"What are you doing Sara?!"
Brian mendorong tubuh Sara menjauh dari dirinya. Mengusap bibirnya yang tadi dicium oleh wanita tersebut. Dulu dia memang menikmati kecupan dari bibir indah itu, tetapi sekarang dia merasa jijik setiap kali wanita itu menyentuhnya.
"Don't you see? I'm doing what lovers do." Jawab Sara dengan santai, kembali mendekatkan tubuhnya. Mencoba untuk mencium kembali pria itu.
Brian mendengus menjauhkan wajahnya dari Sara. Mengerutkan keningnya, tidak suka akan sikap Sara yang sesuka hati. Seminggu yang lalu dia sudah mencoba untuk membujuk wanita itu agar mau kembali kepadanya, tetapi ditolak dengan tegas oleh Sara. Wanita tersebut lebih memilih untuk pergi bersama dengan pria lain. Tetapi sekarang. kenapa wanita itu justru datang muncul lagi dan bersikap seolah tidak terjadi
"Lovers? Bukankah lo sendiri yang udah mutusin gue dan milih pria yang lebih kaya?" Sindir Brian, teringat akan pria kaya yang digandeng oleh Sara di hotel ketika dia meminta wanita itu untuk kembali padanya.
Tidak mempedulikan sindiran untuknya, Sara justru mendekatkan tubuhnya pada Brian. Menyentuh dada pria itu serta berkata lembut.
"I realize that I make a mistake. Dia memang kaya, tetapi gue nggak mencintainya. Gue nggak bahagia bersamanya. Pria yang benar-benar gue cintai hanya lo seorang. Now can we start all over again? Me and you?"
Jika Brian tidak menyadari perasaannya yang sebenarnya terhadap Hana. Mungkin saja dia akan kembali terperdaya akan ucapan Sara. Tutur katanya yang lembut dan halus, mata yang akan membentuk bulan sabit setiap kali dia tertawa, serta dua buah lesung pipi di wajahnya. Semua itu mengingatkannya kepada Hana. Ternyata selama ini, tanpa sadar dia mencari sosok Hana di setiap wanita yang pernah dipacarinya.
Padahal Navis telah memperingatkannya dari awal. Sepupunya itu telah menyadari sejak pertama kali Brian mulai mempunyai pacar. Dia merasa bahwa wanita-wanita yang dipacari oleh Brian memiliki beberapa kesamaan dengan Hana. Tetapi tentu saja Brian yang keras kepala tidak mau mendengarkan ucapan sepupunya itu.
Barulah ketika dia kembali kehilangan Hana untuk kedua kalinya. Dia mulai menyadari bahwa dirinya memang mencari sosok Hana. Dia mulai menyadari ada beberapa kemiripan antara Hana dengan para mantan pacarnya selama ini, begitu pula dengan Sara. Pantas saja dia bisa langsung jatuh cinta kepada wanita itu saat mereka pertama kali bertemu.
Sayangnya, perasaan yang dipikirnya adalah cinta kepada Sara hanyalah sebuah ilusi yang tanpa sadar dibuat oleh pikirannya untuk mengisi kekosongan didalam hatinya selama 10 tahun tanpa keberadaan Hana. Meski dia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri Sara sedang berselingkuh darinya, dan dengan mudahnya wanita itu menyalahkan dia yang tidak tegas terhadap Hana. Anehnya dia tidak merasa marah dan cemburu kepada pria selingkuhan Sara. Tidak seperti ketika dia mendengar kabar bahwa Hana berselingkuh, padahal dia sendiri tidak memiliki bukti atas tuduhan mamanya terhadap Hana.
"Ketika lo memutuskan untuk pergi bersama pria lain. Gue juga memutuskan untuk lepasin lo. We are over now. Lo nggak perlu lagi dateng kesini, karena gue sadar hati gue hanya milik Hana seorang. Dulu maupun sekarang." Ucap Brian dingin.
Dia menyingkirkan tangan Sara yang masih menempel didadanya. "It's getting late now, you can stay the night. Just use the guest room." Ucapnya kemudian berjalan meninggalkan Sara seorang diri.
Sara tidak menyangka akan mendapat respon yang dinging dari Brian. Selama ini dia berpikir Brian sangat tergila-gila kepadanya sehingga pria itu selalu mentoleransi sikapnya yang sering seenaknya terhadap pria itu. Saat dia ketahuan sedang bersama dengan pria lain, dia sengaja ingin menguji cinta Brian kepadanya. Pria itu memang terlihat sangat terkejut ketika Sara mengaku sengaja berselingkuh darinya dan justru menyalahkan Brian atas apa yang dilakukannya. Sara berpikir mungkin saja Brian akan memperjuangkannya, mengemis cinta kepadanya, dan memintanya untuk kembali. Sayangnya reaksi Brian diluar perkiraan Sara, pria itu justru dengan mudahnya melepaskannya.
"Sial!" Gerutu Sara. "Lo lihat aja Brian, gue nggak akan lepasin lo!"
Sara memutuskan untuk membalas dendam. Gara-gara Hana, dia harus keluar dari rumah ini. Padahal selama ini dia bisa menikmati hidup nyaman dari uang Brian dan pria-pria kaya yang selama ini dipacarinya. Tidak mungkin dia melepaskan Brian begitu saja. Dia tidak rela jika harus kehilangan sumber uangnya. Apapun yang terjadi dia akan membuat Brian kembali kepadanya, dan tidak ada seorangpun yang bisa menghentikannya.
Dengan kesal Sara melangkahkan kakinya menuju kamar tamu yang pernah dipakai oleh Hana ketika wanita tersebut menginap di rumah ini. Dia akan membuat Hana kembali dibenci oleh Brian serta membuat pria itu kembali kepadanya. Lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
Family Play [HIATUS]
General Fiction"Maaf telah menyakitimu. But can we start all over again?"