua orang tua Bella dan orang tuanya dan memberi tahu apa yang terjadi.

"Bel--"

"Nathan gimana keadaan menantu kesayangan Mama?"

Belum sempat Nathan melanjutkan ucapannya, Elsa yang baru saja datang langsung memotong ucapannya, membuat ia mendengus kesal.

"Sabar, Sa. Ini lagi mau dijawab sama Nathan," Sahut Della.

"Tuh, Ma, dengerin. Orang Nathan lagi mau jawab malah main serobot aja," gerutunya kesal.

Elsa menyengir, "Ih ya maaf Mama kan nggak tau. Jadi gimana? Kenapa bisa sampai kayak gini?"

"Ta---"

"Dengan keluarga pasien?" Celetuk Dokter yang baru saja keluar dari ruangan Bella, membuat ucapan Nathan terhenti.

Cowok itu menoleh dan langsung berjalan menghampiri dokter bernama tag Intan.

"Saya suaminya, Dok. Gimana sama keadaan istri saya?" Tanya Nathan khawatir.

Dokter Intan sedikit terkejut sekaligus tak percaya bahwa lelaki di hadapannya ini adalah suami pasien.

"Dia memang suaminya, Dok. Baru satu minggu menikah," Ujar Della saat mengerti tatapan Dokter Intan.

Dokter Intan tersenyum tipis, lalu menatap Nathan.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan. Lukanya sudah saya obati, hanya saja pasien masih trauma dan butuh istirahat," jelas Dokter Intan membuat mereka bernafas lega.

"Saya boleh masuk, Dok?" Tanya Nathan.

Dokter Intan mengangguk, "Boleh, tapi jangan berisik, ya," peringat Dokter Intan.

Mereka semua mengangguk kemudian berjalan masuk ke ruang rawat Bella.

Nathan berjalan menghampiri Bella yang terbaring lemah di atas brankar rumah sakit. Kedua mata indah itu masih terpejam. Cowok itu mengenggam tangan Bella yang bebas infus.

"Nathan, jelasin. Kenapa bisa sampai kayak gini?" Tanya Elsa yang masih diliputi rasa penasaran sejak tadi. Apalagi saat melihat luka Bella yang cukup banyak.

My Sweet Husband | END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang