43. Pesan Bunda

11.7K 628 8
                                    

Selamat Hari sumpah pemuda🇲🇨

Maap Pren baru bisa up
Akhir akhir ini agak sibuk mwehehe

-Happy reading-












"Mau langsung pulang?" tanya Nathan sembari menggenggam sebelah tangan Bella menuju parkiran.

"Ke rumah Bunda mau nggak?  Aku pengin kasih tau kabar bahagia ini ke Bunda sama Ayah," balas Bella yang diangguki oleh Nathan.

"Mengoghe"

Keduanya sampai di parkiran lalu masuk ke dalam mobil. Nathan melajukan mobilnya keluar perkarangan rumah sakit.

Tak lama kemudian mereka berdua sampai di depan rumah Seano. Dengan segera Bella turun dari mobil begitu pun dengan Nathan.

"ASSALAMUALAIKUM BELLA COMINGG YUHUUU," Teriak Bella memasuki rumah yang langsung di sambut oleh Della yang kebetulan tengah duduk di ruang tamu.

"Ya ampun Sayang, kemana aja kok baru ke sini? Nggak tau apa Bunda tuh kangen banget sama si bontot." Della berdiri dari duduknya kemudian berjalan menghampiri Putri bungsunya dan memeluknya erat.

"Bella juga kangen banget sama Bunda. Maaf ya, Bella baru bisa ke sini sekarang."

Della menggeleng seraya melepaskan pelukannya. "Nggak papa, ngobrolnya di ruang tengah aja yuk. Di sana ada Ayah, Saga, sama Raina. Nathan, ayo sayang," ajak Della menuntun Bella ke ruang tengah diikuti Nathan dari belakang.

"ANYEONGGGG!!!!" Seru Bella menyapa keluarganya yang tengah duduk di sofa sambil menonton tv.

Seano, Saga, dan Raina yang semula sedang fokus menonton tv kini teralihkan. Mereka menoleh ke arah sumber suara.

"Loh Bella? Apa kabar sayang?" tanya Seano menatap putri bungsunya yang tengah berjalan ke arahnya.

"Alhamdulillah Bella baik, Yah. Ayah sendiri gimana?" balas Bella sambil memeluk Ayahnya erat.

"Alhamdulillah  kabar Ayah baik."

"Bella kangen tau sama Ayah."

Mendengar itu Seano tersenyum kecil. Tangannya bergerak mengacak puncuk kepala Bella gemas. "Ayah juga kangen sama Bella."

"Lo nggak kangen sama gue, Bell?" sahut Saga.

Bella melepaskan pelukannya dengan Seano kemudian beralih menatap Kakak laki-lakinya.

"Kangen nggak, ya?" Bella mengusap-ngusap dagunya seolah sedang berpikir.

"Gue jamin lo pasti kangen sama gue. Gue kan orangnya ngangenin," balas Saga dengan pedenya.

"Iyain aja deh, soalnya umur nggak ada yang tau. Siapa tau besok lo udah di invite sama Tuhan."

Mendengar itu sontak kedua mata Saga melotot tak terima. "Lambemu!!"

"Kalian berdua nih ya, kalo ketemu ributt terus." Seano menatap Saga tajam.

"Kamu juga, giliran Adek kamu nggak di rumah ditanyain terus. Giliran udah ketemu malah diajak ribut," lanjut Seano membuat Saga kembali melototkan matanya. Kenapa Ayahnya ember sekaliii?!!

Berbeda dengan Bella yang cekikikan mendengar kalimat yang dilontarkan Ayahnya barusan. Perempuan itu menatap Kakaknya dengan tatapan meledak membuat Saga yang melihatnya ingin sekali menampol muka tengil adik laknatnya itu.

"Cieeeee nanyain terus, kangen yaaa?" ledek Bella dengan senyum jahilnya.

"Jangan geer lo!!" kesal Saga melempar bantal sofa mengenai muka Bella yang terlihat menyebalkan di mata Saga.

My Sweet Husband | END✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang