Alangkah baiknya kalo kalian follow akunku dulu sebelum baca
-Happy reading-
Setengah delapan pagi, Bella baru saja Bangun dari tidurnya. Tadi, setelah shalat subuh ia kembali tidur begitu juga dengan Nathan. Mengingat semalam mereka pulang terlalu larut.
Bella menyibakkan selimutnya lalu turun dari ranjang. Gadis itu mencepol rambutnya asal-asalan, kemudian kaki jenjangnya melangkah keluar kamar. Meninggalkan Nathan yang masih bergulat dengan mimpinya.
Sesampainya di dapur, Bella mulai berkutat dengan alat dapur untuk membuat nasi goreng kesukaan suaminya. Setelah setengah jam, akhirnya nasi goreng sosis buatannya sudah tertata rapi di atas meja makan.
"Tinkerbell," teriak Nathan menuruni anak tangga dengan suara khas bangun tidur.
"Udah bangun?" tanya Bella sambil menyiapkan nasi goreng untuk Nathan dan juga untuk dirinya.
"Udah," jawab Nathan seraya memeluk Bella dari belakang.
"Nathan awas ihh, aku mau nyiapin sarapan dulu buat kamu."
Namun, bukannya melepaskan pelukannya, justru Nathan semakin mengeratkan pelukannya membuat Bella mendengus kesal.
"Nathan, awas dulu! Ini aku nggak bisa gerak!" Bella melepaskan pelukan Nathan secara paksa.
Gadis itu berbalik badan, menatap suaminya yang masih terlihat ngantuk. "Kamu cuci muka dulu sana, abis itu sarapan," titah Bella yang diangguki oleh Nathan.
Cowok itu berjalan ke kamar mandi guna untuk cuci muka. Setelahnya, mereka berdua sarapan nasi goreng buatan Bella yang nampak lezat.
****
"Kamu mau lanjut dimana?" tanya Nathan seraya mengelus rambut Bella. Gadis itu menidurkan kepalanya di paha Nathan.
"Lanjut apa?" tanya Bella balik, tak mengerti.
"Kuliah."
Bella ber oh ria sambil manggut-manggut paham. Ya, meskipun ia belum kepikiran untuk melanjutkan kuliah dimana. Bella mengusap-ngusap dagunya seolah sedang berpikir. Sedetik Setelahnya Gadis itu merubah posisinya menjadi duduk lalu menatap Nathan.
"Kayaknya aku nggak lanjut kuliah deh," ujar Bella tersenyum kecil.
Nathan mengerutkan keningnya menatap Bella bingung. "Loh kenapa? Aku masih mampu bayarin kuliah kamu, Bell."
Bella menggelengkan kepalanya pelan. Bukan, bukan masalah biaya yang ia pikirkan. Tetapi, Dirinya cukup sadar diri jika sekarang ia bukan lagi seperti gadis di luaran sana yang bebas melakukan apapun. Statusnya sekarang sudah menjadi seorang istri, ia punya tanggung jawab dan kewajibannya sebagai istri.
"Bukan masalah itu."
"Terus kenapa nggak mau lanjut kuliah?"
Bella menghela nafas pelan sebelum kembali berbicara. "Aku cuma mau fokus sama tanggung jawab dan kewajiban aku sebagai seorang istri. Aku mau fokus ngurus kamu. Buat jaga-jaga juga kalo tiba - tiba aku hamil terus punya anak, itu artinya aku harus ngurus kamu sama anak kita nantinya," jelas Bella.
Bukannya marah, Nathan justru menatap Bella dengan senyum jahilnya. "Kamu ngode?" godanya.
"Hah? Ngode apaa?" bingung Bella tak mengerti.
"Itu tadi kamu bilang kalo tiba-tiba hamil terus punya anak. Berarti kamu udah siap aku ajak bikin anak?" ledek Nathan dengan senyum jahilnya membuat Bella tak henti-hentinya merutuki mulutnya yang asal ceplos.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband | END✔️
Novela Juvenil[Harap follow sebelum baca] Menikah muda tak pernah terlintas dipikiran Arabella Queenshia atau yang lebih kerap disapa Bella. Gadis yang masih berumur 17 tahun itu harus menerima perjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya yang sialnya adalah...